Suami Mutilasi Istri di Ciamis

Ponakan Bongkar Awal Mula Tarsum Tersangka Mutilasi Istri Alami Depresi, Mendadak Jadi Pemurung

Ponakan bongkar awal mula prilaku depresi Tarsum (51) tersangka mutilasi istri di CIamis mulai terlihat.Sang ponakan bernama Herawati menyebut me

Editor: Moch Krisna
TribunJabar.id/Tribunnews.com
Kesabaran Tarsum tampaknya habis lantaran Sikap sang istri yang diduga selalu memanjakan anak bungsunya yang diduga terlilit utang picu mutilasi 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ponakan bongkar awal mula prilaku depresi Tarsum (51) tersangka mutilasi istri di CIamis mulai terlihat.

Sang ponakan bernama Herawati menyebut Tarsum alias Acum, Ua-nya memang sudah terlihat depresi sebelum bulan Ramadhan 2024.

Adapun perubahan prilaku Tarsum jadi banyak melamun dan untuk mengobrol tidak nyambung.

"Ua Acum lebih jadi pemurung,"ujarnya melansir dari Tribunjakarta.com, Selasa (7/5/2024).

Kenal baik dengan Tarsum, Herawati syok melihat tingkah Ua-nya berubah drastis.

Kala itu Herawati menduga Ua-nya stres karena bisnisnya jual beli kambing tidak lancar.

"Akhir-akhir ini ua itu mulai kelihatan perubahan yang mencolok ya jadi gelisah banyak melamun, kadang menepak jidatnya sendiri. Diajak ngobrol juga kadang tidak nyambung, semangat untuk berusahanya pun hilang, malah menjadi pemurung," akui Herawati.

Polemik bisnis Tarsum yang tak mengalami kemajuan itu diketahui oleh keluarganya, termasuk Herawati.

Terlebih sebelum berbisnis kambing, Tarsum juga pernah melakoni usaha lain namun gagal total.

"Akhir-akhir ini usaha jual beli kambingnya omsetnya menurun dan beliau juga banyak yang menanam modal untuk usaha tersebut dari anaknya teh Lilis, dari temannya, dari bank, karena kan wajar ya orang bisnis usaha jual beli pula harus banyak modal. Mungkin ini ijuga yang menjadi salah satu pikiran ua Acum, uang modal usaha tidak lancar kadang mengalami kerugian," ungkap Herawati.

Hingga akhirnya di malam Rabu sebelum kejadian, Herawati dan keluarga terkejut mendapat laporan dari keluarganya bahwa Tarsum mengamuk di kampung.

"Kemarin puncaknya malam Rabu saya dapat kabar ada yang nelpon sodara juga pamannya ua, katanya buru ke sini ua ngamuk-ngamuk menggeledag-gelegag kepalanya ke tiang listrik katanya, saya beserta keluarga panik lah," imbuh Herawati.

Di malam itu Tarsum berusaha menghabisi nyawanya sendiri seraya mengamuk.

Momen tersebut disaksikan Pak RT, warga setempat hingga Yanti yang kewalahan.

"Malam Rabu (Selasa 30 April 2024) itu pas kejadian itu ua (Tarsum) nyekik dirinya sendiri wakti itu pas mau sholat maghrib, ua Yanti sedang wudhu di WC keluar dari WC lihat kondisi ua (Tarsum) sedang nyekik dirinya sendiri. Kebetulan ada Pak RT datang, terus (Tarsum bilang) ke Pak RT ngomong 'nitip anak saya' katanya terus dia lari sambil jedotin kepalanya ke tiang listrik sambil nabrak pohon kelapa sampai dia rubuh," ujar Herawati.

Akibat aksi nekat tersebut, Tarsum pun mengalami luka di bagian kepala sampai harus minum obat.

Pasca-kejadian di Selasa malam, Rabu Sore (1/5/2024) saudara pelaku dan korban menjenguk Tarsum, tapi responnya pelaku justru mengejutkan.

Saat itu Tarsum ogah dijenguk oleh keluarganya dan cuma mau ditemui oleh pamannya bernama Aki Toni.

Bahkan Tarsum saat itu mengusir anak sulungnya yakni Lisna alias Lilis dan cucunya, Neneng.

"Ua keadaannya waktu itu tidak mau didekati, dia diam diri di kamar, ditemani pamannya ua Acum, Aki Toni, maunya sama Aki Toni aja. Jadi didekati sama mamah saya, sama suami saya juga dia tidak mau, nyuruh pergi. Malahan anaknya juga teh lilis sama cucunya si neneng diusir terus sama dia disuruh pulang ke rumahnya. Intinya dia (Tarsum) merasa baik-baik saja," akui Herawati.

Ucapan Ngaco Tarsum

Selain mengamuk, Tarsum juga saat itu sudah tak mau dinasihati oleh keluarga.

Diakui Herawati, ibunya selaku adik Tarsum pernah memberikan pesan agar Tarsum ingat kepada Allah.

Namun jawaban Tarsum justru di luar nalar.

"Setelah agak tenang, saya dekati dia (bertanya) 'Ua apa beban ua kok sampai kayak gini apa yang ua pikirkan', ditanya kaya gitu jawabnya udah gak nyambung. Sama ibu saya tuh dinasihatin udah enggak nyambung, kata saya 'Eling ingat sama Allah', tapi dia (Tarsum) jawabnya 'Telat telat'," ungkap Herawati.

Malam Kamis alias Rabu (1/5/2024) keluarga akhirnya memanggil tenaga medis Puskesmas bernama Anton untuk memeriksa kondisi Tarsum.

Kala itu Anton memberikan sejumlah obat kepada Tarsum.

Ia juga meminta agar keluarga terus memantau kondisi Tarsum agar tidak melakukan aksi nekat seperti malam sebelumnya.

Namun bukannya tenang, malam itu malah Tarsum kembali berulah.

Cuma gara-gara suara kucing, Tarsum terbangun dan kembali mengamuk hingga memarahi sang anak sulung.

Saat itu Tarsum memaksa Lilis untuk pulang ke rumahnya saja.

"Malem dia (Tarsum) udah tidur, ada suara kucing ribut nginjek piring di dapur. Dia (Tarsum) kebangun terus lari keluar rumah sambil teriak-teriak 'jangan si Lisna, jangan si Neneng' katanya dengan panik terus ditenangkan oleh teh Lilis 'pak gak ada apa-apa'. Dia (Tarsum malah) bilang ke anaknya nyuruh pulang 'Kata saya juga kamu tuh pulang, pulang!'. Padahal itu tengah malam, terus aja nyuruh teh Lilis pulang," cerita Herawati.

Di momen itu, keluarga kembali memanggil Aki Toni untuk menenangkan Tarsum yang kembali mengamuk.

Tarsum di hari itu tidak tidur sama sekali hingga Kamis pagi.

Lilis pun akhirnya pulang ke rumahnya di hari Kamis pagi setelah menjemput adiknya yang baru pulang study tour.

Lilis kala itu pulang bersama saudaranya, Herawati.

Selang satu hari kemudian, Lilis tersentak saat mendapat telepon dari tetangganya bahwa sang ibu dibunuh ayahnya.

Kini, Tarsum telah diamankan penyidik Polres Ciamis dan resmi jadi tersangka pembunuhan.

Tarsum pun kabarnya telah diperiksa kejiwaannya oleh psikiater di Polres Ciamis pada hari ini, Senin (6/5/2024).

Pemicu Tarsum Depresi

Terjawab sudah pemicu Tarsum (51) tega mutilasi istri Yanti hingga hebohkan warga Ciamis.

Adapun fakta tersebut diurai jurnalis Kompas TV usai meminta keterangan dari pihak Polres Ciamis dan warga serta keluarga korban.

Diketahui ada sejumlah saksi yang telah diperiksa oleh pihak kepolisian terkait kasus mutilasi tersebut.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Senin (6/5/2024) ada saksi yang sempat melihat detik-detik Yanti dibunuh lalu dimutilasi oleh Tarsum secara sadis.

Saksi tersebut mengatakan ke pihak kepolisian dan warga bahwa Yanti sempat dipukul kepalanya bagian belakang dengan balok. Ketika jatuh, korban dipukul juga oleh pelaku.

Selain tetangga, anak pelaku dan korban juga mengurai kesaksian kepada penyidik.

Dari hasil pemeriksaan terhadap CP, didapatkan fakta baru bahwa pemicu Tarsum memutilasi istrinya diduga karena stres terlilit utang piutang.

Bukan cuma satu, pelaku dan korban diduga punya banyak utang di bank dan dengan bosnya.

Akibat masalah utang dengan bos itulah yang membuat Tarsum semakin depresi.

"Berdasarkan keterangan warga dan kepolisian yang memeriksa tujuh orang saksi. Keterangan dari anak (pelaku dan korban) mengakui bahwa keluarga atau korban dan pelaku memiliki utang terhadap beberapa bank juga perorangan. Dan juga (pelaku punya utang) terhadap bosnya yang saat ini menjadi rekan bisnis," kata Dede Ibin jurnalis Kompas TV.

Selain karena utang, ada persoalan lain yang diduga jadi pemantik rasa emosi di diri Tarsum memuncak kepada istrinya.

Keluarga menduga Tarsum memendam kekesalan kepada Yanti karena korban selalu memanjakan anak bungsunya.

Selama ini korban memang dikenal sering mengalah melihat tingkah nakal sang putra.

Termasuk dengan selalu menebus sepeda motor yang digadaikan anak bungsunya.

"Yang lebih parahnya lagi berdasarkan keterangan keluarga korban dan tetangga, perilaku si anak yang masih duduk di bangku sekolah, beberapa kali menjual dan menggadaikan sepeda motor kepada tetangga.

Pelaku dan korban sering menebus gadean motor, ini sudah terjadi beberapa kali. Di sanalah mungkin timbul emosional dari pelaku terhadap istrinya karena anak ini sering dimanja istrinya," imbuh Dede Ibin.

Isu Utang Judi Online Tak Benar

Sementara itu, belakangan muncul isu bahwa salah satu motif kasus suami mutilasi istri karena pelaku kesal anaknya punya utang Rp150 juta akibat judi online.

Atas isu tersebut, pihak kepolisian pun buka suara.

"Tentunya semua informasi yang berkembang kami akan tampung dan kami akan lakukan pendalaman (terkait anak pelaku punya utang)," pungkas Kapolres Ciamis AKBP Akmal.

Tak cuma pihak kepolisian, keluarga korban hingga ketua RT setempat juga angkat bicara terkait isu anak pelaku punya utang ratusan juta.

Ditegaskan Pak RT setempat, Yoyo Tarya menyebut bahwa anak korban dan pelaku tidak punya utang seperti yang diberitakan.

"Saya pribadi perwakilan keluarga CP, anak korban. Beredar info utang Rp150 juta, itu hoaks tidak benar. Saya sudah konfirmasi ke keluarga terutama ke CP (berita soal utang tidak benar)," kata perwakilan keluarga korban dilansir TribunnewsBogor.com dari akun @inforancah.

"Itu berita enggak benar (anak pelaku punya utang), enggak ada informasi semacam itu," tegas Yoyo Tarya.

(*)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved