Suami Bacok Istri di Minsel

Sosok Refrain Suami di Minahasa Selatan Bunuh Istri Baru Sebulan Melahirkan, Dipicu Rasa Cemburu

Inilah sosok Refrain (26), suami yang tega menghabisi nyawa istrinya sendiri di Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, dipicu karena cemburu

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Dok Humas Polres Minsel/ig/indah_tompunu
Inilah sosok Refrain (26), suami yang tega menghabisi nyawa istrinya sendiri di Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, dipicu karena cemburu 

Akibatkan kejadian ini sang istri meninggal dunia serta mertua mengalami luka berat.

Kapolres Minsel AKBP Feri R Sitorus, SIK MH mengatakan keterangan awal diketahui aksi penganiayaan ini dilakukan oleh tersangka RL (Refrain) menggunakan sajam jenis parang.

"Korban perempuan Rohinda Tompunu mengalami luka potong di bagian kepala dan jari, meninggal dunia di IGD Rumah Sakit Cantia Tompasobaru.

Sedangkan korban lelaki Jerry Tompunu mengalami luka potong di bagian lengan tangan kiri, dada dan kepala saat ini sedang menjalani perawatan intensif di RS Cantia Tompasobaru," ujar Kapolres Minsel AKBP Feri R Sitorus.

Kata Kapolres kasus penganiyaan ini langsung direspon cepat oleh pihak kepolisian dengan segera mengamankan tersangka bersama barang bukti.

"Tersangka dan babuk sajam saat ini telah diamankan untuk kepentingan proses penyelidikan dan penyidikan lanjutan," kata Kapolres Minsel AKBP Feri R Sitorus.

Anak Menangis Histeris

Atas peristiwa itu, beredar video isak tangis anak kecil laki-laki memeluk adiknya yang masih bayi.

Ia menangis histeris meratap dan berujar, "Kenapa ayah libas mama, kenapa nggak kakak saja yang dilibas."

"Biar mama rawat adek bayi, kasian adek masih kecil."

Video tersebut diunggah akun @winditv di platform Instagram dan telah dipenuhi 834 komentar.

Anak laki-laki berusia sekitar 5 tahun itu terus menangis histeris.

Dalam video lainnya, anak laki-laki itu menangis histeris melihat peti jenazah ibunya.

Bahkan ia pun terlihat lemas di pangkuan saudaranya.

Anak itu lalu mencoba menggapai peti mati ibunya dan terus menangis histeris.

Sanak keluarga pun terus berusaha menenangkan anak tersebut.

"Kypa Papa potong pa mama (Kenapa Papa bunuh mama),” teriak anak kecil itu.

Bahkan ia pun terlihat lemas di pangkuan saudaranya.

Sedangkan perempuan parauh baya yang diduga nenek bocah itu juga ikut menangis histeris.

Baca berita lainnya di google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved