Pemilu 2024

Viral Timses Caleg Minta Kembalikan Uang 'Serangan Fajar', Ngamuk Karena Jagoannya Tak Dicoblos

Video memperlihatkan dua orang wanita tim sukses caleg itu mengamuk meminta sejumlah uang serangan fajar dari calegnya yang kalah dikembalikan.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/lambe_turah
Video memperlihatkan dua orang wanita tim sukses caleg itu mengamuk meminta sejumlah uang serangan fajar dari calegnya yang kalah dikembalikan. 

Saat Kompas.com menghubunginya, anggota KPPS bagian Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) itu masih trauma.

Suaranya terdengar bergetar dan beberapa kali penuturannya terputus ketika dia menceritakan kembali kejadian itu.

"Benar, Bang, kejadian itu pas baru mulai TPS buka, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya," kata Robin saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat malam.

Robin menceritakan, peristiwa itu terjadi beberapa saat setelah dia bertanya kepada salah seorang saksi di TPS itu.

Baca juga: Reaksi Aldi Taher Terancam Gagal Lolos jadi DPR RI, Unggah Video Mengaji : Calon Legowo

Sebagai petugas Sirekap, Robin memerlukan identitas saksi tersebut agar tahu mewakili caleg mana.

"Dia (saksi) memang bawa surat mandat, tapi cuma atas nama partai. Jjadi saya tanya dia mewakili siapa. Ya sesuai dengan instruksi PPS, Bang," kata dia.

Baca juga: Tak Bisa Nyoblos, Seorang Warga Jakarta di Sumbawa Depresi Berat di Hari Pemilu 2024, Sampai Teriak

Saksi itu lalu terlihat menghubungi seseorang melalui ponsel hingga tiba-tiba seorang pria datang dan langsung menerobos masuk ke dalam TPS.

Pria itu tampak emosi dan langsung mendatangi meja Robin. Lima lelaki dewasa ikut masuk bersama pria itu.

"Langsung masuk (TPS), Bang. Padahal kan aturannya enggak boleh siapa pun masuk, kecuali saksi yang dapat mandat, pemilih, sama anggota KPPS," kata dia.

Bahkan, petugas linmas yang berjaga di luar pintu masuk TPS dibentak oleh pria itu.

"Dia marah-marah pakai kata-kata kasar," katanya. Keributan sempat terjadi di meja Robin bertugas.

Pria itu membentaknya sambil mengatakan dia adalah orang penting di Tubabar.

"ID card saya ditarik, HP saya juga. Semua yang ada di situ (TPS) dimarahin sama dia," kata dia.

Belakangan, Robin baru mengetahui bahwa pria itu adalah caleg yang saksinya dia tanya sebelumnya. Pria itu merupakan caleg DPRD provinsi.

Robin menambahkan, usai kejadian itu, belum ada tindak lanjut dari KPU maupun Baswalu Tubabar.

Dia berharap ada kepedulian dari instansi terkait atas peristiwa tersebut.

Menurutnya, semua yang dilakukannya pada hari kejadian semata mengikuti SOP sebagaimana dalam bimbingan teknis (Bimtek) dari KPU.

"Bagaimanapun saya kan KPPS, keluarga KPU juga. Saya juga cuma ngikutin instruksi dari Bimtek dulu," katanya.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung Hamid Badrul Munir membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Sementara, Hamid Badrul Munir mengatakan, peristiwa itu menjadi atensi oleh Bawaslu.

"Peristiwa ini menjadi atensi kita juga. Nanti hasil plenonya akan kita publish seperti apa kejadiannya," kata Hamid.

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved