Konflik Palestina Vs Israel

Sosok Dokter Dibalik Slogan 'All Eyes on Rafah' Digaungkan di Medsos, Pernah Jabat Kemenlu Belanda

Sosok Dokter Rik Peeperkorn, dibalik Slogan “All Eyes on Rafah” atau ‘Semua Mata Tertuju kepada Rafah’ yang tengah ramai digaungkan di media sosial.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
X.com/InsiderWorld_1
Sosok Dokter Rik Peeperkorn, dibalik Slogan “All Eyes on Rafah” atau ‘Semua Mata Tertuju kepada Rafah’ yang tengah ramai digaungkan di media sosial. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Terungkap inilah sosok dibalik Slogan “All Eyes on Rafah” atau ‘Semua Mata Tertuju kepada Rafah’ yang tengah ramai digaungkan di media sosial.

Kalimat “All Eyes on Rafah” adalah bentuk dukungan kepada warga Palestina di Rafah, Jalur Gaza, yang kini diserang oleh Israel.

Pada hari Selasa terdapat 195.000 unggahan bertagar “AllEyesOnRafah” di Tiktok.

Baca juga: Heboh Menteri Israel Ini Ancam Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza, Sebut Langkah Untuk Ciptakan Perdamaian

Slogan itu juga menjadi topik populer di Instagram dan sudah ada 100.000 unggahan seperti itu yang dibuat.

Forbes melaporkan bahwa slogan itu berasal dari komentar yang dilontarkan oleh Rik Peeperkorn yang menjabat sebagai Direktur Kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wilayah Palestina yang Diduduki.

Sejak bulan Februari lalu, dia berkata “All eyes are on Rafah” beberapa hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan pembuatan rencana evakuasi untuk pengungsi di Rafah.

Perkataan itu adalah permintaan kepada orang-orang agar selalu melihat apa yang terjadi di Rafah.

Rafah ditinggali sekitar 1,4 juta warga Palestina sebelum digempur oleh militer Israel dengan dalih mencari Hamas.

Hingga slogan tersebut digaungkan oleh para aktivis dan kelompok hak asasi manusia (HAM).

Profil Rik Peeperkorn

Dr. Rik Peeperkorn dikenal sebagai pakar kesehatan yang menjabat sebagai Perwakilan WHO di kantor WHO untuk Tepi Barat dan Gaza sejak tahun 2021.

Dikutip dari laman WHO, Peeperkorn punya pengalaman panjang selama 30 tahun dalam bidang kesehatan masyarakat di Afrika, Asia, dan Eropa.

Pada tahun 2013 hingga 2021 pria berkebangsaan Belanda itu menjadi Perwakilan WHO untuk Afganistan.

Sebelum bergabung dengan WHO, Peeperkorn menjadi pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Belanda.

Baca juga: Melmel Bantah Pengakuan Linda Tuduh Dirinya Pelaku Pembunuhan Vina, Sebut Pura-pura Kerasukan

Dia mengurusi program kesehatan dan penanganan HIV-AIDS di Tanzania dari tahun 2005 hingga 2013.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved