Berita Viral

Permintaan Terakhir Devi Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren, Ibunda Menyesal

Permintaan terakhir Devi Karmawan sebelum ditemukan tewas dalam toren di Pondok Aren diungkap ibu kandungnya Darmiyati (55).

|
Editor: Moch Krisna
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Detik Detik Sutrisno Temukan Mayat Devi Dalam Toren Air di Pondok Aren, Sempat Pakai Air Untuk Mandi 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Permintaan terakhir Devi Karmawan sebelum ditemukan tewas dalam toren di Pondok Aren diungkap ibu kandungnya Darmiyati (55).

Adapun penyesalan amat besar dirasakan Darmiyati lantaran tak bisa memenuhi permintaan putranya tersebut.

Pertemuan malam itu jadi momen terakhir Darmiyati bertemu sang putra selama-lamanya.

Melansir dari Tribunbogor.com, Darmiyati menyebut jika Devi minta ingin dikerok oleh ibu kandungnya.

Namun, permintaan itu tak dikabulkan sang ibu lantaran capek.

“Minta kerokan karena tidak enak badan, kelaparan, ‘perih banget perut, kerokin mak’. Saya bilang, ‘besok saja, mamah capek pulang kerja’,” kata Darmiyati saat ditemui di rumah duka, Selasa (28/5/2024).

Kakak Devi Karmawan menangis usai mengetahui mayat dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan sang adik, Senin (27/5/2024).
Kakak Devi Karmawan menangis usai mengetahui mayat dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan sang adik, Senin (27/5/2024). (TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico)

Kemudian, anak bungsu Darmiyati ini berpamitan ke ibunya mengaku hendak membeli kopi.

Namun, Devi tidak pulang ke rumah pada malam itu hingga akhirnya jasad Devi ditemukan di dalam toren air tetangganya pada Senin (27/5/2024) sore.

“Saya tanya, ‘ke mana ini si Devi?’. Setahu ibu, dia kalau mandi ke curug, berenang sama teman-temannya, kirain pergi ke sana, tapi kok enggak pulang-pulang,” ujar dia.

Ia pun kaget saat dapat kabar ada peneuan mayat dalam toren di rumah tetangganya.

“Senin dapat kabar, ada mayat dalam toren, bertato. Coba deh liat. Terus, aku hubungi kakak-kakaknya, pada datang ke rumah,” ujar Darmiyati melansir Tribun Jakarta

Saat ini, jasad Devi sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Jaya, Tangerang Selatan.

Berdasar hasil otopsi sementara, Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto memastikan, tidak ditemukan luka pada tubuh Devi, baik luka benda tumpul maupun benda tajam.

“Kondisi tubuh terjadi pembusukan lanjut, saat terendam atau tenggelam di air, kondisi (Devi) masih hidup,” ujar Hariyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Namun, RS Polri masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab kematian Devi.

“Infomasi-informasi lain-lain untuk disampaikan ke penyidik dalam rangka penyidikan,” kata Hariyanto.

Disisi lain, Sutrisno pemilik rumah toren menyebut, pada Sabtu malam ada penggerebekan polisi terkait kasus narkoba di wilayah tempat tinggalnya.

Berdasar informasi yang Sutrisno dapat dari pengurus RT setempat, Devi merupakan target operasi (TO) pihak kepolisian yang lari dari penggerebekan di Gang Sawo.

“Katanya sih begitu (target operasi) dari penggerebekan di daerah Gang Sawo, di situ ada beberapa yang ditangkap. Itu (mayat dalam toren) salah satu yang dicurigai,” ujarnya.

Terkait dugaan ini, Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu hasil identifikasi jasad Devi.

“Nanti akan kami sampaikan rilis, setalah ada hasil otopsi. Masih belum ke arah sana, masih fokus identifikasi mayat dulu,” kata Bambang saat dihubungi Kompas.com.

Kronologi penemuan

Terungkap detik detik Sutrisno (46) temukan mayat tetangganya, Devi Karmawan (27) di toren air rumahnya di Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Senin (27/5/2024).

Awalnya diketahui jika Sutrisno diminta sang istri untuk menguras toren karena airnya yang terasa bau dan tampak keruh.

Sutrisno awalnya menolak karena baru beberapa waktu lalu menguras toren.

“Terus didiamkan sampai hari Senin (27/5/2024). Kemarin kebetulan saya juga enggak kerja, izin. Ngomong lagi istri saya, 'Ayah, tolong dikuras saja (torennya)', saya bilang, 'ngapain dikuras? Kan belum lama dikuras. Enggak usah',” ujar Sutrisno saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (28/5/2024).

Hingga di hari Senin, (27/5/2024), aroma air di rumah Sutrino mulai sangat tidak sedap dan terasa licin.

Oleh karena itu, Sutrino dan mertuanya, Abu Suud (60), mengecek toren yang ada di belakang rumah dengan melewati kediaman tetangga.

Mengingat usia Abu yang telah senja, Sutrisno lebih dulu mengecek toren dengan memutar penutup penampungan air itu sebanyak dua sampai tiga kali putaran.

“Nah, bapak mertua kan dekat dari sini, bilang ke saya, 'Tris, katanya airnya bau?', 'iya pak, bau banget'. Saya ajak ke kamar mandi. 'Ini masih bau, Pak, bau bangkai', 'oh iya ini bau bangkai. Ya sudah, cek ke toren',” tutur Sutrisno menirukan percakapannya dengan Abu.

Saat itu Sutrisno dan Abu membuka tutup toren karena mencurigai adanya bangkai hewan.

“Sebelum buka, ditutup toren itu ada lalat hijau, cuma ada tiga atau berapa (lalat). Saya buka, dua sampai tiga putaran.

Pas dibuka, 'wah, ini mah bukan bangkai yang saya curigai (cicak)',” ujar Sutrisno.

Sebab, sepenglihatan Sutrino, bangkai yang ia kira binatang cicak ini berukuran sebesar bantal tidur.

“Langsung ngomong ke bapak.

'Pak, itu bukan bangkai cicak seperti yang saya curigai, sebesar bantal'. Terus, bapak saya ke atas. Dibuka tuh sama bapak saya, 'wah, ini bangkai orang',” tutur dia.

“Kaget saya langsung. 'Ini di sini (punggung) ada tato, terus ada kelihatan kuping sama rambut', 'yang benar, Pak?', 'iya ini bangkai orang'.

Terus saya teriak, saya suruh turun,” imbuh Sutrisno melanjutkan.

Penemuan mayat ini langsung Sutrino laporkan kepada pemangku wilayah setempat dan diteruskan kepada Polsek Pondok Aren.

Hasil Otopsi

Sedangkan dilansir dari Kompas.com, Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto memastikan hasil otopsi sementara.

Diketahui jika di tubuh Devi tidak ditemukan luka pada tubuh Devi, baik luka benda tumpul maupun benda tajam.

"Kondisi tubuh terjadi pembusukan lanjut, saat terendam atau tenggelam di air, kondisi (Devi) masih hidup," ujar Hariyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Namun, RS Polri masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab kematian Devi.

"Infomasi-informasi lain-lain untuk disampaikan ke penyidik dalam rangka penyidikan," kata Hariyanto.

(*)

 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved