Berita Ogan Ilir Bangkit

Ketua Dekranasda Ogan Ilir Perkenalkan Kain Tenun Gebeng Saat Momen HUT ke-44 Dekranas di Solo

Rangkaian HUT ke-44 Dekranas berlangsung selama lima hari mulai tanggal 14 hingga 18 Mei lalu, dengan menampilkan berbagai macam kegiatan dan hiburan.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Sri Hidayatun
agung/tribunsumsel.com
Ketua Dekranasda Kabupaten Ogan Ilir, Mikhailia Tikha Alamsjah saat tampil pada rangkaian acara HUT ke-44 Dekranas di Solo, belum lama ini. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Keindahan kain tenung gebeng asal Ogan Ilir ditampilkan pada momen HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Solo, Jawa Tengah.

Rangkaian HUT ke-44 Dekranas berlangsung selama lima hari mulai tanggal 14 hingga 18 Mei lalu, dengan menampilkan berbagai macam kegiatan dan hiburan.

Ketua Dekranasda Kabupaten Ogan Ilir, Mikhailia Tikha Alamsjah tampil sebagai narasumber pada gelar wicara dengan tema "Peran Wirausahawan Muda Kerajinan Nusantara Dalam Melestarikan Kekayaan Lokal".

Tikha bersama Kiki Yuliati selaku Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dan Monika Situmorang seorang lulusan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) tahun 2023 dari Sumatera Utara.

Pada kesempatan tersebut, Tikha bercerita bagaimana Ogan Ilir mendapat PKW dari Kemendikbudrsitek pada 2022 lalu untuk melestarikan kain tenun gebeng.

Kain gebeng merupakan kain sarung tradisional asal Ogan Ilir yang masih tetap eksis dan banyak peminatnya. 

"Sehingga lewat PKW yang diberikan ke Kabupaten Ogan Ilir tersebut untuk melestarikan kain tenun gebeng," kata Tikha melalui dokumentasi yang diterima TribunSumsel.com, Senin (20/5/2024).

Baca juga: Usai Pemkab OI Gelar Salat Istisqa di Tanjung Senai, Hujan Mulai Guyur Bumi Caram Seguguk

Saat tampil sebagai pembicara, Tikha tampak mengenakan pakaian adat Melayu berwarna rose gold yang dibalut kain gebeng.

Istri dari Bupati Panca Wijaya Akbar ini mengungkapkan, sebelumnya kreasi kain gebeng di Ogan Ilir hanya itu-itu saja.

Di tahun 2021, pengrajin kain gebeng di Ogan Ilir hanya berjumlah delapan orang dan itu pun sudah berusia sepuh.

"Dekranasda Ogan Ilir meregenerasi para penenun kain gebeng yang merupakan lansia. Kami tak ingin kerajinan, budaya leluhur terhenti karena tidak ada regenerasi," ungkap Tikha.

"Jangan sampai kita kehilangan identitas diri kita di tengah kemajuan zaman," imbunya.

Memulai regenerasi penenun kain gebeng, dihimpunlah puluhan orang perempuan muda berusia 17 hingga 25 tahun.

Mereka lalu mengikuti PKW hingga dapat menghasilkan karya kain tenun gebeng yang cantik nan indah.

Pada HUT ke-20 Ogan Ilir Januari lalu, pemerintah daerah setempat membeli 100 helai kain gebeng dari para peserta PKW tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved