Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Curhat Dea Siswi SMK Lingga Kencana Lolos dari Maut Kecelakaan Bus Subang, Trauma Pikirkan Teman

Inilah curhat dari Dea Savitri, Siswi SMK Lingga Kencana yang lolos dari maut saat kecelakaan bus di Subang, masih alami trauma pikirkan teman..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
IST TribunnewsBogor
Siswa SMK Lingga Kencana sebelum terjadi kecelakaan di Subang, Jawa Barat. Salah satu korban bernama Dea lolos dari maut. Namun ia mengaku trauma jika ingat temannya menjadi korban. 

Beberapa saat usai kejadian, kata dia, Dea sempat menghubungi kakaknya di Surabaya menggunakan telpon temannya.

"Setelah dapat info, saya hubungi mama. Alhamdulilah, bersyukur banget dia selamat. Saudara-saudara dan tetangga semuanya tidak percaya Dea selamat kalau melihat kondisi bus tersebut yang hancur," tutur Devi.

'Aman Tidak' Curhat Pemilik Rumah Makan Khawatir Sebelum Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Kecelakaan
'Aman Tidak' Curhat Pemilik Rumah Makan Khawatir Sebelum Bus Rombongan SMK Lingga Kencana Kecelakaan (Kompas.com/ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Dalam kecelakaan ini, Dea kehilangan telpon genggam, KTP dan tas selempang.

Hingga saat ini pun Dea masih sering melamun diduga masih mengingat kejadian nahas yang dialaminya bersama teman-temannya.

"Tetapi dia masih sering bengong kalau diajak ngobrol, mungkin masih ingat teman-temannya," kata Devi saat ditemui wartawan di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).

Namun Dea bersyukur lolos dari maut saat tragedi nahas terjadi kini mengalami trauma berat.

"Alahmdulillah Dea selamat," kata Devi, kakak kandung Dea Savitri.

Disisi lain, hal serupa juga dialami Nadia yang berada dalam kabin bus maut tersebut.

Yayu, ibunda Nadia mengungkapkan jika kondisi putrinya saat ini masih trauma pasca kejadian.

Bahkan, sang anak hingga kini belum sempat menceritakan secara detail soal kecelakaan itu kepada dirinya.

"Sampai di rumah saya tidak berani tanya, takut masih trauma," imbuhnya.

Namun menurut pengakuan Nadia, lanjut Yayu, bus tersebut sempat mengalami masalah dalam perjalanan dari Tangkuban Perahu menuju Subang pada Sabtu sore.

"Kata Nadia, bus Putera Fajar sempat dua kali mengalami masalah selama perjalanan pulang sehingga sempat dilakukan pengecekan oleh supir dan kernet," bebernya.

Sewaktu mobil mengalami tabrakan dan terguling di Ciater, Subang, Nadia sempat berpegangan pada kursi sehingga tidak terlempar jauh.

"Handphone-nya ditaruh di tas tangan sehingga tidak hilang," jelas Yayu

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved