Berita SMK PP Sembawa

Gelar Training of Trainer Pupuk Subsidi, Kementan Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Dalam rangka meningkatkan produktivitas petani, Pemerintah telah meluncurkan berbagai upaya dukungan pada awal tahun 2024.

Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi SMK PP Sembawa
Sektor pertanian menjadi fokus utama pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

TRIBUNSUMSEL.COM,CIAWI – Sektor pertanian menjadi fokus utama Pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Tercatat pada triwulan ketiga tahun 2023, sektor pertanian mencatat pertumbuhan sebesar 1,46 persen dan memberikan kontribusi sebesar 13,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran seluruh insan pertanian yang bekerja keras untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Dalam rangka meningkatkan produktivitas petani, Pemerintah telah meluncurkan berbagai upaya dukungan pada awal tahun 2024.

Salah satunya adalah kemudahan dalam penebusan pupuk bersubsidi dengan menggunakan KTP. 

Selain itu, Pemerintah terus memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dan menjaga keterjangkauan harga pupuk nonsubsidi.

Untuk mendukung percepatan tanam di masa tanam Oktober 2023-Maret 2024, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk menambah alokasi pupuk subsidi sebanyak 14 trilyun dengan volume 7,2 juta ton. 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran memastikan ketersediaan pupuk di Musim Tanam 1 ini cukup.

“Pemerintah memasrikan ketersediaan pupuk aman, maka petani fokus bertanam tanpa khawatir tidak inimendapatkan pupuk bersubsidi. Kami (Kementan) dengan PIHC akan mengawal distribusi pupuk subsidi di musim tanam ini," tegas Mentan.

Baca juga: Kementan Latih Peternak dan Penyuluh Negara Kepulauan Solomon Beternak Ayam Broiler

Pada berbagai kesempatan, Mentan menegaskan bahwa pupuk adalah salah satu faktor penting dalam usaha tani.

Maka dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian nasional, khususnya untuk komoditas padi dan jagung. Pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan subsidi terhadap pupuk.

Untuk mendukung keberhasilan tersebut, maka diperlukan dukungan seluruh insan pertanian, tidak terkecuali untuk Penyuluh Pertanian, Dosen, Widyaiswara dan Guru. 

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSMP) melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) “Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional” pada tanggal 20-22 Februri 2024.

Kepala Puslatan, Muhammad Amin saat pembukaan Training of Trainer (TOT) Pupuk Subsidi dan Pengingkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional  yang dilaksanakan di BBPMKP Ciawi  melaporkan bahwa sebanyak 48.111 orang, terdiri dari 189 Widyaiswara, 253 Dosen, 63 Guru, dan 47.606, penyuluh pertanian (PNS, PPPK, THL Pusat, THL Daerah, THL Pendamping, dan Mantri Tani) di seluruh Indonesia akan mengikuti kegiatan TOT yang dilaksanakan secara hybrid ini (20/02/2024). 

“Realisasi registrasi online peserta TOT saat ini mencapai 50.987 orang peserta dengan persentase mencapai 105,98  persen dari target sasaran peserta sebesar 48.111 orang. Melalui TOT ini diharapkan peran SDM Pertanian seperti Widyaiswara, Dosen, Penyuluh Pertanian dan Guru untuk  mendampingi petani dalam pengelolaan pupuk subsidi dan peningkatan produksi padi dan jagung Nasional berjalan sesuai dengan tujuan," ungkap Amin.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved