Berita Nasional

Sosok Irma Chaniago Sindir PDIP Ibarat Kura-kura Saat Menang, Pernah Jadi Anggota DPR Terbaik

Inilah sosok Irma Chaniago, politikus NasDem yang menyindir PDI Perjuangan ibarat kura-kura. menyinggung soal dugaan kecurangan Pemilu 2024

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Inilah sosok Irma Chaniago, politikus NasDem yang menyindir PDI Perjuangan ibarat kura-kura. menyinggung soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok Irma Chaniago, politikus NasDem yang menyindir PDI Perjuangan ibarat kura-kura.

Sindiran Irma Chaniago itu diucapkan langsung di depan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat diskusi di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Awalnya, Irma menyinggung soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 dan tentang perbaikan partai politik.

Sebab, parpol di Indonesia cenderung pragmatis.

Bahkan, Irma menyebut semua partai politik korupsi.

Baca juga: Sosok Ike Meilina Caleg Pendatang Baru Raih Suara Tinggi Dapil OKI-OI, Kalahkan Suara Mantan Bupati

Siapakah Irma Chaniago?

Melansir Surya.co.id, Irma Suryani Chaniago lahir tahun 1965 di Metro, Bandar Lampung.

Semasa mudannya, Irma Suryani Chaniago aktif di berbagai organisasi.

Ia pernah aktif di Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Buruh Maritim & Nelayan Indonesia (SBMNI) dan Ketua MPO Serikat Buruh Perkebunan Indonesia (SBPI).

Saat bergabung dengan Partai NasDem, Irma pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPP di tahun 2012.

Saat ini, ia menjabat Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan & Anak DPP Partai NasDem.

Jauh sebelum itu, Irma pernah menjadi ketua umum Serikat Buruh dan Nelayan Indonesia di tahun 2000.

Lalu di tahun 2014 lalu, ia terpilih jadi anggota DPR RI untuk periode 2014 - 2019 dalam Pileg 2014 melalui Dapil Sumsel II.

Merangkum laman DPR RI, berikut biodata Irma Suryani Chaniago:

1. Riwayat Pendidikan

- SD , Tauladan Metro. Tahun: 1972 - 1979

- SMP , Negeri III Palembang. Tahun: 1979 - 1982

- SMA , Negeri III Samarinda. Tahun: 1982 - 1985

- DIPLOMA Manajemen, AMP/YKPN. Tahun: 1986 - 1990

- S1 Manajemen, STIE. Tahun: 1999 - 2001

Baca juga: Awal Mula Intan Turis Malaysia Dihujat Ngaku Kapok ke Indonesia, Beri Rating 0 Sebut Jakarta Kotor

2. Riwayat Pekerjaan

- PT Pelindo , Sebagai: Senior Staff. Tahun: 1992 - 1998

- PT Pelindo 2, Sebagai: Sekretaris Dirut. Tahun: 1993 - 2000

- PT Jakarta Intl Container Terminal Tj Priok, Sebagai: Manager. Tahun: 1998 - 2014

- PT Pelindo 1, Sebagai: Komisaris Independence. Tahun: 2020 - 2021

- PT Pelindo Holding, Sebagai: Komisaris. Tahun: 2021 -

3. Riwayat Organisasi

- MPI, Sebagai: Pendiri. Tahun: 2016 -

- KPPI, Sebagai: Dewan pakar. Tahun: 2016 -

- Garda Wanita NasDem, Sebagai: Ketua umum. Tahun: 2014 - 2020

- Gemuruh NasDem, Sebagai: Ketua umum. Tahun: 2014 - 2020

- Kaukus Perempuan Parlemen RI, Sebagai: Sekretaris Jenderal. Tahun: 2014 - 2019

- Ormas Nasional Demokrat, Sebagai: Wakil Sekjen. Tahun: 2012 -

- Partai Nasdem, Sebagai: Wakil Ketua DPP. Tahun: 2012 -

- Indonesia satu womens club, Sebagai: Ketua umum. Tahun: 2011 -

- Indonesia Satu Women Club, Sebagai: Ketua Umum. Tahun: 2005 -

- Solidaritas Buruh Maritim Dan Nelayan Indonesia, Sebagai: Sekjen. Tahun: 2004 -

- DPP Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia, Sebagai: Ketua Bidang DPP. Tahun: 2004 - 2009

4. Riwayat Pergerakan

- Serikat buruh dan nelayan Indonesia - ketua umum. Tahun: 2000 - 2004

- forum komunikasi SP JICT - Sekretaris jenderal. Tahun: 2000 - 2004

- SBPI - Dewan pembina. Tahun: 2000 -

5. Riwayat Penghargaan

- Anggota DPR terbaik

- Kader Terbaik Partai PNBK

Sindir PDIP Ibarat Kura-Kura

Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago menyinggung soal perbaikan pemilu ke depan.

Irma menyenggol PDIP yang terkesan hanya menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja.

Sindiran Irma Chaniago itu diucapkan langsung di depan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat diskusi di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Irma Chaniago, politikus NasDem yang menyindir PDI Perjuangan ibarat kura-kura.
Irma Chaniago, politikus NasDem yang menyindir PDI Perjuangan ibarat kura-kura.

Hadir juga dalam diskusi itu mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"PDIP ini bagusnya jadi oposisi, tapi ketika dia menang dia enggak bagus. Karena ketika dia menang, dia diam seperti kura-kura. Ketika dia kalah, baru betul-betul menjadi wong cilik," ucapnya.

"Parpol yang jadi akar permasalahan kericuhan di negeri ini, karena apa? Pragmatis, semua pragmatis," kata Irma di lokasi.

Menurut Irma, partai besutan Airlangga Hartarto tersebut hanya ingin mencari posisi aman.

"Golkar pernah enggak jadi oposisi? Enggak pernah kok, maunya aman-aman saja," ujarnya.

Dia menuturkan, partai politik (parpol) adalah sumber permasalahan di Indonesia karena cenderung pragmatis.

"Parpol yang jadi akar permasalahan kericuhan di negeri ini, karena apa? Pragmatis, semua pragmatis," ucapnya.

Sementara itu, Jusuf Kalla mengakui partai politik cukup pragmatis sehingga tidak mau menjadi oposisi.

Termasuk, kata JK, partai tempat dirinya bernaung yakni Golkar.

Baca juga: Dewi Perssik Menangis Rully Calon Suami tak Hadir di Acara Lamaran, Kini Ngaku Bimbang Menikah

JK mencontohkan saat dirinya memenangkan kontestasi Pilpres 2004.

JK mengungkapkan, saat itu dirinya menang walupun tak didukung Golkar. Namun, belakangan partai berlambang pohon beringin itu bergabung dalam pemerintahan.

"Dulu (Golkar) kalah Pemilu 2004, tapi saya menjadi (wakil) presiden bukan didukung Golkar, saya jalan sendiri. Nah, tapi begitu menang kita, bergabung Golkar itu, itu biasa aja politik itu," ujarnya.

Menurutnya, hak tersebut biasa dalam dunia perpolitikan, sebab tidak ada parpol yang ingin menjadi oposisi.

"Sekali lagi tidak ada partai yang didirikan atau mau jadi oposisi, oposisi bagi partai adalah kecelakaan," ucap JK.

"Jadi, karena itu banyak pragmatis, sering orang bertanya kita bagaimana menjalin demokrasi yang tepat, ya demokrasi jangan mencontoh yang sekarang ini, tapi demokrasi yang punya makna demokrasi yang punya cara yang baik untuk bangsa ini," tuturnya menambahkan.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved