Arti Kata Bahasa Arab

Makna Ballighu Anni Walaw Ayah, Hadits tentang Mengajarkan Alquran-Hadits, Sampaikanlah Walau 1 Ayat

Bagaimana memaknai hadits tersebut dengan baik? Apakah berarti siapapun kita bisa menjadi pendakwah atau penyampai Alquran dan hadits?

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti ballighu anni walaw ayah, hadits nabi tentang mengajarkan Alquran dan hadits, sampaikan walau 1 ayat 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti ballighu anni walaw ayah, hadits nabi dalam mengajarkan Alquran dan Hadits, sampaikanlah walau hanya satu ayat.

Ada satu hadits dari Rasulullah yang sangat populer di kalangan masyarakat muslim, berkaitan dengan mensyiarkan, melestarikan atau menyampaikan ayat-ayat Alquran dan hadits dalam rangka kebaikan.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَة

Ballighu 'anni walaw ayah

Artinya: “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)


Hadis ini diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya. Sahabat yang mendengarnya dari Nabi adalah ‘Abdullah bin ‘Amr bin Ash. 


Hadis tersebut adalah hadis sahih, terdapat dalam Shahih al-Bukhari, Shahih Ibn Hibban, Sunan al-Turmudzi, Sunan Abi Dawud, Musnad Ahmad, Sunan al-Darimiy.

Bagaimana memaknai hadits tersebut dengan baik? Apakah berarti siapapun kita bisa menjadi pendakwah atau penyampai Alquran dan hadits?

Dikutip dari itnnujabar.or.id, bila kita memaknai hadits tersebut sesuai sesuai arti harfiyahnya, bahkan hadis tersebut tidak dibunyikan dengan lengkap, maka seolah-olah Nabi menyuruh siapa pun yang memiliki pengetahuan tentang satu ayat untuk menjadi pendakwah.
Tentu tidak.


Sejatinya hadis tersebut bukanlah perintah bagi orang yang tahu satu ayat untuk menjadi pendakwah, melainkan perintah kepada sahabat yang hadir saat Nabi menyampaikan wahyu yang diterimanya dari malaikat, kepada sahabat lain yang saat itu tidak bisa hadir.


Jadi hanya sebatas menginformasikan, supaya yang lain menjadi tahu tentang adanya ayat yang diturunkan lagi di saat mereka sedang tidak bersama Nabi, sehingga semua sahabat menjadi tahu.

Di masa sekarang dimana jarak waktu dengan Nabi terbentang hingga 15 abad dan jarak geografis terbentang hingga ribuan kilometer, ditambah pemahaman tiap-tiap kita tentang ujaran Nabi yang jelas tidak merata, hadis “walau ayatan” ini tidak bisa serta-merta dijadikan pegangan untuk menyampaikan sesuatu dari Nabi tanpa sumber dan pengetahuan yang jelas.

Jadi intinya boleh saja untuk menyampaikan Ayat Alquran dan hadits yang kita ketahui, namun perlu juga didukung dengan sumber dan pengetahuan yang jelas, jangan sampai salah mengutip atau bakan salah dalam menyampaikan. 

Saling menasihati satu sama lain boleh dengan cara mengutip Alquran dan hadits, tentu dengan cara yang santun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved