Seputar Islam
Niat Puasa Syawal Sekaligus Qadha Ramadhan, Bolehkah Digabung, Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Niat puasa syawal sekaligus qadha Ramadhan, bolehkah digabung, penjelasan Ustadz Abdul Somad
Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM - Niat puasa syawal sekaligus qadha Ramadhan, bolehkah digabung, penjelasan Ustadz Abdul Somad
Sebelum membahas mengenai niat puasa syawal sekaligus qadha Ramadhan, bolehkah digabung, perlu diketahui dahulu apa yang dimaksud puasa syawal.
Puasa syawal adalah puasa sunah yang dilaksanakan enam hari selama bulan Syawal. Keutamaan puasa ini adalah:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim).
Sedangkan puasa qadha Ramadhan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Utamanya bagi mereka yang harus meninggalkan puasa Ramadan sebulan penuh akibat kondisi syar'i.
أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Adapun niat puasa Syawal dan puasa qadha Ramadan adalah sebagai berikut:
Niat puasa Syawal beserta artinya
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shouma ghodin 'an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala,"
Niat puasa qadha Ramadhan atau puasa pengganti puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shouma ghodin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT,"
Lantas bagaimana hukum niat puasa syawal sekaligus qadha Ramadhan, bolehkah digabung.
Berikut penjelasannya menurut Ustadz Abdul Somad dikutip dari laman Tribunnewswiki:
Menurut penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) berdasarkan pandangan beberapa ulama, boleh melaksanakan Puasa Syawal di hari Senin Kamis, atau di hari Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah), untuk mendapatkan dua keutamaannya sekaligus.
Namun sebelum melaksanakan puasa sunnah, pastikan terlebih dahulu tidak memiliki utang puasa Ramadan.
Karena jika masih memiliki utang puasa, maka harus atau wajib hukumnya mengganti (qadha) terlebih dahulu.
UAS kemudian menjelaskan lagi, apabila keberatan melaksanakan Puasa Qadha dilanjut puasa syawal 6 hari, maka boleh menjalankan Puasa Qadha di bulan Syawal, maka otomatis mendapatkan pahala keutamaan keduanya.
"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, maka harus dibayar dahulu baru puasa Syawal 6 hari," ujar Ustadz Abdul Somad.
"Ibu-ibu kalau tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal maka cukup mengganti puasa di bulan Syawal, maka ibu puasa qadha di bulan Syawal," jawab Ustadz Abdul Somad.
"Otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal, niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," jelas UAS.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abdul Somad mengatakan jika melaksanakan Puasa Qadha di hari Senin Syawal, maka puasanya pun mendapat 3 pahala sekaligus. Yaitu pahala puasa sunnah Senin-Kamis, puasa Syawal dan pahala puasa pengganti.
"Hal itu berlaku untuk laki-laki maupun perempuan," ujar ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube, berjudul "SEBAIKNYA PUASA SYAWAL ATAU PUASA GANTI DULU.? | Ust. Abdul Somad. Lc., MA".
Berdasarkan dari ceramah Ustadz Abdul Somad berikut, berarti boleh hukumnya melaksanakan Puasa Qadha di hari Ayyamul Bidh Syawal, sehingga mendapatkan 3 pahala sekaligus.
"Otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal, niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," jelas UAS.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Abdul Somad mengatakan jika melaksanakan Puasa Qadha di hari Senin Syawal, maka puasanya pun mendapat 3 pahala sekaligus. Yaitu pahala puasa sunnah Senin-Kamis, puasa Syawal dan pahala puasa pengganti.
"Hal itu berlaku untuk laki-laki maupun perempuan," ujar ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube, berjudul "SEBAIKNYA PUASA SYAWAL ATAU PUASA GANTI DULU.? | Ust. Abdul Somad. Lc., MA".
Dari penjelasan Ustadz Abdul Somad puasa syawal sekaligus Qadha Ramadhan hukumnya boleh dengan cara membaca niat untuk qadha Ramadhan yang dilakukan di bulan Syawal dan akan otomatis mendapatkan pahala puasa sunnah.
Bahkan jika dilakukan saat Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh maka akan dapat combo pahala puasa yakni puasa Qadha, puasa sunnah Syawal dan puasa sunnah Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh.
Itulah tadi penjelasan Niat Puasa Syawal Sekaligus Qadha Ramadhan, Bolehkah Digabung, Penjelasan Ustadz Abdul Somad. Wallahu a'alam.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Puasa Syawal Qadha Ramadhan
Niat Puasa Syawal
Niat Qadha Ramadhan
Puasa Syawal
Qadha Ramadhan
Puasa
Tribunsumsel.com
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Agustus 2025 - Safar 1447 H Beserta Bacaan Niatnya |
![]() |
---|
Lafal Doa Sebelum dan Sesudah Baca Surat Yasin Malam Jumat, Lengkap Mudah Diamalkan |
![]() |
---|
Bacaan Surat Yasin Latin Mudah Dibaca Lengkap Artinya PDF, Ayat 1- 83 |
![]() |
---|
Teks Khutbah Jumat Bahasa Jawa Tentang Hari Kemerdekaan, Tersedia File PDF |
![]() |
---|
Teks Sholawat Hayyul Hadi Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.