Berita Viral

Sosok Mbah Semi, Kisahnya Buat Mensos Risma Menangis karena Hidup Sebatang Kara Tak Dapat Bansos

Sosok Mbah Semi, perempuan lanjut usia(lansia) asal Magetan, Jawa Timur jadi sorotan lantaran membuat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menangis

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Kolase tribunnews.com/ tribunjatim.com
Sosok Mbah Semi, perempuan lanjut usia(lansia) asal Magetan, Jawa Timur jadi sorotan lantaran membuat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menangis 

"Paling satu kilogram itu isinya tiga kaleng, bisa untuk makan beberapa hari," tutur Mbah Semi.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan, Parminto Budi Utomo mengatakan, dari hasil kroscek dengan pendamping, Mbah Semi sudah menerima bantuan dari pemerintah berupa perbaikan rumah tidak layak huni.

Mbah Semi juga disebut menerima bantuan program Bunda Kasih dari pemerintah daerah.

"Mbah Semi memiliki keponakan yang bertanggung jawab dengan kehidupannya berada di satu wilayah beda RT."

Lebih lanjut, berdasarkan laporan pendamping yang diterima Dinas Sosial, Mbah Semi bekerja bukan untuk memenuhi kebutuhan makan, tetapi untuk mengisi kegiatan sehari-hari daripada menganggur.

"Mbah Semi sangat sehat untuk aktivitasnya membantu depan rumah di industri kerupuk. Bukan untuk mencari makan, tapi sebagai aktivitas biar tidak gabut bahasa kerennya," ucapnya.

"Memang mengeluh tidak dapat bantuan beras, hanya kepengin kok tetangganya dapat, tapi (dirinya) tidak, karena untuk makan dan kehidupan sangat tidak kekurangan," pungkas Parminto.

Buat Mensos Risma Menangis

Kisah pilu Mbah Semi ini pun diceritakan anggota Komisi VIII DPR RI fraksi Partai Golkar, Ali Ridha saat rapat kerja (Raker) bareng Komisi VIII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Ali Ridha menceritakan kehidupan Mbah Semi yang berusia 90 tahun.

Mbah Semi asal Magetan, Jawa Timur disebut hidup sebatang kara dan tidak masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Ali Ridha mengatakan dirinya mengetahui hal itu pertama kali ketika membaca berita dari Tribun Jatim.

"Hidup sebatang kara dan dia harus menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja membuat kerupuk lempeng itu dengan bayaran Rp 5 ribu dan itu tentu tidak cukup untuk menghidupi dirinya," kata Ali di ruang rapat Komisi VIII.

Ali mengungkapkan, dirinya sudah mencari alamat rumah Mbah Semi dan langsung mengunjunginya.

"Dan benar memang orang ini memang sebatang kara dan kebetulan dia memasak, mohon maaf bu karena tidak ada beras dia harus memakan tahu dan kacang panjang yang direbus tanpa menu apapun," ujar Ali dengan suara bergetar menahan air mata.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved