Pengelola PPDB SMA di Sumsel Mundur
Heboh Pengelola PPDB SMA Mundur, Komisi V DPRD Sumsel: Perlu Evaluasi dan Pemerataan Infrastruktur
Kabar menghebohkan datang dari Anang Purnomo Kurniawan yang mengundurkan diri sebagai pengelola PPDB SMA di Sumatera Selatan
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Moch Krisna
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Arief Basuki Rohekan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kabar menghebohkan datang dari Anang Purnomo Kurniawan yang mengundurkan diri sebagai pengelola PPDB SMA di Sumatera Selatan (Sumsel).
Keputusan Anang Purnomo mundur dari jabatan menghebohkan publik sebab surat pengunduran dirinya diduga bocor, sehingga terungkap alasannya mundur dari pengelola PPDB SMA di Sumsel karena tak kuat menghadapi banyak tekanan.
Sebelumnya, Anang Purnomo menjabat sebagai Kasi Peserta Didik SMA saat PPDB ditugaskan sebagai koordinator penyusunan juknis, koordinator pengaduan dan juru bicara narahubung.
Menyikapi hal tersebut, ketua Komisi V DPRD Sumsel Susanto Adjis menilai hal itu internal Disdik, dan mengapresiasi langkah gentleman Anang.
"Itu aku pikir internal dari Disdik (Anton mundur), maka wilayah disdik. Apa yang diungkapkan Anang itu menurut aku kegelisahan dia secara pribadi mungkin kegelisahan yang ia rasakan, dan itu urusan di internal mereka. Kita sangat apresiasi dengan sikap yang ia lakukan itu," kata Susanto Adjis, Selasa (28/5/2024).
Diterangkan politisi PDIP ini, bisa saja nanti pihaknya memanggil yang bersangkutan untuk mengetahui permasalahan selama ini, sehingga tidak terjadi dikemudian hari.
"Ini baru rencana untuk memanggil Anang dan Disdik, mengingat teman- teman yang lain masih ada kesibukan di Pansus (Panitia Khusus), " ucapnya.
Diterbangkan ketua Fraksi PDIP DPRD Sumsel ini, tentunya hal itu tidak perlu diperdebatkan untuk memberlakukan keputusan menteri pendidikan dalam penerimaan siswa baru itu, tetapi setiap aturan memang perlu dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan.
"Nomor satu itu harus dilihat juga secara faktual, bahwa memang harus juga dilihat apakah peraturan itu perlu dilakukan evaluasi. Misal soal zonasi, karena perimbangan sekolah di kawasan Seberang Ulu (SU) dan Ilir di kota Palembang saja berbeda, dimana SU hanya beberapa SMA, dan Ilir jumlah SMAnya jauh lebih banyak," terangnya.
Hal kedua, yang harus evaluasi atau dibenahi mungkin menurutnya dalam sistem aplikasi, sebab selama ini banyak keluhan dari .masyarakat soal sistem aplikasi yang diberlakukan. Seperti jarak tempuh jarak antara sekolah dengan rumah, dan ke depan harus lebih baik karena kondisi dilapangan faktanya banyak yang mengeluh soal itu.
"Harusnya memperhatikan keberadaan sekolah antar Ulu dengan Ilir, belum lagi bicara daerah- daerah diluar Palembang, itu sebagian hal yang mendasar yang kita lihat dalam memberlakukan sistem yang baru ini perlu disikapi, dan kedepan hal ini tidak terulang lagi, " tuturnya.
Ditambahkan Susanto, menurut data yang dimilikinya untuk kawasan Palembang Ulu hanya 5-6 SMA Negeri yang ada, sedangkan di kawasan Ilir jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dipikirkan kedepan untuk dilakukan pemerataan.
"Nah, kalau untuk berbicara zonasi berpatokan dengan jarak, kalau sekolah tidak sebanding dengan jumlah murid dari lokal tersedia maka perlu dievakuasi. Sehingga perlu pemerataan infrastruktur, dan ini bukan hanya di Palembang termasuk kabupaten kota, dan harus jadi perhatian serius, " tukasnya.
Pengakuan Anung Pornomo
Kepada Tribunsumsel.com, Anang Purnomo yang menjabat Kasi Peserta Didik SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel ini tak menampik dirinya mundur sebagai pengelola PPDB SMA.
Namun Anang tak menjelaskan rinci soal tekanan untuk melanggar aturan yang membuatnya memutuskan mundur dari tugas tersebut.
Anang hanya menyebut banyak sekali tugas pokok dan fungsi seksi peserta didik SMA yang selama ini terabaikan karena terlalu fokus ke PPDB.
"Secara umum proses PPDB sudah selesai dan saya kawal sampai jalur terakhir. Berita dari Tribun Sumsel beberapa waktu lalu tentang Disdik mengingatkan jalur prestasi jangan memalsukan dokumen itu sangat luar biasa dan penting bagi kami," kata Anang, Selasa (28/5/2024).
Menurutnya, mungkin sekarang saatnya menyeimbangkan. Bahwa upaya pencegahan sudah dilakukan.
Selanjutnya setelah pengumuman tentu ada tahap evaluasi dan audit.
Semua berproses prosedural saja.
"Kami juga berkolaborasi dengan universitas MDP untuk mengembangkan aplikasi terkait pencegahan tiga dosa besar pendidikan yaitu bullying/perundungan, intoleransi/radikalisme dan kekerasan/pelecehan seksual," ungkapnya.
Menurutnya, tupoksi seksi peserta didik SMA yang selama ini kurang menjadi perhatiannya yaitu kegiatan ajang talenta dari pusat prestasi nasional Kemdikbudristek RI melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia, seperti Olimpiade Sains Nasional, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional, Festival Lomba Seni Siswa Nasional, Lomba Debat Bahasa Indonesia, Nasional School Debating Championship, Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia.
Selain itu juga program roots dalam rangka pencegahan bullying dan program-program lainnya dalam rangka implementasi Permendikbud Nomor 46 Tahun 2023 tentang pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di satuan pendidikan.
Saat ini juga sedang proses penyusunan draf keputusan gubernur tentang pedoman pelaksanaan komite sekolah berdasarkan atensi dari inspektorat jenderal Kemdikbudristek dan inspektorat provinsi Sumatera Selatan.
"Saya juga bertanggung jawab untuk mengekspos prestasi-prestasi peserta didik se Sumsel dan melaporkan nya ke pimpinan," katanya.
Menurutnya, beberapa waktu yang lalu juga sudah berkolaborasi dengan BNN Provinsi dan BNN kabupaten/kota untuk bersama-sama melakukan pencegahan penyalahgunaan peredaran gelap narkoba dan psikotropika khususnya di sekolah.
"Saya juga diminta untuk mengawal GSMP Goes To School Award, yang melibatkan lintas opd, seperti biro ekonomi, Bank Indonesia, Dinas Pertanian, Balitbangda, sekolah-sekolah pilot projects, dan lain-lain," katanya.
Pihaknya juga mengawal forum OSIS Sumsel yang beberapa Minggu lalu mengadakan foya festival OSIS berbudaya dengan kegiatan lomba-lomba dan penampilan seni budaya dengan melibatkan kabupaten kota di taman budaya dekranasda Palembang.
"Intinya banyak sekali tupoksi dari seksi peserta didik SMA yang harus dilakukan secara paralel, sehingga saya harus berbagi fokus," katanya.
Ia pun bersyukur, pimpinan memaklumi dan mudah-mudahan semua program dinas pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas peserta didik dapat terlaksana dengan baik
(*)
(*)
Tribunsumsel.com
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Anang Purnomo Kurniawan
Surat Pengunduran Diri
Komisi V DPRD Sumsel
ViralLokal
Disdik Sumsel Belum Terima Surat Pengunduran Diri Anang Purnomo Kurniawan Sebagai Pengelola PPDB SMA |
![]() |
---|
Terungkap Pihak yang Intervensi Anang Purnomo Hingga Mundur Dari Pengelola PPDB SMA di Sumsel |
![]() |
---|
ASN Disdik Sumsel Mundur dari Pengelola PPDB Tak Kuat Tekanan, Pengamat Pendidikan :Persoalan Serius |
![]() |
---|
Tanggapan Inspektorat Sumsel Soal Surat Pengunduran Diri Anang Purnomo dari Pengelola PPDB SMA |
![]() |
---|
Tak Kuat Tekanan Hingga Mundur Dari Pengelola PPDB SMA di Sumsel, Anang Purnomo: PPDB Sudah Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.