seputar islam

Makna Hadits Menuntut Ilmu Wajib Bagi Muslim/Muslimah: Tholabul Ilmi Faridhotun Ala Kulli Muslimin

Syaikh Imam Az-Zarnuji menjelaskan setiap muslim/muslimah tidak berkewajiban mempelajari semua ilmu tapi berkewajiban mempelajari ilmu yang dibutuhkan

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Makna hadits nabi, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim/muslimah, tholabul llmi faridhotan 'ala kulli muslimin. 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Makna hadits menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim/muslimah, tholabul ilmi faridhotan 'ala kulli muslimin.

Banyak sekali disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits mengenai keutamaan orang yang memiliki pengetahuan atau orang yang berilmu.

Salah satu keutamaannya adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengangkat derajat orang yang berilmu.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat Al Mujadalah berikut ini:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ – ١١

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujadalah [22]: 11).

Betapa pentingnya menuntut ilmu bagi individu, muslim muslimah, baik laki-laki maupun perempuan.

Rasulullah shollahu’alaihi wassalam menegaskan dalam haditsnya, bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim (muslimah) :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Tholabul Ilmi Faridhotan 'ala kulli muslimin

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi seorang muslim” (HR. Ibnu Majah)

Dikutip dari laman uii.ac.oid artikel menghormati ilmu dan ahli ilmu, Seorang tokoh pendidikan Islam di Timur Tengah, Syaikh Imam Az-Zarnuji menjelaskan bahwa setiap muslim dan muslimah tidak berkewajiban mempelajari semua ilmu, namun berkewajiban mempelajari ilmu yang dibutuhkan saat itu.


Dan ditambahkan pula bahwa ilmu yang paling utama adalah ilmu yang dibutuhkan saat itu, dan sebaik-baik amal adalah menjaga (amal) yang dituntut saat itu (Az-Zarnuji, 2019). Dengan demikian, kita tidak dapat menafikan bahwa belajar dan menuntut ilmu adalah suatu hal yang penting bagi tiap muslim.

Dengan ilmu, hal tersebut menjadi salah satu amalan manusia yang tidak akan terputus sekalipun manusia itu meninggal. Sebagaimana sabda Rasulullah shollahu’alaihi wassalam:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved