Seputar Islam

Isi Naskah Khutbah Jumat Edisi 29 Maret 2024 Tentang Malam Lailatul Qadar Penuh Makna Dilengkapi PDF

Berikut merupakan isi Naskah Khutbah Jumat edisi 29 Maret 2024 bertemakan 'Malam Lailatul Qadar' yang singkat dan penuh makna untuk dijadikan referens

Tribunsumsel.com
Isi Naskah Khutbah Jumat Edisi 29 Maret 2024 Tentang Malam Lailatul Qadar Penuh Makna Dilengkapi PDF 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut merupakan isi Naskah Khutbah Jumat edisi 29 Maret 2024 bertemakan 'Malam Lailatul Qadar' yang singkat dan penuh makna untuk dijadikan referensi.

Adapun naskah khutbah tersebut akan tersedia dalam format PDF yang bisa Anda unduh melalui tautan dibawah ini,

____

Khutbah Jumat: "Keutamaan-Keutamaan yang Ada pada Malam Lailatul Qadar"

Khutbah I

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ،

أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْققَدْرِ (١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (٥)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa. Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Apa itu Lailatul qadar?

Lailatul qadar adalah di antara kekhususan yang Allah anugerahkan kepada umat Nabi Muhammad. Ia adalah malam yang penuh kemuliaan.

Ibadah di dalamnya lebih utama daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak ada Lailatul qadar-nya. Seribu bulan sama dengan 83 tahun lebih 4 bulan.

Umat-umat Nabi terdahulu bisa beribadah di dunia ini dalam jangka waktu yang lama karena Allah menjadikan usia mereka panjang-panjang.

Sedangkan umat Nabi Muhammad meskipun usia mereka rata-rata hanyalah antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun, akan tetapi Allah menganugerahkan lailatul qadar kepada mereka.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved