Berita SMK PP Sembawa

Kementan Bagikan 5 Kunci Pemupukan, Terapkan 5T

Menggerakkan sumberdaya manusia (SDM) pertanian khususnya Penyuluh Pertanian, Widyaiswara, Guru dan Dosen. 

Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi SMK PP Sembawa
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan dalam satu tahun ini pihaknya focus menggerakkan SDM pertania untuk mendokrak produktifitas untuk menjaga ketersediaan pangan di Indonesia. 

TRIBUNSUMSEL.COM,CIAWI - Berikut lima kunci pemupukan dari Kementan agar meningkat produktivitas.

Kementerian Petanian (Kementan) terus melakukan pembenahan besar-besaran untuk meningkatkan produksi pangan strategis utamanya padi dan jagung.

Menggerakkan sumberdaya manusia (SDM) pertanian khususnya Penyuluh Pertanian, Widyaiswara, Guru dan Dosen. 

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan dalam satu tahun ini pihaknya  focus menggerakkan SDM pertania untuk mendokrak produktifitas untuk menjaga ketersediaan pangan di Indonesia. 

“Kita fokus meningkatkan produksi dan produktivitas pangan Indonesia. Kita tidak sendiri ada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendampingi para petani di lapangan," kata Amran.

“Sedangkan masalah utama dalam penurunan produksi adalah pupuk, keterbatasan alsintan serta kesulitan benih. 2019-2022 swasembada kita raih 2 kali dan menurun karena El Nino, tapi saat ini kita bersinergi untuk meraih kembali swasembada,” sambungnya.

Baca juga: SYL Diduga Pakai Uang Korupsi Kementan Untuk Umroh Dengan Nilai Miliaran, KPK Tahan 20 Hari Kedepan

Baca juga: Siswa SMK PP Kementan Terima Program Beasiswa Pelajar Berdaya

Tentunya hal ini menuntut peningkatan kinerja penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian sebagai fungsi peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pertanian melalui pendampingan efektif kepada pelaku usaha tani di lapangan”, jelas Mentan Amran.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi  saat menjadi narasumber pada Training of Trainer Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional di BBPMKP Ciawi (20/02/2024) mengatakan bahwa saat ini 10 negara sudah mengalami krisis pangan akibat dampak covid, climate change dan El Nino.

Bahkan Myanmar dan Vietnam yang merupakan negara produsen, menahan beras mereka untuk ekspor untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri.

“Peningkatan produktivitas dan produksi pertanian diantaranya tersedianya sarana prasarana pertanian seperti pupuk, benih, pestisida, irigasi, asuransi selain itu petani mengerti memahami informasi teknologi pertanian. Salah satunya dengan menggunakan varietas tinggi dan yang terpenting pastikan penyuluh pertanian mendampingi petani dalam implementasi teknologi pertanian,” ujar Dedi.

Terkait pupuk,, Dedi membeberkan 5 kunci utama dalam pemupukan.

“Kunci sukses dalam pemupukan adalah 5 T. T yang pertama adalah tepat jenis,  pada saat pemupukan harus tepat menentukan jenis pupuk apa yang dibutuhkan oleh tanaman. T kedua adalah tepat dosis. Tepat dosis memiliki tujuan agar dosis yang diberikan ke tanaman tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit. Jika pemberian pupuk sedikit, tanaman masih kekurangan unsur yang dibutuhkan. Jika terlalu banyak tanaman akan overdosis dan bisa menjadi toksik”, papar Dedi.


Dihadapan peserta ToT, Dedi menambahkan 3 T lainnya, yakni tepat waktu, tepat cara, dan tepat sasaran.  Pemberian pupuk hendaknya dilakukan dengan baik dan benar.

Misalnya, disesuaikan kapan tanaman ini membutuhkan asupan lebih unsur hara.

Hal ini bertujuan agar tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal. Lokasi dan tempat penanaman pun perlu diperhatikan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved