seputar islam
Hadits Nabi Tentang Cinta: Makna Mencintai Saudara dan Orang Lain Seperti Mencintai Diri Sendiri
Secara umum, hadits ini bersifat universal yakni tentang persaudaraan cinta, kasihs sayang sesama manusia, tanpa membedakan suku ras dan agama.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM --- Hadits Nabi Tentang Cinta: Makna Mencintai Saudara dan Orang Lain Seperti Mencintai Diri Sendiri
Berikut kumpulan hadits Nabi Muhammad SAW tentang cinta, mencintai orang lain yang patut kita pahami dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut bunyi haditsnya:
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَس بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ [رواه البخاري ومسلم]
Artinya:
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mengisyaratkan sekaligus menasihati kita untuk selalu peduli kepada orang lain. Bahwa peduli dan mencintai orang lain seperti mencintai diri sendiri karena Alah adalah sikap yang terpuji.
Seorang muslim dengan muslim yang lain bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.
Hadits ini juga sejalan dengan hadits lain bahwa keimanan adalah "mencintai sesuatu untuk manusia sebagaimana sesuatu itu kamu cintai untuk dirimu, dan menghindarkan sesuatu dari mereka sebagaimana sesuatu itu tidak kamu sukai terjadi pada dirimu." (HR Ahmad)
Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesama muslim adalah saudara, tidak boleh saling mendzalimi, mencibir atau merendahkan. Ketakwaan itu sesungguhnya di sini," sambil menunjuk dada dan diucapkannya tiga kali. (Rasul melanjutkan): "Seseorang sudah cukup jahat ketika ia sudah menghina sesama saudara muslim. Setiap muslim adalah haram dinodai jiwanya, hartanya dan kehormatannya."
Hadits ini diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, Imam Tirmidzi dalam Sunan-nya dan Imam Ahmad dalam Musnad-nya.
Merangkum buku 60 Hadits Shahih karya Faqihuddin Abdul dijelaskan bahwa hadits Abu Hurairah ini mengajarkan prinsip yang paling mendasar dalam Islam. Yaitu prinsip kemanusiaan melalui persaudaraan.
Dalam hadits ini juga tegas diharamkan saling merendahkan, mencibir, menghina, dan apalagi mendzalimi. Perbuatan tercela ini termasuk tindak kejahatan.
Secara umum, hadits ini bersifat universal yakni tentang persaudaraan cinta, kasihs sayang sesama manusia, tanpa membedakan suku ras dan agama. Meskipun hadits ini menyebutkan sesama muslim, tetapi sebenarnya tidak terbatas hanya pada muslim saja.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga banyak menegaskan tentang persaudaraan. Rasulullah SAW bersabda,
اَلْمُـسْــلِمُ أَخُو اْلمُسْلِمَ لَا یَظْـلِمُ وَلَایُظْلَمُ ـ منفق علیھ
Artinya : "Orang Muslim sesama muslim adalah saudara tidak boleh saling menzalimi dan dizalimi."
Dari kumpulan hadits hadits di atas, selayaknya kita mampu untuk mencintai saudara dan orang lain seperti mencintai diri sendiri, serta agar berharap terjadi suatu kebaikan kepada orang lain sebagaimana halnya anda berharap kebaikan terjadi pada diri sendiri.
Bila mampu mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri, sedangkan pada saat itu anda membutuhkannya, berarti derajat anda seperti derajat mereka.
Bila telah sampai pada derajat seperti itu, maka derajat anda di mata sang pencipta akan menjadi lebih tinggi dan kedudukannya menjadi lebih mulia disisi Allah SWT.
Kebiasaan seperti itu seringkali dilakukan orang-orang besar, mereka lebih mengutamakan orang lain di banding mereka sendiri, sekalipun sebenarnya mereka memerlukannya apa yang diberikannya itu.
Ketika seorang manusia mampu sampai pada perilaku seperti itu, akan merasakan kebahagiaan jiwa yang luar biasa. Tugas sebagai khalifah, bekerja dan mengabdi di bumi untuk Allah telah sebagian terpenuhi, yang akan mampu mengubah jiwa-jiwa manusia menjadi jiwa yang tenang.
itulah Hadits Nabi Tentang Cinta: Makna Mencintai Saudara dan Orang Lain Seperti Mencintai Diri Sendiri.
Baca juga: Arti Ittaqillah Haitshuma Kunta, Hadits Nabi, Kalimat Sering Disampaikan dalam Khutbah atau Tausiah
Baca juga: Makna Hadits Ridho Allah SWT Bergantung dari Ridho Orangtua, Ridhallahi Fi Ridhol Walidain dan Dalil
Baca juga: Pengertian Ijma dan Qiyas, Jenis dan Contohnya, Sumber Hukum dalam Islam Setelah Alquran dan Hadits
Baca juga: Hadits Nabi Tentang Akhlakul Karimah, Malu Sebagian dari Iman, Alhaya U Minal Iman ini Penjelasannya
hadits nabi tentang cinta
hadits nabi tentang persaudaraan
hadits nabi muhammad saw
hadits mencintai orang lain seperti mencintai diri
hadits sesama muslim bersaudara
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Materi Khutbah Jumat Maulid Nabi Muhammad SAW Edisi 29 Agustus 2025, Khidmat dan Ada PDF Disini |
![]() |
---|
Teks Doa Sebelum dan Sesudah Baca Al Quran, Lengkap Tulisan Latin Serta Artinya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Ketenangan Hati Serta Pikiran, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Pagi dan Sore Hari untuk Dirutinkan Setiap Hari, Tulisan Arab, Latin, dan Arti |
![]() |
---|
8 Contoh Kalimat Berita Duka dan Ucapan Duka Cita Islam untuk Orang yang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.