Kasus Pembunuhan Noven di Bogor
2 Alasan Polisi Belum Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Noven 5 Tahun Lalu, Belum Rekam E-KTP
Terungkap alasan polisi belum mampu menangkap pelaku kasus pembunuhan Noven pada 8 Januari 2019 silam. kesulitan mencari pelaku karena CCTV buram
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM- Terungkap alasan polisi belum mampu menangkap pelaku kasus pembunuhan Noven pada 8 Januari 2019 silam.
Meski telah 5 tahun berlalu, hingga kini pihak keluarga Noven menanti keajaiban agar pelaku pembunuhan korban segera ditangkap.
Diberitakan sebelumnya, Noven tewas usai ditusuk oleh seorang pria misterius i sebuah gang, sekitar Jalan Riau, Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Ngaku Korban Salah Tangkap dalam Kasus Vina, Saka Tatal Sebut Menderita saat di Penjara
Meski aksi sadis pria misterius itu terekam CCTV, namun hingga saat ini pelaku belum juga terungkap.
Polisi mengatakan pihaknya kesulitan mencari pelaku karena kondisi CCTV yang buram.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara menjelaskan, untuk memgungkap kasus tewasnya Noven, Polresta Bogor Kota sudah menggandeng Pusinafis Bareskrim Mabes Polri serta Puslabfor.
“Dari hasil rekaman CCTV tersebut yang telah dikeluarkan oleh Pusinafis Mabes Polri dinyatakan bahwa dari kami masih belum bisa memberikan data yang lengkap atau kandidat yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram,” kata Kasat Reskrim saat dijumpai TribunnewsBogor.com di ruangannya, Senin (20/5/2024).
Kendala yang kedua yakni terduga pelaku yang identitasnya sulit dicari.
Kata Luthfi hal ini disebabkan saat kejadian masih belum terekam E-KTP atau KTP Elektronik.
Kata Luthfi, hal itu menambah kendala penyelidikan.
“Dimungkinkan karena terduga pelaku dalam kejadian ini masih di bawah umur belum melakukan rekam digit e-KTP sehingga menambah kendala atau hambatan di rangkaian penyelidikan yang kita lakukan,” jelasnya.
Baca juga: Sosok Noven Siswi SMK di Bogor Tewas Dibunuh Pria Misterius, 5 Tahun Sang Ayah Cari Keadilan
Kendala yang ketiga yakni hasil DNA di barang bukti tidak ada DNA lain yang diduga milik pelaku.
“Karena itu kami masih berusaha untuk mencari kembali barang bukti atau alat bukti lain yang nanti akan mendukung rangkaian penyelidikan kami untuk menentuka kandidat mana yang sudah muncul untuk kami tetapkan sebagai tersangka,” jelasnya.
Pada 2023 lalu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila menyampaikan perkembangan kasus pembunuhan ini.
Disebutkan ada empat orang yang memiliki kemiripan dengan sosok yang terekam CCTV diduga terkait pembunuhan Noven.
Pada Januari 2024 dilakukan upaya untuk melakukan pengungkapan atau penyidikan lanjutan menggunakan scientific investigation.

Polresta Bogor Kota menyatakan siap untuk mengungkap tuntas kasus pembunuhan pada Adriana Yubelia Noven lima tahun lalu.
"Kami polresta bogor kota berkomitmen maksimal untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan terhadap Noven," kata Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso kepada TribunnewsBogor.com di Tugu Kujang, Sabtu (27/1/2024).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, pihaknya kini menindak lanjuti dari hasil analisis penyelidikan sebelumnya.
"Berkaitan dengan update penanganan yang dilakukan oleh polresta bogor kota. Kami menindak lanjuti dari hasil analisa penyelidikan sebelumnya," kata Luthfi.
Dari hasil analisa, ternyata Polresta Bogor Kota menemukan kendala terutama waktu kejadian yang sudah terhitung 5 tahun lalu.
Saksi-saksi yang sempat terindentifikasi, serta dimintai keterangan, sambung Luthfi, masih memberikan keterangan yang belum detail.
"Dari penyeleidikan sebelumnya memang ada beberapa orang terduga. Tapi ketika kami kembali bertanya menggali lagi pada para saksi di TKP dan saksi yang berkaitan dengan kasus ini mereka terkendala dengan daya ingat," tambahnya.
Oleh karena itu, tegas Luthfi, pihaknya memutuskan untuk melakukan pengungkapan atau penyidikan lanjutan menggunakan scientific investigation.
Scientific investigation tentu memerlukan koordinasi dari para pakar ahli dari ahli forensik, ahli it forensik, ahli kedokteran forensik, ahli bahasa, ahli psikologi forensi, dan ahli kriminolog.
"Dengan adanya pasa pakar ahli ini kami masih berkoordinasi dan terus melakukan komunikasi untuk akhitnya memberikan kesimpulan yang kuat dalam mendukung untuk menetapkan pelaku," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Bogor menggelar aksi unjuk rasa di depan Tugu Kujang pada Sabtu (27/1/2024).
Dalam aksi unjuk rasa ini, PMKRI menuntut Polresta Bogor Kota agar segera bisa mengungkap tuntas kasus tewasnya Andriana Yubelius Noven, pelajar SMK Baranangsiang.
Noven, sapaan akrabnya, diketahui tewas di Jalan Riau Baranangsiang pada tanggal 8 Januari 2019 silam.
Dalam aksinya, PMKRI hanya membawa 15 orang kader PMKRI cabang Bogor.
Kronologi Tewasnya Noven
Kamatian siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat bernama Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki pada 2019 masih menjadi misteri.
Perempuan yang duduk di bangku kelas XII SMK itu meninggal dunia pada 8 Januari 2019 usai ditusuk oleh seorang pria di sebuah gang, sekitar Jalan Riau, Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat.
Korban sempat mendapat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Pelaku yang wajahnya diduga terekam CCTV hingga saat ini belum tertangkap.
Baca juga: Perkembangan Terbaru Kasus Pembunuhan Noven 5 Tahun Lalu, Pelaku Terekam CCTV Belum Terungkap
Kasus pembunuhan terjadi saat korban baru pulang dari sekolah pada Selasa (8/1/2019) sekitar pukul 15.15 WIB. Kebetulan, kos korban berada di belakang sekolah.
Sesampainya di sebuah gang kecil yang sepi, seorang pria tiba-tiba menusuk dadanya dan langsung melarikan diri.
Noven pun langsung tersungkur dengan badik yang masih tertancap di dada kirinya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (10/1/2019).
Detik-detik penusukan itu juga terekam oleh CCTV yang ada di dekat lokasi kejadian. Penusuk Noven pun tampak mengenakan kaos bergeris biru hitam dan sempat menunggu kedatangan korban.
Sekitar 15 menit setelah peristiwa penusukan, warga menemukan korban dalam keadaan telungkup dan bersimbah darah. Warga pun langsung melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian.
Diketahui, Noven menderita luka tusuk sedalam 22 sentimeter dengan lebar luka 3 sentimeter.
Karena tak ada barang korban yang hilang, kasus penusukan ini diduga bermotif sakit dendam dan sakit hati.
CCTV sempat dianalisis FBI
Rekaman CCTV kasus penusukan Noven juga sempat diserahkan kepada Federal Bureau of Investigation (FBI), dikutip dari Kompas.com (4/3/2019).
Saat itu, FBI diminta untuk mengenalisis dan mengidentifikasi pelaku penusukam tersebut. Penyerahan CCTV kepada FBI pun bukan tanpa alasan.
Sebab, badan investigasi dari Amerika Serikat itu dinilai memiliki alat lebih canggih yang mampu mengolah gambar dari tampilan sebuah rekaman video dengan jalan.
Harapannya, dengan alat yang lebih canggih itu mampu mengidentifikasi wajah pelaku melalui CCTV.
Sementara itu dikutip dari Kompas.id (6/7/2023), di awal penyelidikan kasus pembunuhan itu, Polresta Bogor sempat menangkap pria berinisial S yang merupakan mantan teman dekat korban.
Polisi saat itu menduga S sebagai pelaku pembunuhan, tetapi belakangan tidak terbukti.
Empat tahun berlalu sejak kematian pelajar kelas XII asal Bandung itu, hingga saat ini polisi belum bisa mengungkap kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Baca juga: Saya Orang Kecil, Curhat Pilu Ayah Noven, Sang Anak Tewas 2019 Tapi Pelaku Belum Ditangkap
5 Tahun Sang Ayah Cari Keadilan
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, keluarga Noven sampai saat ini berharap datang keajaiban.
kasus pembunuhan siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor bernama Andriana Yubelia Noven Cahya ini belum juga menemui titik terang.
Ayah kandung Noven, Yohannes Bosco Wijanarko mengaku, selama ini ia dan keluarga hanya diberikan janji oleh pihak yang berwajib.
“Di sisi lain, saya sebagai orang kecil ngerasain banget. Orang kecil yang memang tidak punya power gitu. Kami hanya diberikan janji-janji saja,” ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (19/5/2024).
Yohannes Bosco Wijanarko pun meminta Polresta Bogor Kota harus tegas dan tidak pandang bulu agar kasus ini terungkap.
“Polisi harus konsisten tugasnya sebagai penegak hukum. Jangan pandang bulu. Ya kan ini kasusnya berhubungan dengan nyawa. Tidak bisa dibiarkan begitu saja,” bebernya.
Sementara itu, Yohannes Bosco Wijanarko juga mengatakan, viralnya kasus pembunuhan terhadap Vina Cirebon harus dijadikan momentum untuk mengungkap kasus lainnya, salah satunya kasus pembunuhan Noven di Bogor.
Menurutnya, jika sudah viral, kasus ini menjadi perhatian kembali.
“Ini kan saya lihat juga memang harus diviralkan lagi. Dan ini harapan saya itu seperti anggota Komisi III DPR. Beliau juga kan merespon kasus Vina. Nah dari situ mudah-mudahan kasus anak saya (Noven) menyusul,” kata Yohannes saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Minggu (19/5/2024).
Yohannes melanjutkan, banyak orang yang menginformasikan kepada dirinya bahwa kasus Vina ini bisa menjadi momentum.
“Oh iya ada. Kata temen saya mumpung kondisi seperti ini gitu kan. Cobalah viralkan lagi katanya kasus Noven ini. Setelah Vina ini terangkat lagi kan apalagi kejadiannya tahun 2016 mudah mudahan kasus anak saya ini bisa terangkat lagi,” jelas Yohannes.
Sosok Noven
Diketahui sosok Noven merupakan siswi SMK Baranangsiang Kota Bogor.
Saat itu Noven tengah menempuh pendidikan di Jurusan Busana dan duduk di kelas XII.
Sebelum meninggal, korban dikenal sebagai sosok murid yang cerdas dan rajin.
Hal ini diungkapkan oleh Wali Kelas Adriana, Endang Tri Astuti seperti dikutip dari TribunWow (9/1/2019).
Endang menuturkan, korban selalu mendapatkan ranking tiga besar selama kelas X dan XI.
Baca juga: Permintaan Saka Tatal Eks Terpidana Kasus Vina Ingin Hidup Tenang Usai Bebas, Nama Baik Dipulihkan
Noven juga merupakan model fashion di sekolahnya.
"Noven anaknya pintar, baik, dan enggak punya musuh juga. Anaknya juga cantik dan banyak disukai. Dia tidak pernah cerita atau curhat soal punya musuh atau yang sirik," kata Endang.
Disisi lain, Noven rupanya sempat menuturkan bahwa dirinya tidak mau berpacaran kepada gurunya itu.
Endang mengaku cukup dengan korban dan sering berkomunikasi baik di dalam maupun di luar sekolah.
"Kalau saya tanya (Adriana Yubelia) Noven, bilangnya teman dekat saja dan ia tidak ingin berpacaran dulu," tutur Endang seperti dikutip dari Tribun Wow (9/1/2019).
Hidup mengekos di Bogor selama 2 tahun
Meski Noven bersekolah di Bogor, terungkap bahwa ia tak berasal dari Kota Hujan itu.
Menurut penuturan pengurus kos yang ditempati Adriana, Lia (36), sang korban berasal dari Cianjur dan sudah menempati kosan tersebut selama hampir 2 tahun.
"Kalau tempat tinggalnya di Cianjur, sejak kelas 2 SMK dia ngekost disini, hampir dua tahun lah," kata Lia seperti dilansir Tribun Bogor (8/1/2019).
Menurut keterangan dari Lia, Noven merupakan sosok yang baik serta rajin selama menjadi penghuni kos tempatnya bekerja.
"Anaknya baik, rajin, jarang keluar rumah, pulang sekolah langsung pulang, kalau mau ke mana mana juga izin dulu sama saya," ucapnya.
Sang penjaga kos, Lia turut mengungkapkan fakta Adriana beberapa kali terlihat kerja kelompok dengan laki-laki di depan kosan.
"Iya hanya di sini di bale, karena kan saya juga ngawasi di sini dan emang enggak boleh masuk," ucapnya seperti dikutip Grid.ID dari Tribun Bogor (8/1/2019).
Namun mengenai hubungan antara Adriana dan juga pria yang kerap datang tersebut, ia mengaku tidak mengetahuinya.
"Iya suka ada yang datang, kalau misalkan pacar atau bukan enggak tau tapi suka ada yang datang. Kalau dibilang pacar karena mungkin terlihat dekat, berdua kadang satu orang yang datang. Ada satu sekolahan ada juga yang dari sekolahan lain, iya suka belajar kerja kelompok disini," katanya.
Paman korban, Triono (46) yang mengaku kaget dengan kondisi yang dialami oleh Adriana Yubelia pun ikut mengungkapkan fakta tentang keponakannya.
"Saya pas dengar kabar langsung berangkat. Posisi saya saat itu masih bekerja, ini masih memakai celana kerja saya," katanya, di RS PMI Kota Bogor, seperti dikutip dari Tribun Wow (9/1/2019).
Triono menjelaskan bahwa Adriana sudah dianggap sebagai anaknya sendiri lantaran sempat merawat korban saat masih kecil.
"Saat SD dibawa sama orangtuanya untuk sekolah di Bandung. Saat SMA baru di Bogor," terangnya.
Menurut Triono, semasa hidupnnya Adriana adalah sosok yang periang dan tidak memiliki musuh.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Sosok Pria Diduga Penusuk Noven di Bogor, CCTV 70 Persen Mirip dengan Teman Sekolah Ditolak Cinta |
![]() |
---|
Perkembangan Terbaru Kasus Pembunuhan Noven 5 Tahun Lalu, Pelaku Terekam CCTV Belum Terungkap |
![]() |
---|
Sosok Noven Siswi SMK di Bogor Tewas Dibunuh Pria Misterius, 5 Tahun Sang Ayah Cari Keadilan |
![]() |
---|
'Saya Orang Kecil', Curhat Pilu Ayah Noven, Sang Anak Tewas 2019 Tapi Pelaku Belum Ditangkap |
![]() |
---|
Viral Misteri Pembunuhan Noven di Bogor Sejak Tahun 2019, Kembali Viral Usai Kasus Vina Diusut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.