Pemilik Warung di Ogan Ilir Dibunuh

Pemilik Warung Kopi di Ogan Ilir Kini Ikut Kena Dampak Kasus Pembunuhan Pemilik Warkop Oleh Pembeli

Dampak yang dirasakan para pemilik warkop di jalan lintas Palembang-Prabumulih itu yakni menurunnya omzet karena pengunjung takut.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Agung Dwipayana
Situasi di salah satu warung kopi di jalan lintas Palembang-Prabumulih wilayah Indralaya Utara, Ogan Ilir, Selasa (30/4/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Kasus pembunuhan yang menimpa seorang pemilik warung kopi di Indralaya Utara, Ogan Ilir, berdampak pada para pelaku usaha serupa di seputaran TKP.

Dampak yang dirasakan para pemilik warkop di jalan lintas Palembang-Prabumulih itu yakni menurunnya omzet karena pengunjung takut.

Salah seorang pemilik warkop bernama Dahlia mengungkapkan, sejak peritistiwa pembunuhan pada Sabtu (27/4/2024) pagi itu, suasana berubah total.

"Yang tadinya ramai pengunjung kalau malam, sekarang sepi. Sudah tiga malam warkop disini seperti kuburan," ungkap Dahlia ditemui di warkop miliknya yang berjarak sekitar 20 meter dari TKP, Selasa (30/4/2024).

Jika biasanya dalam semalam Dahlia dapat meraup pendapatan hingga Rp 500 ribu, kini ia dia hanya mampu mengantongi uang tak sampai Rp 50 ribu.

Menurut Dahlia, kasus pembunuhan ini menjadi pukulan telak bagi dia dan pemilik warkop lainnya di seputaran TKP.

"Gimana orang mau datang kalau lihat polisi ada di warkop. Dan juga orang takut kalau terjadi keributan seperti kemarin,'" tutur Dahlia.

Wanita 40 tahun ini menambahkan, citra buruk warung pinggir jalanpun semakin melekat karena selalu dikaitkan dengan penyakit masyarakat dan kriminal.

Padahal Dahlia mengaku di warkop miliknya hanya menjual kopi, minuman ringan dan makanan ringan.

"Memang ada yang jual miras di tempat lain, tapi di tempat kami tidak. Sekarang kami yang kena dampak peristiwa ini," sesalnya.

Baca juga: Monika Pengantin Baru di Ogan Ilir Trauma Berat, Suaminya yang Pemilik Warung Kopi Dibunuh Pembeli

Baca juga: Sosok Fatra, Pemilik Warung Dibunuh Pembeli yang Tak Mau Bayar Setelah Minum Kopi, Pengantin Baru

Diberitakan sebelumnya, korban pembunuhan bernama aitra (23 tahun) dianiaya menggukan senjata tajam di warkop miliknya di Desa Permata Baru, Kecamatan Indralaya Utara.

Korban ditusuk hingga bersimbah darah karena mencegat dua orang pria yang tak membayar setelah minum kopi sambil ditemani wanita di warkop tersebut.

Korban mengalami luka tusuk di dada kiri dan sejumlah luka sayatan di beberapa bagian tubuh.

Korban yang terluka parah dibawa ke Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya dan meninggal dunia saat coba diberi pertolongan. 

Warung kopi milik korban diketahui hanya berjarak sekitar 500 meter dari Mapolres Ogan Ilir.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved