Bulan Syaban
2 Teks Kultum Tentang Bulan Syaban 1445 Hijriyah 2024, Islami dan Inspiratif, Ada File PDF
Artikel ini berisi 2 teks kultum tentang bulan syaban 1445 hijriyah 2024, islami dan inspiratif.
Menyiapkan materi-materi untuk kultum, taushiyah, ceramah, khutbah Jum’at dan dakwah bil lisan lainnya.
Membuat serlebaran, brosur, pamflet, majalah dinding, buletin dakwah dan lembar-lembar dakwah yang mengingatkan kaum muslimin tentang tata cara menyambut Ramadhan.
Mengikuti kultum, ceramah-ceramah, dan pengajian-pengajian yang diadakan di sekitar kita (lingkungan masjid, tempat kerja, tempat belajar-mengajar) baik sebagai pemateri atau peserta sebagai bentuk persiapan dan pembiasaan diri untuk mengikuti kegiatan serupa di bulan Ramadhan.
Mengadakan pesantren kilat, kursus keislaman, islamic study dan acara-cara sejenis.
d. Persiapan Keluarga, meliputi:
Menyiapkan anak-anak dan istri untuk menyambut kedatangan Ramadhan dengan mengenalkan kepada mereka persiapan-persiapan yang telah disebutkan di atas.
Membiasakan mereka untuk menjaga shalat lima waktu, shalat sunnah Rawatib, shalat dhuha, shalat malam (tahajud dan witir), dan membaca Al-Qur’an.
Memberikan taushiyah /kultum harian jika memungkinkan.
Meminimalkan hal-hal yang melalaikan mereka dari amal shalih di bulan Sya’ban dan Ramadhan, seperti musik-musik dan lagu-lagu jahiliyah, menonton TV, dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak membawa manfaat di akhirat.
Menyisihkan sebagian pendapatan untuk sedekah di bulan ini dan bulan Ramadhan.
e. Persiapan Mental
Menyiapkan tekad yang kuat dan sungguh-sungguh untuk:
Membuka lembaran hidup baru dengan Allah SWT, sebuah lembaran putih yang penuh dengan amal ketaatan dan berisi sedikit amal-amal keburukan
Membuat hari-hari kita di bulan Ramadhan tidak seperti hari-hari kebiasaan kita di bulan lain yang penuh dengan kelalaian dan kemaksiatan
Meramaikan masjid dengan melakukan shalat lima waktu secara berjama’ah di masjid terdekat dan menghidupkan sunah-sunah ibadah yang telah lama kita tinggalkan, seperti: bertahan di masjid ba’da Subuh sampai terbitnya matahari untuk dzikir, tilawah Al-Qur’an, atau belajar-mengajar; hadir di masjid sebelum adzan dikumandangkan; bersegera ke masjid untuk mendapatkan shaf awal; menunggu kedatangan imam dengan shalat sunnah dan niat I’tikaf; dst.
Membersihkan puasa dari hal-hal yang merusak pahalanya, seperti bertengkar, sendau gurau dan perbuatan-perbuatan iseng yang sekedar untuk mengisi waktu tanpa membawa manfaat akhirat sedikit pun (main catur, main kartu, nongkrong bareng sambil menyanyi dan main gitar; dst)
Menjaga dan membiasakan sikap lapang dada dan pemaaf
Beramal shalih di bulan Ramadhan dan memulai banyak niat sedari sekarang. Seperti; niat bertaubat, niat membuka lembaran hidup baru dengan Allah, niat memperbaiki akhlak, niat berpuasa ikhlas karena Allah semata, niat mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari sekali, niat shalat tarawih dan witir, niat memperbanyak amalan sunah, niat mencari ilmu, niat dakwah, niat membantu menolong dan menyantuni sesama muslim yang membutuhkan, niat memperjuangkan agama Allah, niat umrah, niat jihad dengan harta, niat I’tikaf; dst)
f. Persiapan Jihad Melawan Hawa Nafsu
Mengekang hawa nafsu dari kebiasaan-kebiasaan buruk dan keinginan hidup mewah, boros, kikir, dan menikmati makanan-minuman yang lezat atau pakaian yang baru di bulan Ramadhan
Membiasakan lisan untuk mengatakan perkataan-perkataan yang baik dan bermanfaat; mencegahnya dari mengucapkan perkataan-perkataan keji, jorok, menggunjing, mengadu domba, dan perkataan-perkataan yang tidak membawa manfaat di akhirat
Mencegah hawa nafsu dari keinginan untuk melampiaskan kemarahan, kesombongan, penyimpangan, kemaksiatan dan kezaliman
Membiasakan diri untuk hidup sederhana, ulet, sabar, dan sanggup memikul beban-beban dakwah dan jihad di jalan Allah
Melakukan muhasabah (introspeksi) harian dengan membandingkan antara program-program persiapan di atas dan tingkat keberhasilan pelaksanaannya.
Wallahu a’lam bish shawab.
- File PDF Kultum Bulan Syaban Disini
Baca juga: Bacaan Doa dan Sholawat Hari Jumat Pertama di Bulan Syaban Agar Rezeki Makin Berlimpah, Lengkap
Baca juga: Malam Nisfu Syaban 1445 Hijriyah 2024 Tanggal Berapa? Ini Jadwal Beserta Bacaan Doanya
Baca juga: Shalat Sunnah Tasbih Adalah, Sholat Malam Nisfu Syaban, Berikut Bacaan Niat & Tata Cara Pelaksanaan
[Teks Kultum 2: Peristiwa Penting Bulan Syaban]
Setelah berakhirnya bulan Rajab, kini kita sudah berada pada bulan Sya’ban 1445 H. Pada bulan yang menjadi penanda akan segera tibanya bulan Ramadhan ini, ada banyak keutamaan dan peristiwa penting yang pernah terjadi dalam sejarah Islam.
Meski begitu, karena keberadaannya diapit oleh dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan, maka keutamaan di bulan Sya’ban sering dilupakan., atau terabaikan. Seperti sabda Rasulullah berikut:
ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي
Artinya: Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Abu Dawud dan Nasa’i).
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah saw tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada ketika bulan Sya’ban. Riwayat ini kemudian mendasari kemuliaan bulan Sya’ban di antara bulan Rajab dan Ramadhan.
Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).
Keistimewaan bulan ini juga terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nisfu Sya’ban. Istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban.
Kaum Muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah swt, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.
Seperti telah disebutkan di awal, selain memiliki keutamaan, ada sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban. Setidaknya ada tiga kejadian luar biasa di bulan ini.
Pertama, peralihan kiblat.
Peralihan kiblat yang dimaksud adalah dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban.
Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad saw. Bahkan disebutkan, Nabi Muhammad saw berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut:
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya: Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.
Kedua, penyerahan rekapitulasi keseluruhan amal kepada Allah swt.
Pada bulan ini semua amal kita yang telah dicatat oleh malaikat diserahkan kepada Allah swt. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad saw: Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban
Kemudian Rasulullah saw menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah swt. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Meski menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan.
Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
Ketiga, diturunkannya ayat tentang anjuran shalawat untuk Rasulullah saw.
Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran bershalawat untuk Nabi Muhammad saw, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan.
Semoga kita dapat mengambil hikmahnya, dan makin baik dalam mempersiapkan diri dalam menyambut Ramadhan.
- File PDF Kultum Bulan Syaban Disini
Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news
Doa Akhir Bulan Syaban Menjelang Ramadan 2025, Mohon Keselamatan Dimantapkan Iman, Arab Latin Arti |
![]() |
---|
Contoh Teks MC Acara Pengajian Sambut Bulan Suci Ramadan 2025, Berikut Susunan Acara |
![]() |
---|
Contoh Teks MC Ruwahan dan Nyadran Bahasa Jawa Jelang Ramadan 2025, Lengkap Susunan Acara |
![]() |
---|
Contoh Susunan Acara Ruwahan, Sedekah Ruwah di Bulan Syaban Sambut Bulan Suci Ramadan 2025 |
![]() |
---|
Sholat Nisfu Syaban 2025 Dilakukan Jam Berapa? Cara Sholat Nisfu Syaban Sendiri dan Berjemaah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.