DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Kesaksian Warga Dekat TKP Saat Pegi Lempar Vina dan Eki Pakai Batu, Sering Lihat Pelaku Nongkrong

Samsuri selaku warga mengaku pernah melihat para pelaku nongkrong dekat TKP, ngaku lihat saat Pegi lempari Vina dan Eki pakai batu...

youtube/KOMPASTV Sukabumi
Kesaksian Warga Dekat TKP Saat Pegi Lempar Vina dan Eki Pakai Batu, Sering Lihat Pelaku Nongkrong 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Satu lagi kesaksian dari seorang warga yang berada dekat dengan TKP AEP soal peristiwa Pegi yang lempar Vina dan Eki pakai batu di Cirebon.

Warga bernama Samsuri itu mengaku pernah melihat para pelaku nongkrong dekat TKP.

Menurut Samsuri, lokasi para pelaku nongkrong memang tak jauh dari cucian mobil tempat AEP bekerja.

Baca juga: Dheeraj Kalwani Produser Film Vina Bakal Beri Bonus ke Keluarga Vina Cirebon, Singgung Perjanjian

Namun ia mengatakan jika warung yang disebutkan AEP tidak ada.

"Warung ada di perapatan MAN, (warung) Madura itu, kalau di perempatan paling Pak Rewe jam 19.00 20.00 WIB malam sudah tutup," kata Samsuri dukutip dari Kompas TV, Kamis (30/5/2024).

"Lokasinya dekat tempat pencucian AEP.

Bukannya gak buka sampai malem, tapi gak ada (warung)" sambungnya.

Selain itu Samsuri juga mengenal beberapa pelaku yakni Hadi, Eko, Saka dan Dirman.

Menurutnya, keempat terpidana yang ia kenal itu bukan geng motor.

"Itu bukan geng motor, itu kuli bangunan, dia itu kalo ada yang ngajak kerja," jelas Samsuri.

Fakta Pegi Dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Didampingi 6 Jaksa, 42 Pengacara & Jampidum Kejagung
Fakta Pegi Dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Didampingi 6 Jaksa, 42 Pengacara & Jampidum Kejagung (KOMPAS.COM / ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI via BBC Indonesia)

Akan tetapi para terpidana merupakan kuli bangunan di sekitar TKP.

Dirinya pun membenarkan kalau mereka berempat itu memang sering nongkrong di dekat TKP.

"Kalau sering nongkrong iya, ya sekedar pekerja bangunan kumpul di sini gitaran biasa godain cewek, euy kiw kiw, biasa lah namanya anak muda," tuturnya.

Tak sampai disana saja, Samsuri mengungkap bahwa dua tersangka, Eko dan Hadi sempat mengajaknya untuk menggerebek tempat cucian motor.

Saat itu Eko dan Hadi mengatakan kalau di dalam tempat cucian mobil itu ada wanita.

Diduga mereka sering membawa wanita menginap hingga akhirnya dicurigai oleh warga sekitar.

"Cuma dia yang pelaku ini maaf ya, sebelum kejadian, Eko sama Hadi itu datang ke saya dan adik saya bilang mau grebek orang di pencucian mobil karena bawa cewe," jelas Samsuri.

"Saya bilang ikutin prosedurnya jangan main hakim sendiri, bilang RW, nanti saya tanggungjawabnya," ujarnya.

Akhirnya Eko dan Hadi ditemani Samsuri dan beberapa orang serta ketua RW, melakukan penggerebekan.

"Yang ikut gerebek, Eko, saya, adik ipar saya 2, Hadi, sama Pak RT, 6 orang dulu," kata dia.

Baca juga: Pegi Setiawan Diusahakan Dapat Penangguhan Penahanan, Tim Kuasa Hukum Siapkan Banyak Pendampingan

Baca juga: Ayah Beberkan Bukti Pegi Ada di Bandung saat Pembunuhan Vina di Cirebon, Ada Catatan Gaji

Awalnya menurut Samsuri, orang di dalam tempat cucian itu tak mengakui adanya wanita.

Namun saat digeledah ternyata ada dua wanita sembunyi di dalam kamar mandi.

"Awalnya dia bilang ga ada, akhirnya ada dua perempuan di kamar mandi.

Barulah emosi ada yang lempar kursi, akhirnya panggil Pak RW, sampe warga sini ngomong berani beraninya kamu menjelekan warga sini, sedangkan warga sini ga begitu," kata dia.

Warga Lain Ungkap Kejanggalan

Sebelumnya, Fery warga Cirebon bak meragukan pengakuan dari AEP saksi kunci kasus kematian Vina dan Eki tahun 2016 silam.

Menurut Fery, ada sejumlah kejanggalan yang disampaikan AEP terkait kejadian terjadi.

Awalnya Fery membenarkan pernyataan AEP soal lokasi penyerangan Vina dan bengkel steam mobil tempat Aep bekerja.

"Si Aep benar keterangannya. Anak punk bertato bawa perempuan ke situ, ke tempat cuci mobil nginap di situ," kata Fery juga di channel Kang Dedi Mulyadi Channel.

Saat itu AEP benar dipukuli oleh rombongan anak punk.

"Sama warga digambar tuh, maksudnya dipantau," jelasnya.

"Ada, digerebek. Karena dia bertato dan mungkin berani, ngelawan Pak. Makanya terjadi keributan. Ada Aep di situ, Aep kena pukul kan katanya," papar Fery.

"Selang beberapa minggu kemudian, terjadi lah Vina," lanjutnya.

Namun Fery juga merasa janggal dengan pengakuan dari AEP.

Bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran Fery mengatakan jika jarak pandang dari warung ke lokasi nongkrong sangatlah jauh.

Jarak antara warung dengan tempat nongkrong para pelaku sangat jauh.

Sehingga kemungkinan AEP melihat Vina dan Eki dilempari batu oleh Pegi dan teman temannya sangat kecil.

"Darimana dia (Aep) bisa melihat Pegi dan temannya melempari korban," kata Fery.


Pengakuan AEP

Lebih jauh, diketahui jika pengakuan AEP yang melihat para pelaku melempari batu dan mengejar Eki dan Vina menghebohkan publik.

Baca juga: Mantan Kapolda Jabar Yakin Pegi Setiawan DPO Kasus Vina Cirebon : Sudah Saya Tanyakan

Aep bercerita malam pukul 21.30 WIB ia keluar untuk membeli rokok di samping SMP 11 Cirebon.

"Saya lagi beli rokok, jajanan di warung samping SMP 11," kata Aep saat diwawancara Dedi Mulyadi.

Saat di warung, Aep mengaku melihat motor Eky dan Vina.

Ia mengatakan ketika itu kelompok pemuda yang kini jadi terpidana kemudian melempari Eky dan Vina.

"Ada motor korban lewat, terus dilemparin batu dia langsung kabur terus dikejar sama anak muda yang biasa nongkrong di situ," kata Aep.

AEP yang mengetahui peristiwa itu lantas segera pulang kerumahnya.

Alasan AEP Yakin Pegi yang Ditangkap Adalah Pelaku Pembunuhan Vina, Akui Sempat Dianiaya Pelaku
Alasan AEP Yakin Pegi yang Ditangkap Adalah Pelaku Pembunuhan Vina, Akui Sempat Dianiaya Pelaku (youtube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Sebab saat itu AEP merasa takut.

"Saya juga takut, saya pulang lagi. Yang ngejar motor 4 boncengan. Saya takut, saya pulang," katanya.

Namun pada kenyataannya, warung yang ada di kawasan tersebut hanya ada di dalam gang dan di seberang SMP 11 Cirebon.

"Udah jualan tapi gak tahu apa-apa," kata ibu pemilik warung.

Warung tersebut tutup pukul 00.00 WIB.

Pemilik warung justru tidak melihat adanya kejar-kejaran motor seperti yang digambarkan Aep.

"Tapi waktu itu jam 9 jam 10 gak ada orang. Gak ada orang lewat banyak gitu gak ada," kata pemilik warung.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved