Berita Viral

Kisah Pelayan Restoran Medan Dipecat Bos Usai Makan Nasi Sisa Untuk Sahur, Diancam & Ijazah Ditahan

Inilah kisah pilu dari seorang pelayan restoran yang dipecat oleh bosnya karena makan nasi sisa pelanggan untuk sahur, diancam dan ijazahnya ditahan..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Slamet Teguh
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kisah Pelayan Restoran Medan Dipecat Bos Usai Makan Nasi Sisa Untuk Sahur, Diancam & Ijazah Ditahan 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah kisah pilu dari seorang pelayan restoran yang dipecat oleh bosnya karena makan nasi sisa pelanggan untuk sahur.

Baca juga: Viral Aksi Remaja di Demak Rusak Jembatan Agar Truk Sound System Lewat, Kades dan Pelaku Diamankan

Bahkan parahnya, selain dipecat oleh bosnya, pelayan pernama Andry Pramana itu sempat diancam hingga ijazahnya ditahan.

Kisah pilu yang dialami Andry diketahui berawal saat dirinya memakan nasi sisa kurang layak dari restoran, diduga untuk sahur.

Pilu pelayan restoran yang dipecat oleh bosnya karena makan nasi sisa pelanggan untuk sahur
Pilu pelayan restoran yang dipecat oleh bosnya karena makan nasi sisa pelanggan untuk sahur (youtube/Tribun Medan)

Saat itu ia berinisiatif memasak nasi goreng beras pelanggan di resto Beauty in The Pot Medan untuk dimakan bersama beberapa rekannya.

Andy menyebut bahwa ia sengaja memasak nasi sisa itu untuk dimakan saat sahur karena baru pulang pukul 00.00 WIB, sehingga mereka bisa langsung istirahat sepulang rumah.

Sebab keesokan harinya, mereka juga harus masuk shift pagi.

"Posisi midnight, kami pulang jam 00.00 WIB, begitu sampai ke rumah kan pukul 01.00 WIB," kata Andry saat diwawancarai dilansir dari Surya.co.id.

"Makanya inisiatif untuk sahur juga. Karena besok kami masuk pagi," imbuhnya.

"Supaya begitu sampai rumah itu tidak sahur lagi dan bisa langsung istirahat persiapan besok bekerja," tambah Andry nampak lemas diwawancara lantaran kehilangan pekerjaan.

Keesokan harinya, pada 17 Maret 2024, Andry dipanggil atasannya berinisial DS dan sempat terjadi perdebatan.

Lalu 18 Maret 2024, DS datang lagi, kali ini menemui atasan lain yang berinisial DN.

Tanpa basa-basi, mereka menghapus nama Andry dari daftar karyawan kontrak yang berada di dapur.

Bahkan Andry langsung diminta pamit kepada rekan-rekannya, serta diminta tanda tangan surat pengunduran diri.

Karena menolak tanda tangan, ia diancam ijazah dan hak-haknya yang lain tidak akan diberikan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved