DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Tampang Linda Sahabat yang Disebut Dirasuki Arwah Vina Cirebon, Bakal Diperiksa sebagai Saksi
Inilah tampang dari Linda, sahabat yang dirasuki oleh arwah Vina yang tewas dibunuh dengan pacarnya, Eki di Cirebon pada tahun 2016 silam...
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Akun pertama adalah Linda Amoy. Di laman TikTok, akun tersebut ramai dikunjungi netizen.
Mereka pun mengomentari postingan akun tersebut seraya menudingnya sebagai teman almarhumah Vina.
Akun kedua yang juga santer disebut sebagai Linda sahabat Vina adalah Linda Oktavianto.
Ada alasan khusus kenapa akun kedua diyakini sebagai sahabat Vina.
Di tahun 2016, akun tersebut rupanya sempat membagikan postingan tentang rindu akan sosok Vina.
"Linda oktavianto itu ada fto yg 2016 bulan November atau apa itu ada fto caption ny ktnya kangen vina," tulis netizen dalam postingan queen97_06.
Muncul Nama Melmel
Wirang Birawa yang dikenal master firasat turut aktif menyoroti kemungkinan yang belum terungkap dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon 2016 lalu.
Kini, Wirang Birawa muncul mengungkapkan adanya pengakuan dari seorang pria disebut 'Melmel' mengaku sebagai saksi kunci pembunuhan Vina.
Sosok pria Melmel itu mengaku sebagai sahabat Vina dan Eki yang menyaksikan detik-detik kejadian sadis para pelaku tersebut.
Hal itu diungkap Wirang Birawa saat podcast di Youtube Jejak Backpacker, Senin, (26/5/2024).
Wirang Birawa membedah voice note(VN) atas pesan suara yang ia terima dari sosok Melmel tersebut.
Dalam pengakuannya, Melmel menyebut ada di lokasi kejadian saat Vina dan Eky disiksa oleh segerombolan geng motor.
Berdasarkan voice note yang beredar, saat malam kejadian, Melmel tengah bersama Linda, Vina, dan Eki.
Saat itu mereka janjian pulang bersama usai pergi dari satu tempat, namun Melmel harus mengisi bensin terlebih dahulu sehingga sempat terpisah dengan Vina dan Eki.
Melmel akhirnya mengantar Linda ke rumah sambil menunggu kabar Vina dan Eky.
Hingga Melmel berinisiatif mencari Eki dan Vina yang tak kunjung sampai.
Melmel mengaku mendapat pesan dari teman Eki lainnya yang melihat Eki dan Vina berada di TKP bersama segerombolan geng motor.
“Dia bilang si Egi sama kawan-kawannya tuh mau berantem, mau kasih pelajaran ke Eky itu sama antar geng motor di flyover,” kata Melmel melalui voice note.
Perihal pernyataan tersebut, Wirang Birawa memberikan analisanya. Menurutnya, dengan kemunculan Melmel, kemungkinan kasus ini semakin banyak kejanggalan.
"Pertanyaan pertama saya adalah siapa teman Eky itu? Kita harus cari tahu siapa sih temannya, ada nggak? Jangan-jangan teman yang dia katakan itu fiktif,” ujar Wirang.
Kemudian, Melmel menyusuri ke SMP Negeri 11 dan berhenti ke sebuah warung.
Ia mengajak satu orang di lokasi kejadian untuk melihat apa yang terjadi di warung tersebut. Namun orang tersebut menolak lantaran takut.
Melmel kemudian mengendap-endap ke warung dan melihat Eki dan Vina sudah dipukuli, disiksa, hingga diperkosa.
Pengakuan lain, Melmel menyebut membuntuti geng motor tersebut dan melihat mayat Eky dan Vina kembali dibawa ke flyover.
Melmel lalu kembali ke flyover dan melihat TKP sudah mulai banyak orang.
Setelah geng motor pergi, Melmel memeriksa keadaan Eky dan Vina. Menurutnya Eky sudah tidak bernyawa, sedangkan Vina masih hidup.
"Disitu memang sepi, saya periksa Eki ga ada pergerakan, saya pindah ke Vina, dia kan setengah bawahnya itu, jadi saya yang nutupin, Vina masih membuka mata, saya sempet bilang 'maaf neng akang telat datangnya," bunyi pesan suara.
Ia lantas mencari teman untuk datang ke rumah Vina dan menceritakan kejadian sebenarnya.
"Eh ternyata beberapa tersangka itu sudah duluan ke rumahnya Vina mengabarkan bahwa Vina itu kecelakaan,” ujar Melmel.
Menurut Wirang Birawa pernyataan Melmel banyak kejanggalan.
Pasalnya, menurut Wirang jika memang orang tersebut memiliki hubungan dekat dengan kedua korban, seharusnya langsung mencari bantuan bukan menyaksikakn kejadian hingga selesai.
"Pertanyaan saya adalah katanya tadi kamu kenal dekat dan anggap sudah seperti adik, kalau memposisikan diri sebagai si Melmel itu, saya akan teriak dan tidak menyaksikan sampai habis dan saya akan cari bantuan saat itu juga," pendapat Wirang Birawa.
"Dugaan saya, firasat saya, dia balik lagi ke warung kalau dia ini pelaku dia melihat dan mencoba untuk mengecek apakah ada barang bukti yang tertinggal atau membersihkan TKP,” ungkap Wirang Birawa.
"Kalau saya posisinya sebagai Melmel itu saya akan teriak sama warga. Saya ingat betul nomor plat motornya, jenis motornya," imbuhnya.
Wirang Birawa mengatakan sudah ada tiga orang lain yang turut terlibat dalam masalah ini berdasarkan cerita Melmel.
Wirang menyebut bisa jadi akan ada orang lain yang akan jadi korban.
"Minusnya adalah semua orang bisa jadi sasaran, orang-orang yang tidak tahu menahu di dalam kasus ini jadi sasaran empuk hanya karena dicocoki dengan foto-foto,” ungkapn Wirang.
"Aku rasa memang ada juga pihak-pihak yang ingin membelokkan kepada fakta yang sebenarnya,” sambungnya.
Bahkan, ahli firasat ini menduga jika saksi Melmel inilah sebenarnya salah satu pelaku pembunuhan Vina dan Eki.
"Kejanggalan ini seperti jangan-jangan kamu adalah pelakunya yang terlibat dan berusaha ingin mengubah keadaan status keadaan tersangka jadi saksi," terangnya.
Tak ingin semakin simpang siur, Wirang meminta pihak polisi mengusut sosok Melmel si pengirim pesan suara tersebut.
“Ada tiga dugaan saya, yang pertama dia adalah pelaku yang terlibat tapi berusaha merubah status jadi saksi. Kedua dia saksi yang memang melihat kejadian tersebut, ketiga dia mau pansos,” pungkasnya
Pegi Bantah Terlibat Pembunuhan
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast juga menjelaskan kronologi hingga peran Pegi dalam kasus pembunuhan tersebut.
Pegi Setiawan disinyalir berperan dalam penganiayaan terhadap Rizky alias Eki dan Vina hingga korban meregang nyawa.
"(Perong) Menyuruh dan mengejar korban Rizky dan Vina dengan menggunakan sepeda motor beat warna orange dan memukul korban Rizky dan Vina menggunakan balok kayu.
Kemudian Perong membonceng korban Rizky dan Vina menuju TKP bersama dengan saksi," ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Perong juga dituding memerkosa almarhumah Vina dan membunuhnya.
Bahkan Perong membuang jasad Vina dan Eki ke Jembatan Talun kawasan Kabupaten Cirebon di tanggal 27 Agustus 2016.
"Memukul korban Rizky, menggunakan balok kayu lalu memperkosa korban Vina dan membunuh korban Vina dengan cara dipukul menggunakan balok kayu dan membawa Rizky dan Vina ke Fly Over," pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Sebelum pengungkapan kasus tersebut, polisi telah memeriksa saksi yang mengaku melihat keberadaan Perong di TKP.
"Saksi bekerja di sekitar TKP selama 5 tahun dan saksi mengenal wajah yang biasa nongkrong di seberang SMPN 11 Cirebon namun tidak tahu namanya.
Saksi mengenal lima wajah pelaku salah satunya Perong," kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.
"PS merupakan teman masa kecil saksi, PS mempunyai nama panggilan Perong.
PS mempunyai motor smash warna pink. PS sering nongkrong di seberang SMPN 11 Cirebon dan belakang MAN 2 Cirebon," sambungnya.
Sepanjang penjelasan Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam konferensi pers tersebut, gelagat dan mimik Perong jadi sorotan.
Khalayak menangkap gerak-gerik tak biasa Perong yang gelisah sepanjang konferensi pers.
Sebab saat polisi mengurai keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon, Perong langsung menggelengkan kepala.
Tak cuma itu, saat polisi mengungkap ancaman pidana untuknya, Perong kembali geleng kepala sembari melihat ke arah kamera wartawan.
"Modus operandi, melakukan tindak pidana, turut serta melakukan pembunuhan berencana, turut serta melakukan kekerasan, memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya terhadap korban atas nama Rizky dan Vina dengan menggunakan alat kayu, batu, dan senjata tajam sampai meninggal dunia," ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast.
"(Perong terancam) Dengan ancaman pidana mati, seumur hidup dan paling lama 20 tahun," imbuh Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Saat digiring usai konferensi pers, Pegi Setiawan alias Perong membantah tuduhan sebagai pelaku pembunuhan.
"Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu. Saya tidak pernah membunuh," kata Pegi di hadapan wartawan yang menunggunya di Mapolda Jabar. Dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (26/5/2024).
"Ini fitnah," tegas Perong.
Bahkan Pegi mengungkapkan rela mati sebelum akhirnya digiring keluar lokasi konferensi pers.
"Saya rela mati," terangnya.
Polisi Hapus 2 DPO
pihak kepolisian hilangkan dua Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Ditreskrimum Polda Jawa Barat akhirnya merilis sosok Pegi Setiawan yang diduga menjadi pelaku utama pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016.
Seperti diketahui, Pegi alias Perong ditangkap saat bekerja sebagai buruh bangunan di Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/5/2024).
Ditampilkan ke hadapan publik, Pegi Setiawan atau Robi Irawan ini tampil dengan tangan terborgol kaos berwarna biru.
Polisi menyatakan Pegi alias Perong adalah merupakan tersangka terakhir kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina Cirebon yang ditangkap.
Ini berarti mematahkan dugaan masih ada 2 tersangka yang berkeliaran dan masuk dalam daftar DPO yang sebelumnya diumumkan yakni Andi dan Dani.
"Dari hasil penyelidikan, DPO hanya satu. Dua nama yang disebutkan hanya asal sebut (berdasarkan keterangan dari para terpidana lainnya)," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, di Polda Jabar, Minggu (26/5/2024).
Kombes Pol Surawan menyatakan, dengan ditangkapnya Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan, total pelaku pada kasus Vina Cirebon ini, berjumlah sembilan orang.
"Jadi yang benar DPO satu, atas nama PS (Pegi Setiawan)," kata Kombes Pol Surawan.
"Tersangka hanya sembilan, maka DPO hanya satu," kata Surawan.
Menurutnya, kebingungan jumlah DPO ini disebabkan pernyataan yang berbeda-beda dari proses pemeriksaan.
Setelah dilakukan penyidikan mendalam, ternyata dua nama yang sempat disebutkan yakni Andi dan Dani tidak ada atau fiktif.
"Sejauh ini fakta di dalam penyidikan kami, tersangka atau DPO adalah satu. Jadi semua tersangka jumlahnya sembilan, bukan 11," katanya.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengungkapkan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky, ada tiga tersangka yang masih DPO dari total 11 orang.
Tiga buronan itu adalah Pegi, Dani dan Andi.
Kini polisi menyebut Dani dan Andi tidak ada termasuk dalam buronan atau fiktif.
Sementara delapan orang lainnya sudah ditangkap polisi dan divonis penjara atas kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Sebagai informasi, kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon kembali menjadi sorotan usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop, Rabu (8/5/2024).
Vina dibunuh 11 anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada 27 Agustus 2016 malam.
Ia ditemukan tak bernyawa bersama kekasihnya, Eki. Mulanya, keduanya dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal. Namun, luka parah di bagian kepala, tubuh, dan kaki, membuat keluarga curiga.
Setelah polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan, terkuak bahwa Vina dan Eko merupakan korban pembunuhan. Vina bahkan diperkosa secara bergantian oleh para pelaku.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Kasus Vina
Linda Sahabat Vina
Sosok Linda Sahabat Dirasuki Arwah Vina
Linda Dirasuki Vina
Vina Cirebon
Kasus Vina Cirebon
Vina
Tribunsumsel.com
Susno Duadji Curiga Aep Pelaku Sebenarnya Kasus Pembunuhan Vina, Singgung Soal Daftar Nama Terpidana |
![]() |
---|
Pengakuan Indra Saksi Baru Kasus Vina Cirebon, Sempat Intip Para Terpidana Tidur di Rumah Pak RT |
![]() |
---|
Polda Jabar Sebut Hasil Identifikasi Wajah Pegi 90 Persen Identik Sidang Praperadilan Kasus Vina |
![]() |
---|
Sosok Brigjen Pol Purn Siswandi Bela Abdul Pasren Pak RT yang Dicari Terpidana Kasus Vina Cirebon |
![]() |
---|
Eks Jenderal Turun Tangan Bela Abdul Pasren Pak RT yang Dicari Dalam Kasus Vina Cirebon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.