Seputar Islam

Alhamdulillah Ala Kulli Hal Artinya, Perbedaan dengan Alhamdulillah Bini'matihi Tatimmush Sholihaat

Alhamdulillah ala kulli hal artinya segala puji bagi Allah dalam segala keadaan. Perbedaan dengan Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
Alhamdulillah ala kulli hal artinya, perbedaan dengan Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat, dua kalimat doa yang diajarkan Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Alhamdulillah ala kulli hal artinya, perbedaan dengan Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat, dua kalimat doa yang diajarkan Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Alhamdulillah ala kulli hal ( الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ ) artinya segala puji bagi Allah dalam segala keadaan.

Sedangkan Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat  ( الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَات) artinya segala puji bagi Allah yang dengan kenikmatan-Nya menjadi sempurna segala amal saleh.

Dua bacaan di atas adalah doa yang dibaca Rasulullah SAW saat melihat sesuatu.

Adapun perbedaannya adalah Alhamdulillah ala kulli hal dibaca ketika Rasulullah SAW melihat sesuatu hal yang tidak disukai.

Sedangkan Alhamdulillah Bini'matihi Tatimmush Sholihaat dibaca ketika Rasulullah SAW melihat sesuatu hal yang disukai.

Penggunaan dua kalimat hamdalah Alhamdulillah ala kulli hal dan Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat  ini diajarkan Rasulullah SAW dalam hadist yang diriwayatkan Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ ». وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

"Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha , kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan 'Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat'. Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan, beliau mengucapkan 'Alhamdulillah ‘ala kulli hal'" (HR Ibnu Majah no 3803 dinilai Hasan oleh al Albani).

Dua doa diatas menjadi pedoman hidup seorang muslim yakni harus senantiasa bersyukur dalam segala keadaan.

Bersyukur walaupun musibah menimpa, sesungguhnya mudah diucap tapi sangat sulit dilakukan. Namun, itulah yang diinginkan Allah.

Bila ada yang mampu demikian, inilah tingkatan tertinggi dalam mengahadapi musibah yaitu seseorang mensyukuri musibah yang menimpa dirinya.

Karena musibah dapat menghapuskan dosa, maka orang yang bersyukur kepada Allah karena dia telah mendapatkan tambahan kebaikan.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved