Bayar UKT di ITB Pakai Pinjol
Rekam Jejak Reini Rektor ITB Diminta Mundur Bayar UKT Pakai Pinjol, Dijuluki Kartika Teknik Sipil
Terkuak rekam jejak Rektor ITB Reini Wihardakusumah viral kebijakan terkait pembayaran UKT pakai pinjol, punya julukan spesial dan kekayaan melimpah..
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Terkuak rekam jejak sosok Rektor ITB Reini Wihardakusumah baru-baru viral jadi sorotan karena kebijakannya terkait pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang bisa bayar pakai pinjol.
Baca juga: Sosok Yogi Syahputra Minta Rektor ITB Mundur Usai Isu Bayar UKT Pakai Pinjol, Ketua Kabinet Kampus
Reini Wihardakusumah diketahui memiliki gelar Prof. Ir. N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusumah, MSCE, Ph.D
Bahkan Reini merupakan rektor pertama wanita di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini merupakan wanita sejak kampus ini dibuka tahun 1920.
Diketahui jika Reini Wihardakusumah menduduki posisi rektor Institut Teknologi Bandung periode 2020-2025, menggantikan Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA.
Saat itu Reini berhasil mengalahkan dua kandidat lain yakni Jaka Sembiring dan Kadarsah Suryadi.

Ia juga masuk dalam lintasan sejarah kepemimpinan ITB sebagai rektor ketujuh belas ITB atau rektor ketiga puluh tiga Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan di 1959 setidaknya 60 tahun terakhir.
Bahkan Reini juga merupakan rektor pertama selama 99 tahun terakhir atau sejak institut ini berdiri dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng pada tahun 1920.
Tak hanya itu saja, dalam pendidikannya, Reini menjalani pendidikan sarjana (Ir.) di program studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung pada 1986 hingga 1991.
Ia kemudian mendapatkan gelar Master of Science in Civil Engineering (MSCE - S2) dari Purdue University, West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat pada 1996.
Pada 1999, Reini mendapatkan gelar Ph.D. in Civil Engineering (Doktor - S3) dari universitas yang sama.
Tak heran, ia mempunyai julukan khusus yakni Kartini Teknik Sipil.
Sebelum terpilih menjadi rektor ITB, Reini menjabat sebagai Guru Besar di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.
Dalam sebuah video yang diunggah di channel YouTube ITB, Reini mengatakan jika dia telah berkiprah di kampus ini selama lebih dari 25 tahun.
Selain itu, Reini juga pernah mengikuti beberapa proyek.
Terakhir, dia tergabung dalam proyek ENHANCE atau Enabling Humanitarian Attributes for nurturing Community-based Engineering.
Proyek ini merupakan kerja sama antara ITB dan Univeritas Warwick dalam bidang rekayasa kemanusiaan yang berlangsung selama tiga tahun dimulai dari tahun 2018.
Baca juga: Penampakan Rumah Arzum Balli Dibangun Demi Awan Sang Suami, Kini Dijual Lalu Uang Habis Dipakai Judi
Baca juga: Ingat Penjual Donat Viral Diberi Rumah dan Uang Oleh Tiktokers Bule, Kini Menangis Dibuatkan Toko
Kemudian, Reini telah menerbitkan beberapa publikasi.
Adapun beberapa di antaranya seperti A readiness assessment model for Indonesian contractors in implementing sustainability principles yang diterbitkan di International Journal of Construction Management pada tahun 2015.
Kemudian, dia juga menerbitkan publikasi lain berjudul Performance-based contracting for roads - Experiences of Australia and Indonesia dalam jurnal Procedia Engineering tahun 2015.
21 April selalu mengingatkan kita pada sosok pahlawan nasional yang berjuang demi kesetaraan bagi kaum perempuan, ya dialah R.A.Kartini. Kala itu, ia tidak takut walau harus mengalami kesendirian dalam perjuangannya. Ide-ide dan pemikirannya masih diperjuangkan sampai hari ini.
Karier Reini
Dosen dan Guru Besar Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB
Head of Construction Engineering Management Research Group, Bandung Institute of Technology, 2018 – 2023
Head, Project Implementation Unit, ITB Development Project (III)- JICA, 2016-2019
Secretary for Construction and Engineering Division, The Institution of Engineers Indonesia (Persatuan Insinyur Indonesia -PII), 2015-2018
Head, Graduate Program of Civil Engineering, School of Civil and Environmental Engineering, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia, 2010 – 2014
Contract Manager, ITB-JICA Development Project, ESC and PMC Contracts, Directorate Logistics, ITB, 2012- 2015
Harta Kekayaan Kartini
Reini Wirahadikusumah diketahui memiliki pendapatan yang cukup besar sebagai satu-satunya yang memimpin dalam sejarah ITB.
Meski tak banyak yang dirincikan, namun harta kekayaan Reini Wirahadikusumah mencapai puluhan milyar.
Berikut laporan harta kekayaan terakhir Reini Wirahadikusumah di LHKPN KPK per tanggal 22 Maret 2023.
Berdasarkan LHKPN tersebut, diketahui Reini Wirahadikusumah memiliki harta kekayaan aset tanah dan bangunan senilai Rp. 6.900.000.000 yang terdiri dari:
Baca juga: Viral ITB Tawarkan Mahasiswa Bayar UKT Pakai Pinjol dan Berbunga, Ini Kata Humas
Tanah dan Bangunan Seluas 1320 m2/171 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HIBAH DENGAN AKTA Rp. 5.700.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 33 m2/33 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000
Bangunan Seluas 24.05 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 118 m2/89 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 550.000.000.
Bangunan Seluas 24.05 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 118 m2/89 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 550.000.000.
Bangunan Seluas 24.05 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 118 m2/89 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 550.000.000.
Selain itu, Reini Wirahadikusumah juga memiliki harta kekayaan alat transportasi dan mesin senilai Rp. 427.000.000 berupa:
MOBIL, HONDA HRV Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 252.000.000
MOBIL, VOLKSWAGEN POLO Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp. 175.000.000
Bukan itu saja, Reini Wirahadikusumah juga memiliki harta kekayaan yang lain dalam bentuk:
HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 69.740.000
SURAT BERHARGA Rp. 1.892.058.365
KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.003.693.225
HARTA LAINNYA Rp. ----
Sehingga jika seluruh harta kekayaan Reini Wirahadikusumah dijumlahkan, maka nilainya bisa mencapai Rp. 15.292.491.590.
Viral Disuruh Mundur Oleh Mahasiswa
Lebih jauh, sebelumnya unggahan di aplikasi X oleh @ITBfess yang menginformasikan layanan pembayaran UKT di ITB bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Danacita.
Sementara di laman Danacita pula memberikan informasi sebagai mitra resmi dari ITB.
Adapun peminjaman dari Danacita tidak dikenakan biaya tanpa DP dan jaminan.
Mahasiswa juga diberi opsi pembayaran dalam waktu 6 bulan atau 12 bulan.
"Disuruh pinjol sama ITB! Kami segenap sivitas akademik ITB mengucapkan selamat membayar cicilan beserta bunganya," tulis akun @ITBfess, Kamis (25/1/2024).
Pada unggahan lainnya, ada informasi soal bunga yang dikenakan bagi peminjam.
Jika peminjam mengajukan dana sebesar Rp 12,5 juta, maka dikenakan tenor selama 12 bulan.
Artinya, peminjam harus membayar Rp 1.291.667 setiap bulannya.
Tak lupa, platform Danacita mengenakan biaya bulanan platform sebesar 1,75 persen dan biaya persetujuan 3,00 persen.
"Bajigurr, solusi yang ditawarin itb! gede lagi anjir bunganya," tambah tulisan unggahan tersebut.
Baca juga: Sosok Awan Petugas PPSU Nikahi Arzum Bule Austria Digugat Cerai Tak Nafkahi Istri Gegara Judi Online
Terkait hal itu, Kepala Humas ITB, Naomi Haswanto mengatakan, informasi terkait UKT itu perlu diluruskan.
Untuk itu, dia perlu mengirimkan keterangan resmi (siaran pers) dari ITB.
"Itu informasi yang perlu diluruskan. Nanti saya kirim keterangannya ya, kami ketik dulu," pungkas dia.

Asal tahu saja, Danacita merupakan lembaga keuangan memperoleh izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menanggapi hal itu, seorang mahasiswa tak terima dan justru mendukung rektor ITB mundur yakni Ketua Kabinet KM ITB 2023/2024 Yogi Syahputra.
Yogi mengatakan melalui cuitannya, usulan pembayaran UKT dengan pinjol ini karena beberapa poin.
"#IntinyaSih si ibu ini malah menyalahkan:
1. Mahasiswa mandiri yg gak mampu bayar
2. Alumni yg sampai hari ini masih nunggak
3. ITB yg ga punya kebijakan tegas spt ini sebelumnya
4. Ga jualan sapi ??
Gelar doang PhD tapi empati gak punya #MakzulkanReini," tulis Yogi.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.