Berita Banyuasin
Empat Orang di Banyuasin Meninggal Dunia Karena DBD Sepanjang Tahun 2024
Rini mengaku, pihaknya tidak bisa bergerak sendiri untuk melakukan pemberatasan jentik nyamuk.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, mengingatkan masyatakat untuk terus waspada terhadap bahaya DBD.
Karena, dari data dinas Kesehatan sudah ada empat orang yang meninggal karena DBD.
Untuk terus mengingatkan masyarakat, Dinas Kesehatan Banyuasin lebih menggencarkan lagi mensosialisasikan bahaya DBD kepada masyarakat yang disebabkan nyamuk Aides Aygepti.
"Musim hujan saat ini, masyarakat harus sering menguras, menutup tempat penampungan air. Selain itu, menaburkan bubuk abate dan juga memeriksa apakah ada jentik nyamuk di tempat penampungan air," kata Kadines Banyuasin DR dr Rini Pratiwi, Minggu (3/3/2024).
Rini mengaku, pihaknya tidak bisa bergerak sendiri untuk melakukan pemberatasan jentik nyamuk.
Tindakan ini, pastinya harus ada peran serta masyarakat.
Sehingga, kebersihan lingkungan sekitar rumah, juga dapat terawasi.
Baca juga: Curhat Petani di Banyuasin, Masuk Puncak Panen Malah Datang Beras Impor Dari Thailand
Baca juga: Sinergi dengan DPRD Banyuasin, Tim Perancang Kemenkumham Sumsel Ikut dalam Penyusunan Ranperda
Karena, bahayanya DBD dapat merengkut nyawa seseorang.
Orang yang paling rentan, terhadap dampak DBD tidak lain adalah anak-anak.
Dari itulah, masyarakat diminta untuk lebih jeli melihat kebersihan tempat tinggal dan juga tempat penampungan air.
"Dari data yang ada, sudah ada empat orang korban karena DBD di Banyuasin. Inilah, yang harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat itu sendiri," kata Rini.
Sejauh ini, seluruh pegawai dinas kesehatan, puskesmas, faskes pertama hingga puskesmas pembantu terus melakukan sosialisasi.
Selain sosialisasi, juga membagikan bubuk abate kepada masyarakat.
"Kepada masyarakat di Kabupaten Banyuasin, bila ada keluhan demam disertai tanda-tanda bercak merah, segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Sehingga, dapat langsung dilakukan penanganan pertama hingga lanjutan," pungkasnya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Baca juga berita lainnya di Google News
Wajib Pajak di Banyuasin Masih Menunggak PBB Sekitar Rp 25,3 Miliar, Pastikan Tak Ada Kenaikan |
![]() |
---|
600 Paket Sembako Ludes dalam 1 Jam, Operasi Pasar Murah di Kantor Camat Rambutan Banyuasin |
![]() |
---|
KORMI Banyuasin Lestarikan Sejumlah Permainan Tradisional Ditengah Gempuran Permainan Modern |
![]() |
---|
Honorer R4 di Banyuasin Bakal Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu, Harus Siap Jalani Seleksi Ketat |
![]() |
---|
Sungai di Paldas Banyuasin Tercemar Limbah Batubara, Nelayan Merugi Hingga Rp 500 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.