Berita Palembang

Tips Dokter Hewan, Begini Cara Menjaga Hewan Kurban Sapi Tetap Sehat dan Bebas Penyakit

Adanya penyakit radang limpa (Anthrax) dan penyakit menular strategis lainnya yang berbahaya bagi kesehatan sapi, maka peternak sapi harus w

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
Sapi yang ada di Peternakan Lembu Sako milik Suroyo di Jalan Pancasila, Selasa (4/6/2024). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Adanya penyakit radang limpa (Anthrax) dan penyakit menular strategis lainnya yang berbahaya bagi kesehatan sapi, maka peternak sapi harus waspada dan menjaga kesehatan sapinya.

Dokter Hewan Jafrizal mengatakan, dalam usaha budi daya sapi potong selain harus memperhatikan pakan, dan bibit juga harus memperhatikan persyaratan kesehatan hewan meliputi situasi penyakit hewan dan pencegahan penyakit hewan.

"Pencegahan penyakit hewan harus dilakukan dengan cara pengebalan dilaksanakan melalui vaksinasi, pemberian antisera, dan peningkatan status gizi hewan yang dilakukan oleh perusahaan peternakan, peternak, dan orang perseorangan yang memelihara hewan," kata Jafrizal, Selasa (4/6/2024).

Menurut Jafrizal yang juga Ketu PDHI, pelaksanaan vaksinasi dan pemberian antisera hewan dilakukan oleh dokter hewan dan/atau di bawah penyeliaan dokter hewan. Pengoptimalan kebugaran hewan juga perlu dilakukan dengan cara penerapan prinsip kesejahteraan hewan.

Lalu, biosecurity menjadi palang pintu terdepan yang perlu dilaksanakan oleh peternak dengan cara menyediakan fasilitas desinfeksi untuk staf/karyawan dan kendaraan di pintu
masuk peternakan.

Kemudian menjaga agar tidak setiap orang dapat bebas masuk dan keluar kandang yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit. Selain itu lokasi usaha peternakan tidak mudah dimasuki binatang liar dan hewan peliharaan lainnya yang dapat menularkan penyakit.

Melakukan desinfektan kandang dan peralatan, penyemprotan terhadap serangga, lalat dan pembasmian terhadap hama lainnya dengan menggunakan desinfektan yang ramah lingkungan atau terregistrasi.

"Sapi yang menderita penyakit menular dipisahkan dan dimasukkan ke kandang isolasi untuk segera diobati atau dipotong. Lalu bahan yang berasal dari kandang yang bersangkutan tidak diperbolehkan dibawa keluar komplek
peternakan," katanya.

Menurut Medik Veteriner Ahli Madya Provinsi Sumsel, lakukan pembersihan kandang sesudah kandang dikosongkan dan dibiarkan selama dua minggu sebelum dimasukkan sapi baru ke dalam kandang.

Setiap sapi baru yang masuk ke areal peternakan harus ditempatkan di kandang karantina/isolasi selama satu minggu, selama sapi di kandang karantina/isolasi harus dilakukan pengamatan terhadap kemungkinan adanya penyakit. Segera mengeluarkan sapi yang mati dari kandang untuk dikubur atau dimusnahkan.

Untuk mengoptimalkan potensi produksi dan produktivitas sapi perlu dilakukan prinsip kebebasan hewan pada saat penangkapan, penanganan, penempatan, pengandangan, pemeliharaan, dan perawatan paling sedikit harus dilakukan dengan cara yang tidak menyakiti, tidak melukai, dan tidak mengakibatkan stress.

Menggunakan sarana, prasarana, peralatan yang bersih dan tidak menyakiti, tidak melukai dan tidak mengakibatkan stres. Menggunakan kandang yang memungkinkan sapi leluasa bergerak, dapat melindungi sapi dari predator dan hewan pengganggu serta melindungi dari panas dan hujan. Memberikan pakan dan minum yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis sapi dan memisahkan sapi yang bersifat superior dari yang bersifat inferior.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved