Kecelakaan di Simalungun
Sosok 5 Guru SMKN 1 Siantar Tewas Ditabrak Truk Tronton Saat Hendak Melayat, Satunya Orang Dermawan
Sosok 5 orang guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun menjadi korban tewas dalam kecelakaan, sebelumnya berencana untuk melayat
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM- Nasib pilu terjadi menimpa 5 orang guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun menjadi korban tewas dalam kecelakaan.
5 guru ini tewas setelah sebelumnya berencana untuk melayat ke salah satu rumah orangtua guru lainnya di Pamatang Raya.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Lintas Siantar - Seribudolok, Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Pamatang Raya, Kabupaten Simalungun, Rabu (24/1/2024) siang.
Baca juga: Kronologi Saat 5 Guru SMKN 1 Siantar Tewas Ditabrak Truk Tronton Saat Hendak Melayat, Mobil Kejepit
Adapun sosok 5 guru SMK Negeri 1 Siantar yang meninggal dunia, diantaranya,
- Sri Welfeni Purba (56) - PNS - Guru Seni Budaya
- Elvine Simanjuntak (55) - Honorer BTT - Guru Bahasa Inggris
- Surti Togatorop (28) - Honorer BTT
- Rosemian Gultom (55) - PNS - Guru Pendidikan Agama Kristen
- Sri Juni Eva Saragih (52) - Honorer BTT - Guru Matematika
Kepala Sekolah M. Syahrizal Damanik mengatakan bahwa jajaran guru sangat terpukul atas kejadian ini.
Rombongan guru (5 orang) yang menjadi korban adalah Tim Sosial Kekeluargaan (Soskel) Guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar.
Kini dikunjungi ratusan pelayat yang merupakan para pelajar SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, tempat almarhumah mengajar.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Simalungun, Fuso Timpa Mobil hingga Tewaskan 5 Guru SMKN 1 Siantar
Sosok Rosemian Martha Gultom
Menurut penuturan tetangga bermarga Napitupulu, sosok Rosemian Martha Gultom adalah orang yang dermawan dan aktif dalam kegiatan kampung maupun gereja.
"Beliau biasanya pergi kerja naik angkot kan. K
arena sekolah bisa sekali naik angkot dari sini.
Kami pun terkejut dapat kabar kemarin dari grup kampung kalau beliau kecelakaan," kata Napitupulu.
Almh Rosemian menurut tetangga adalah orang lama di sini.
Suaminya bermarga Silalahi juga merupakan guru di SMA Methodist Kota Pematangsiantar.

Maka tak ayal, sejak jenazah tiba malam tadi, sontak para tetangga dan keluarga jauh sudah berdatangan ke rumah duka.
"Suaminya ini kan aktif juga di kegiatan gereja HKBP dekat sini.
Ya, kita pun merasa kehilangan lah.
Ibu ini juga orangnya dermawan," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, korban guru semula berencana hendak melayat ke salah satu rumah orangtua guru lainnya di Pamatang Raya.
Kibarkan Benderaa Setengah Tiang
Jajaran guru dan siswa SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun diselimuti duka yang cukup dalam. Lima guru mereka menjadi korban meninggal dunia pada kecelakaan yang terjadi di Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024) siang.
Sehari setelah kecelakaan, Kamis (25/1/2024) tampak pihak sekolah mengibarkan bendera setengah tiang di lapangan upacara. Sejumlah siswa tampak duduk berbaris untuk menyusun kelompok yang akan melayat ke rumah duka.
Kepala Sekolah M. Syahrizal Damanik mengatakan bahwa jajaran guru sangat terpukul atas kejadian ini. Rombongan guru (5 orang) yang menjadi korban adalah Tim Sosial Kekeluargaan (Soskel) Guru SMK Negeri 1 Kecamatan Siantar.
"Rencana mereka melayat ke Raya.
Ada di antara mereka juga guru yang sudah gak ada jam ngajar.
Mereka ke Raya, dan di perjalanan dapatlah saya berita kalau mereka kecelakaan," kata Syahrizal.
Para guru berangkat melayat ke rumah salah satu guru lainnya yaitu Elvi Sinaga di Nagori Raya Usang.
"Di dalam mobil, mereka ada tujuh orang.
Dua yang di depan selamat.
Tapi lima yang di belakang terhimpit truk tronton," sambung Syahrizal.
Baca juga: Siskaeee Ngaku Gangguan Jiwa dan Punya Sayatan di Tangan, Kini Bakal Ajukan Pengangguhan Tahanan
Syahrizal mengatakan bahwa proses evakuasi hingga pukul 17.30 WIB.
Ia sendiri dan beberapa guru langsung bertolak ke Pamatang Raya, di mana kelima guru korban meninggal dunia dibawa ke RSUD Rondohaim Pamatang Raya.
Untuk hari ini, Kamis (25/1/2024) kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah diliburkan.
"Kita juga kibarkan bendera setengah tiang sampai tiga hari ke depan," ujar Syahrizal.

Kronologi
Diketahui, saat itu mereka mengendarai tiga unit mobil secara beriringan.
Hanya saja, tepat di Kelurahan Merek Raya, sebuah Tronton yang datang dari arah pusat Pamatang Raya menuju Siantar diduga mengalami rem blong, kemudian menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya.
Tronton tersebut menabrak beberapa kendaraan yang terparkir di bahu jalan dan kendaraan yang ada di depannya.
Nahas di lokasi kejadian sedang berlangsung acara pesta sehingga kondisi jalan cukup ramai.
Salah satu mobil yang ditumpangi guru adalah Terios berwarna merah dengan nomor polisi BK 1391 WZ. Mobil satu ini mengalami himpitan oleh tronton yang kebetulan membawa muatan besar.
Baca juga: Pilunya Ayah Lansia Dianiaya Anak Kandung di Cakung Karena Sudah Pikun, Warga Histeris
Kasat Lantas Polres Simalungun, Iptu Jonny Sinaga mengatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi beberapa korban ke RSUD Rondohaim Pamatang Raya.
"Terjadi kecelanaan lalu lintas di mana truk dalam keadaan rem blong.
Kami telah melakukan evakuasi kendaraan dan korban sudah dibawa ke rumah sakit," kata Jonny dikutip dari Tribun Medan.
Ada beberapa unit kendaraan yang telah ditabrak truk. Dan pihak Sat Lantas Polres Simalungun telah menahan sopir untuk dimintai keterangan.
"Untuk saat ini korban meninggal dunia ada lima.
Sudah kita bawa ke rumah sakit.
Penyebab kejadian sesuai olah TKP awal bahwa truk blong dan tidak dapat mengendalikan," katanya.
Baca berita lainnya di google news
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.