Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia Menang Lawan Korsel, Netizen Korea Duga Dendam Shin Tae-yong, Ada yang Memuji

Pelatih Shin Tae-yong kini dikritik oleh netizen Korea Selatan setelah negaranya dikalahkan Timnas Indonesia dalam laga perempat final Piala Asia U23

|
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
IST PSSI / instagram/erickthohir
Shin Tae-yong (kiri) dan Ketua PSSI Erick Thohir di ruang ganti Timnas - Kemenangan Timnas Indonesia mengundang reaksi para netizen Korea. Ada yang menyebut kemenangan ini adalah dendam Shin Tae-yong 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Pelatih Shin Tae-yong kini dikritik oleh netizen Korea Selatan setelah negaranya dikalahkan Timnas Indonesia dalam laga perempat final Piala Asia U23 2024 semalam, Jumat (26/4/2024).

Bahkan netizen Korea atau Knetz menyinggung soal dendam dari Shin Tae-yong.

Dalam beberapa unggahan di media sosial, Knetz tampak menumpahkan kekecewaannya karena Timnas Korea Selatan gagal melaju ke olimpiade usai dikalahkan Indonesia.

Berikut adalah komentar Knetz:

"Ini pertama kalinya dalam hidupku negaraku tidak bisa berpartisipasi di Olimpiade. Luar biasa ha ha,".

"Ini pertama kalinya dalam hidup saya diejek oleh Indonesia dan tidak bisa mengikuti olimpiade,".

"Untuk pertama kalinya sejak 40 tahun, Korea gagal melaju ke final olimpic,"

Selain itu, Knetz menyebut soal Shin Tae-yong yang dulu pernah dihujat di Korea Selatan.

Sebab di tahun 2018 lalu, Shin Tae-yong pernah dilempari telur dan guling gara-gara garal mengantarkan Timnas Korea Selatan lolos di fase gugur Piala Dunia 2018 Rusia.

"Kita baru saja kalah dari Indonesia dalam segala aspek saat ini. Kalian baj***** National Football League (Korea) yang mengira pelatih seperti itu (pelatih Korea0 adalah pelatih tim nasinal papan atas. Mereka bahkan tidak bisa mencapai final olimpiade dalam 40 tahun. Ini adalah balas dendam Shin Tae-yong," tulis Knetz dilansir TribunnewsBogor.com dari unggahan akun Twitter @f12xos.

Meski demikian, Knetz tak sepenuh nyamenyalahkan Shin Tae-yong ataupun Timnas Indonesia.

Sebab Knetz merasa bangga saat tau Shin Tae-yong memberikan arahan terbaiknya agar garuda muda bisa unggul.

Terbukti, Timnas U23 Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan dalam babak 8 besar Piala Asia U23 2024 yang bergulir di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha semalam.

Reaksi Pelatih Shin Tae-yong Timnas U23 Kalahkan Korsel, Sempat Dilema Singkirkan Kampung Halaman
Reaksi Pelatih Shin Tae-yong Timnas U23 Kalahkan Korsel, Sempat Dilema Singkirkan Kampung Halaman (instagram/erickthohir / Dok PSSI)

Baca juga: Taktik Shin Tae-yong Buat Timnas U23 Menang Lawan Korsel di Piala Asia 2024 hingga Lolos Semifinal

Baca juga: Nasib Chandrika Chika Tak Ditahan Pakai Narkoba Liquid Ganja, Bakal Rehabilitasi di BNN 3 Bulan

Kendati kecewa negaranya kalah, Knetz juga turut bangga pada Shin Tae-yong karena berhasil menjadi pelatih yang berjasa untuk negara lain.

"Kemenangan Indonesia! Menang setelah adu penalti 11:10. Selamat untuk keajaiban Shin Tae-yong. Kasihan Korea dalam masalah,"

"Pelatih Shin Tae-yong, yang membuat sepak bola Korea menangis. Aku senang dan senang, tapi di waktu yang sama juga merasa menderita dan kesusahan,"

"Sepakbola Korea telah bekerja keras. Pertandingan lebih penting daripada kemenangan. Mereka bilang kamu akan belajar jika kamu kalah. Aku harap kalian (Timnas Korea) bisa belajar dan menjadi lebih baik,"

Taktik Shin Tae-yong Buat Timnas U23 Menang Lawan Korsel di Piala Asia 2024

Lebih jauh, diketahui jika Shin Tae-yong memiliki taktik agar Timnas Indonesia unggul lawan Korsel lewat adu penalti.

Shin Tae-yong awalnya menilai bahwa Garuda Muda sempat berada di atas angin saat tim lawan harus mendapatkan kartu merah.

Suasana ruang ganti Timnas Indonesia U-23 pecah dibanjiri rasa suka cita setelah Indonesia berhasil mengukir sejarah lolos ke semifinal Piala Aisa U23
Suasana ruang ganti Timnas Indonesia U-23 pecah dibanjiri rasa suka cita setelah Indonesia berhasil mengukir sejarah lolos ke semifinal Piala Aisa U23 (ig/justinhubner5/erickthohir)

Namun, mereka justru harus kebobolan dan tim lawan bisa menyamakan kedudukan.

Mengetahui kondisi di luar prediksi yang sudah unggul secara skor dan jumlah pemain, lantas ia mencoba menyamakan kedudukan.

"Pada skor 2-1, mereka kehilangan satu pemain, dan kami bersiap untuk bermain sedikit lebih mudah.

Tetapi mereka menyamakan kedudukan," kata Shin Tae-yong dari laman Donga dilansir Tribunnews.

Pelatih berusia 53 tahun ini melanjutkan, saat tim lawan mulai mencetak gol mereka cukup terpukul.

Akibatnya, pergantian pemain harus dilaksanakan dengan tepat dan efektif.

Dari bangku cadangan ada lima pemain yang masuk yakni Muhammad Ferarri, Fajar Fathurrahman, Kelly Stroyer, Arkhan Fikri, Ramadhan Sananta.

Saat itu Shin Tae-yong sangat berhati hati agar meraih kemenangan.

"Kami tertinggal satu gol, tetapi suasana hati kami sedang tidak bagus."

"Jadi kami berhati-hati dengan waktu pergantian pemain," lanjutnya.

Shin sudah menyadari bahwa Korea mengincar adu penalti.

Apalagi, tim lawan hanya berkekuatan 10 pemain sejak menit ke-70.

"Mereka berpikir tentang adu penalti karena mereka mengambil waktu mereka," terangnya.

Baca juga: Heboh Isu Fuji Dituding Gunakan Narkoba Jenis Sabu, Haji Faisal : Namanya Hidup Ada yang Julid

Menghindari hal tersebut, Indonesia memilih bermain menyerang pada babak tambahan waktu.

Termasuk dengan memasang Sananta yang jadi andalan di lini serang.

Namun, hal tersebut belum cukup dan laga berlanjut ke babak penalti.

"Jadi kami memutuskan untuk mencoba memenangkan pertandingan dalam 30 menit perpanjangan waktu setelah 90 menit," ujarnya.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved