Sepakbola Tarkam Ricuh di Muratara

Sepak Bola Tarkam Ricuh di Muratara, Ketua Komite Wasit Pertanyakan Kesiapan Panitia

Komite Wasit Sepak Bola Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) buka suara menanggapi kericuhan turnamen antar kampung (Tarkam) yang viral

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
ig info.muratara
Komite Wasit Sepak Bola Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) buka suara menanggapi kericuhan turnamen antar kampung (Tarkam) yang viral. 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah 


TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Komite Wasit Sepak Bola Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) buka suara menanggapi kericuhan turnamen antar kampung (Tarkam) yang viral. 

Ketua Komite Wasit, Karno Susanto mengatakan pihaknya sangat menyayangkan insiden tersebut bisa terjadi karena sama sekali tidak mencerminkan sportifitas olahraga.

"Saya selaku komite wasit Muratara menyayangkan atas insiden tersebut, itu di luar koridor dan peraturan permainan sepak bola," katanya dihubungi TribunSumsel.com dari Muara Rupit, Rabu (7/2/2024). 

Dia mempertanyakan terkait kesiapan pihak panitia baik dari sisi keamanan, maupun komitmen penyelenggaraan terutama untuk penonton yang menyaksikan selama pertandingan. 

"Kesiapannya seperti apa, keamanannya bagaimana, komitmen dari panitianya terhadap penonton seperti apa, itu yang kami pertanyakan," ujarnya. 

Baca juga: Abdul Azis Kamis, Caleg DPRD Sumsel : Dengarkan Rakyat dan Bantu dari yang Paling Bawah

Kata Karno, pihaknya dari Komite Wasit Sepak Bola Muratara sama sekali tidak dilibatkan dalam penyelenggaraan turnamen Tarkam tersebut. 

Bila penyelenggara melibatkan mereka, katanya, tentunya turnamen itu akan diselenggarakan sesuai standar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Kami para wasit yang sudah berlisensi ini setiap terlibat dalam penyelenggaraan turnamen sepak bola tentu mengikuti standar PSSI," katanya. 

Dia berharap insiden seperti itu tidak terulang lagi, dan kejadian yang viral tersebut bisa dijadikan pelajaran untuk semua pihak agar sepak bola Muratara ke depan makin baik. 

"Bagaimana cara mengembangkan sepak bola Muratara ke depan lebih baik, banyak pelajaran yang bisa kita petik, karena menjangkau hasil yang baik butuh kerjasama dan komunikasi yang lancar dan terbuka," ujarnya. 

Menurutnya, bila permasalahan ini tidak segera dibenahi, maka bukan tak mungkin akan meracuni karakter anak muda di sepak bola.

"Sepak bola itu menyatukan, sepak bola itu akal sehat, jangan biarkan permainan sepak bola tu sembrono.

Sepak bola adalah tali pengikat generasi muda mempercepat menemukan jati diri mereka, jangan rusak permainan sepak bola, kita semua harus menjaganya," pesan Karno.


Viral di Medsos

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved