Berita Nasional

Sosok Irma Chaniago Sindir PDIP Ibarat Kura-kura Saat Menang, Pernah Jadi Anggota DPR Terbaik

Inilah sosok Irma Chaniago, politikus NasDem yang menyindir PDI Perjuangan ibarat kura-kura. menyinggung soal dugaan kecurangan Pemilu 2024

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Inilah sosok Irma Chaniago, politikus NasDem yang menyindir PDI Perjuangan ibarat kura-kura. menyinggung soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 

Sindir PDIP Ibarat Kura-Kura

Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago menyinggung soal perbaikan pemilu ke depan.

Irma menyenggol PDIP yang terkesan hanya menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja.

Sindiran Irma Chaniago itu diucapkan langsung di depan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat diskusi di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Irma Chaniago, politikus NasDem yang menyindir PDI Perjuangan ibarat kura-kura.
Irma Chaniago, politikus NasDem yang menyindir PDI Perjuangan ibarat kura-kura.

Hadir juga dalam diskusi itu mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"PDIP ini bagusnya jadi oposisi, tapi ketika dia menang dia enggak bagus. Karena ketika dia menang, dia diam seperti kura-kura. Ketika dia kalah, baru betul-betul menjadi wong cilik," ucapnya.

"Parpol yang jadi akar permasalahan kericuhan di negeri ini, karena apa? Pragmatis, semua pragmatis," kata Irma di lokasi.

Menurut Irma, partai besutan Airlangga Hartarto tersebut hanya ingin mencari posisi aman.

"Golkar pernah enggak jadi oposisi? Enggak pernah kok, maunya aman-aman saja," ujarnya.

Dia menuturkan, partai politik (parpol) adalah sumber permasalahan di Indonesia karena cenderung pragmatis.

"Parpol yang jadi akar permasalahan kericuhan di negeri ini, karena apa? Pragmatis, semua pragmatis," ucapnya.

Sementara itu, Jusuf Kalla mengakui partai politik cukup pragmatis sehingga tidak mau menjadi oposisi.

Termasuk, kata JK, partai tempat dirinya bernaung yakni Golkar.

Baca juga: Dewi Perssik Menangis Rully Calon Suami tak Hadir di Acara Lamaran, Kini Ngaku Bimbang Menikah

JK mencontohkan saat dirinya memenangkan kontestasi Pilpres 2004.

JK mengungkapkan, saat itu dirinya menang walupun tak didukung Golkar. Namun, belakangan partai berlambang pohon beringin itu bergabung dalam pemerintahan.

"Dulu (Golkar) kalah Pemilu 2004, tapi saya menjadi (wakil) presiden bukan didukung Golkar, saya jalan sendiri. Nah, tapi begitu menang kita, bergabung Golkar itu, itu biasa aja politik itu," ujarnya.

Menurutnya, hak tersebut biasa dalam dunia perpolitikan, sebab tidak ada parpol yang ingin menjadi oposisi.

"Sekali lagi tidak ada partai yang didirikan atau mau jadi oposisi, oposisi bagi partai adalah kecelakaan," ucap JK.

"Jadi, karena itu banyak pragmatis, sering orang bertanya kita bagaimana menjalin demokrasi yang tepat, ya demokrasi jangan mencontoh yang sekarang ini, tapi demokrasi yang punya makna demokrasi yang punya cara yang baik untuk bangsa ini," tuturnya menambahkan.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved