Berita Banyuasin

4 Penderita DBD di Banyuasin Meninggal Dunia Januari 2024, Dinkes Galakkan PSN 3M Plus

Empat orang di Kabupaten Banyuasin meninggal dunia karena tak mengetahui kena demam berdarah dengue (DBD), data ini dihimpun sejak awal Januari 2024.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Empat orang di Kabupaten Banyuasin meninggal dunia karena tak mengetahui kena demam berdarah dengue (DBD), data ini dihimpun sejak awal Januari 2024. Hal ini diungkapkan Kadinkes Banyuasin DR dr Rini Pratiwi MKes dalam pembukaan Pencanangan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk, Selasa (30/1/2024). 

TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Empat orang di Kabupaten Banyuasin meninggal dunia karena tak mengetahui kena demam berdarah dengue (DBD), data ini dihimpun sejak awal Januari 2024.

Hal ini diungkapkan Kadinkes Banyuasin DR dr Rini Pratiwi MKes dalam pembukaan Pencanangan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk, Selasa (30/1/2024).

Adanya empat kasus meninggal karena DBD di Banyuasin pada tahun 2024 ini, dr Rini mengimbau dan mengajak seluruh pihak mulai dari camat, kades, lurah hingga masyarakat untuk pro aktif dalam mengatasi angka kasus DBD di Bumi Sedulang Setudung.

Kegiatan Pencanangan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di Banyuasin, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap kesehatan lingkungan pada masyarakat. Agar masyarakat untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS,

"Sudah ada empat orang meninggal karena terkena penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Banyuasin terhitung Januari 2024. Data hingga bulan Januari, ada empat orang meninggal dari 74 kasus DBD," katanya.

Baca juga: 84 Penderita DBD Dirawat di RSUD Prabumulih Sejak Awal Tahun, Kebanyakan Anak-anak

Dari 74 kasus tersebut, terbanyak kasus mengenai DBD ada di Kecamatan Talang Kelapa yaitu sebanyak 59 kasus dengan satu orang meninggal dunia.

Sedangkan pada Tahun 2022 lalu berdasarkan data Dinas Kesehatan Banyuasin ada 220 kasus dengan dua orang meninggal dunia, Tahun 2023 lalu sebanyak 154 kasus dengan satu orang meninggal.

Salah satu strategi utama dan paling efektif untuk pengendalian penyakit DBD, dengan melakukan upaya preventif untuk pemutusan rantai penularan melalui gerakan PSN-DBD tanpa mengabaikan peningkatan kewaspadaan kejadian luar biasa erta penatalaksanaan kasus.

Peran keluarga perlu terus ditingkatkan untuk melakukan pemantauan, pemeriksaan dan pemberantasan jentik, dengan konsep Jumantik Rumah Tangga atau Satu Rumah Satu Jumantik.

"Saya berharap kepada semua pihak terkait untuk dapat menggalakan gerakan PSN 3M Plus dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, sehingga Banyuasin dapat bebas dari DBD," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved