Solar Bercampur Air di Lubuklinggau
Solar Bercampur Air Bikin Banyak Truk di Lubuklinggau Mogok, SPBU Buka Suara, Siap Tanggung Jawab
Perwakilan SPBU Wijaya Kota Lubuklinggau angkat bicara terkait temuan solar bercampur air yang dikeluhkan para sopir truk pelanggannya.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Perwakilan SPBU Wijaya Kota Lubuklinggau angkat bicara terkait temuan solar bercampur air yang dikeluhkan para sopir truk pelanggannya.
Fedri petugas SPBU Wijaya Kota Lubuklinggau angkat bicara dan mengatakan kejadian itu diluar kesengajaan pihaknya karena akibat hujan lebat semalam.
"Kami tahunya pukul 24.00 Wib air sudah tinggi, sementara diwaktu bersamaan banyak kendaraan sedang ngisi BBM, dengan cepat langsung kami stop," ungkapnya pada wartawan, Sabtu (30/3/2024).
Sebelumnya, para konsumen yang merupakan sopir truk melayangkan komplain ke SPBU Wijaya Lubuklinggau karena belum sampai 5 meter dari SPBU mobil truk mereka mogok.
Peristiwa tersebut ramai di media sosial. Akhirnya para konsumen meminta ganti rugi lantaran banyak kendaraan yang mogok usai mengisi solar.
Berdasarkan informasi dihimpun kejadian bermula saat terjadi hujan lebat mengguyur Kota Lubuklinggau pada Jumat (30/3/2024) dinihari malam.
Baca juga: Kesaksian Istri Aiptu FN Soal Pistol Suami Tembak Debt Collector, Sebut Tak Ada Peluru Meletus
Saking lebatnya hujan membuat tangki penyimpanan BBM Solar milik SPBU Wijaya terendam banjir.
Sementara diwaktu bersamaan kurang lebih ada 15 kendaraan jenis truk maupun bus sedang mengisi BBM di SPBU itu.
Akibat kejadian itu mobil-mobil yang sudah terlanjur mengisi BBM langsung mogok. Karena mengisi BBM solar bercampur air.
Menurut Fedri, kasus tangki penampungan BBM terisi air ini baru pertama kali terjadi sepanjang SPBU ini beroperasi.
Penyebabnya karena saluran drainase tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi.
"Kalau hujan biasa pasti tidak terjadi masalah ini, tapi hujan lebat ditambah drainase pembuangan air ternyata mengalami pendangkalan menyebabkan air tidak lancar mengalir," ujarnya.
Akibat peristiwa ini pihaknya selaku pegawai SPBU bertanggung jawab sepenuhnya. Untuk mobil -mobil yang mogok diganti sesuai dengan permintaan dari pemilik mobil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.