Berita OKU Timur

Isi Bulan Ramadhan, SMPN 2 Martapura Gelar Pesantren Kilat dan Berbagi Sembako

Pada bulan Ramadhan SMPN 2 Martapura, OKU Timur meng­ganti pembelajaran umum men­jadi pembelajaran agama berupa pesantren kilat dan berbagi sembako.

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
Pada bulan Ramadhan SMPN 2 Martapura, meng­ganti pembelajaran umum men­jadi pembelajaran agama berupa pesantren kilat dan berbagi sembako. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Pada bulan Ramadhan SMPN 2 Martapura, OKU Timur meng­ganti pembelajaran umum men­jadi pembelajaran agama.

Dalam pembelajaran yang dinamakan pesantren kilat ini, hanya dilakukan selama tiga hari di bulan Ramadan, mulai Selasa, Rabu dan Kamis 26, 27 dan 28 Maret 2024.

Pesantren kilat sangat penting bagi siswa karena dalam pem­berian materi, siswa diajarkan tentang pendidikan agama mulai dari tadarus, salat jenazah dan materi lainny.

Selain pemberian materi juga dilakukan pembagian sembako untuk siswa dan masyarakat sekitar yang tidak mampu dan telah diseleksi oleh pihak sekolah. 

Kepala SMPN 2 Martapura Maya Susanti, MPd mengatakan, bahwa kegiatan ini diadakan selama tiga hari.

Dalam kegiatan ini diisi dengan pemberian materi-materi tentang islam seperti pengurusan jenazah. Baik dari memandikan, mengkafani hingga praktik salat jenazah.

"Dalam kegiatan pesantren kilat ini dari pagi hari para siswa dan guru melakukan tadarus dan salat dhuha. Selain itu juga para siswa diajarkan untuk berceramah," katanya, Rabu (27/03/2024).

Selain itu, sekolah juga melakukan pembagian sembako, yang mana Sembako ini merupakan sumbangan dari siswa dan guru.

Para siswa memberikan sumbangan secara swadaya dan sukarela tidak ada paksaan.

"Sembako ini dari siswa untuk siswa dan masyarakat sekitar yang membutuhkan. Sebelumnya wali kelas terlebih dahulu menyeleksi mana siswa yang mampu dan kurang mampu. Jadi tidak seluruh siswa yang mengumpulkan sembako," ujarnya.

Lanjut kata dia, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu baru bagi peserta didik.

"Sesuai apa yang diharapkan oleh kurikulum merdeka dalam pelaksanaan P5. Bahwa anak akan mendapatkan pengalaman yang nyata dan berproses untuk mendapatkan hasil yang nantinya bisa diterapkan di masyarakat," pungkasnya.

 

Baca Artikel menarik lainnya di Google News 

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved