Seputar Islam

Isi Naskah Khutbah Jumat Bulan Syaban 16 Februari 2024, Penuh Makna dan Khidmat, Tersedia PDF

Berikut ini merupakan isi Naskah Khutbah Jum'at bulan Syaban 1445 Hijriyah edisi 16 Februari 2024, penuh makna dan khidmat, tersedia pula dalam format

Tribunsumsel.com
Isi Naskah Khutbah Jumat Bulan Syaban 16 Februari 2024, Penuh Makna dan Khidmat, Tersedia PDF 

وَرَبُّكَ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُ وَيَخۡتَارُۗ مَا كَانَ لَهُمُ ٱلۡخِيَرَةُۚ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِكُونَ

Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. Al-Qashash, Ayat 68)

Tentunya, Allah memilih suatu makhluk lebih kedudukannya dari makhluk yang lain dengan banyak hikmah yang agung, ada hikmah yang kita ketahui dan ada yang tidak kita ketahui.

Di antara makhluk pilihan yang Allah pilih sebagai makhluk mulia adalah bulan Sya’ban, bulan diangkatnya amalan, sehingga Nabi shallallahu alaihi wasallam suka berpuasa pada bulan ini.

Disebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam berpuasa seakan satu bulan penuh, bahkan di antara Ulama menyebutkan bahwa hadits Aiysah radhiyallahu ‘anhaa menjelaskan Nabi shallallahu alaihi wasallam kadang berpuasa sebulan penuh dan kadang pada tahun lainnya berpuasa kebanyakan Sya’ban.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Dari ‘Aisyah radhiallahu’anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedemikian sering melaksanakan puasa hingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah berbuka, namun beliau juga kadang tidak puasa sehingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah puasa.

Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali puasa Ramadan dan aku tidak pernah melihat Beliau paling banyak melaksanakan puasa kecuali di bulan Sya’ban”. (Muttafaqun ‘alaihi, H.R. al-Bukhari 1969 dan Muslim 1156)

Demikian juga pada bulan Sya’ban merupakan bulan di mana Bunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhaa memilih menqadha puasa Ramadhannya, beliau tidak mendapatkan waktu qadha selain pada bulan Sya’ban karena kesibukan beliau mengurus suaminya tercinta dan termulia Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا تَقُولُ كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلَّا فِي شَعْبَانَ الشُّغْلُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dari Abu Salamah ia berkata; Saya mendengar Aisyah radhiallahu’anhu berkata, “Aku masih punya utang puasa Ramadan. Tetapi aku belum membayarnya sehingga tiba bulan Syakban, barulah kubayar, berhubungan dengan kesibukanku bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.” (Muttafaqun ‘alaihi, H.R. al-Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146)

Untuk itu, bagi jama’ah yang masih memiliki utang puasa, jangan sampai masuk Ramadhan sedangkan utang puasa belum ditunaikan.

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah

Puasa pada bulan Sya’ban ibarat puasa sunnah rawatib qabliyah, sebagai penyempurna puasa wajib Ramadhan jika ada kekurangan, begitu juga puasa di bulan Syawal ibarat puasa sunnah ba’diyah, sebagaimana shalat sunnah rawatib untuk shalat fardhu.

Keutamaan puasa di bulan Sya’ban telah disebutkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa Sya’ban bulan diangkatnya amalan-amalan kepada Allah. Dan beliau menyukai jika amalan beliau diangkat sementara beliau dalam keadaan berpuasa.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved