Berita Viral

Viral Kisah Bocah di Cirebon Alami Depresi hingga Berhenti Sekolah usai HP Hasil Menabung Dijual Ibu

Dalam wawancaranya, Nita, sapaan akrabnya mengungkapkan, bahwa kondisi ekonomi keluarganya yang tidak stabil membuatnya terpaksa menjual HP atau handp

Editor: Weni Wahyuny
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mendatangi rumah A, bocah yang alami depresi dari Kampung Gunungsari Bedeng Cirebon, Jabar. A depresi usai HP dijual ibu untuk beli makan 

Dengan kondisi tersebut, Nita berharap agar A dapat segera pulih dan kembali seperti semula.

"Saya inginnya tuh A bisa sembuh, bisa sekolah lagi kayak dulu, sembuh seperti sedia kala."

"Terus bisa punya teman banyak lagi untuk bermain, normal lah kayak layaknya anak-anak yang lain," ujarnya.

Seusai ramai diperbincangkan, sejumlah pihak pun bergerak mencari tahu apa penyebab dari kisah miris itu.

Salah satunya Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon yang mendatangi rumah A.

Pantauan Tribun di lokasi, rombongan dinas sudah berada di lokasi ketika awak media mendatangi rumah A.

Terlihat, perwakilan rombongan tersebut berinteraksi dengan A yang didampingi ibunya.

Namun tak lama berinteraksi, A terlihat menangis.

A menangis melihat banyak orang berdatangan ke rumahnya yang titiknya berada di dalam gang padat penduduk.

Informasi yang diterima, A hendak diajak berkeliling sebagai salah satu upaya menenangkan kondisi A.

Di mana ketika kumat, A kerap mengamuk dan merusak sejumlah barang yang ada di dalam rumah.

Namun ajakan itu ditolak A, sehingga rombongan yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih itu meninggalkannya dengan membiarkan A tenang di dalam rumah oleh ibunya.

Ade mengatakan, kondisi yang dialami oleh A menjadi perhatian oleh seluruh pihak, tak terkecuali Disdik Kota Cirebon.

Hasil kunjungannya ke rumah A, Ade menyebut, A awalnya terlihat baik dan cerdas dalam pelajaran dari kelas I hingga kelas VI.

Namun dua bulan menginjakkan kaki di kelas VI pada Agustus 2023 lalu, anak pertama dari pasangan Alipyanto dan Siti Anita itu mengalami masalah psikologis yang bermula dari permasalahan internal keluarga, terutama berkaitan dengan masalah ekonomi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved