Oknum Guru Lecehkan Murid di Prabumulih

Oknum Guru Lecehkan Murid di Prabumulih, Psikolog dari Palembang Dampingi Korban

Psikolog dari Palembang didatangkan Pemkot Prabumulih untuk mendampingi siswi yang menjadi korban pelecehan seksual oknum guru.

Penulis: Edison | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EDISON
Oknum guru honorer di salah satu SMK di kota Prabumulih yang diduga melakukan pelecehan terhadap muridnya diamankan di Polres Prabumulih, Rabu (24/1/2024). Psikolog dari Palembang didatangkan Pemkot Prabumulih untuk mendampingi siswi yang menjadi korban pelecehan seksual oknum guru. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Psikolog dari Palembang didatangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih untuk mendampingi siswi yang menjadi korban pelecehan seksual oknum guru.

Hal ini disampaikan Pj Walikota Prabumulih H Elman ST MM, Rabu (24/1/2024).

Pemkot Prabumulih kata Elman mendukung perkara oknum guru lecehkan siswa di Prabumulih ini diproses secara hukum.

Elman juga meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKBPPA) untuk memberikan pendampingan psikologis terhadap korban.

"Harapan kita dengan turunnya tim dari DPPKBPPA dapat memberikan pendampingan psikologis kepada anak kita yang menjadi korban pelecehan tersebut," ungkap Elman kepada wartawan.

Baca juga: Napi Narkoba Mayoritas Penghuni Lapas Lahat, 70 Persen Dari 739 Warga Binaan

Sementara itu, Kepala DPPKBPPA Pemkot Prabumulih, Eti Agustina mengaku tim pendampingan dari DPPKBPPA telah memberikan dukungan saat siswi tersebut melaporkan kasus pelecehan ke Polres Prabumulih.

"Kami melalui UPTD Perempuan dan Anak, telah memberikan pendampingan terhadap korban dan keluarga saat mereka melapor ke Polres," ungkap Eti Agustina ketika dikonfirmasi melalui telpon, pada Rabu (24/1/2024).

Selain pendampingan saat melapor, Eti mengaku pihaknya juga memberikan pendampingan psikologis kepada siswi yang masih berusia di bawah umur tersebut.

"Jadi ketika mendapat informasi kita langsung melakukan pendekatan kepada korban dan memberikan dukungan psikologis. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan akan mendatangkan psikolog dari Palembang untuk mendampingi korban," jelasnya.

Eti Agustina juga mengimbau kepada orang tua agar selalu memperhatikan anak-anak dan berdialog dengan anak-anak untuk menciptakan suasana kepercayaan dan memastikan bahwa anak-anak selalu terbuka.

"Pergaulan anak-anak juga diawasi dengan baik untuk mencegah perilaku yang menyimpang. Sedangkan kepada anak-anak kita imbau agar memilih pergaulan yang baik dan berani menolak ajakan yang tidak wajar dari siapapun apalagi hal itu melanggar hukum dan norma agama," katanya.

Seperti diketahui, viral video orang tua mengeluh anaknya diduga jadi korban pelecehan seksual dan setelah 1x24 jam laporan langsung ditindaklanjuti polisi. Polisi meringkus pelaku dugaan pelecehan seksual yang merupakan oknum guru honorer di sekolah korban.

Pelaku Mengaku Tidak Sengaja

Oknum guru honorer di salah satu SMK di kota Prabumulih yang diduga melakukan pelecehan terhadap muridnya berhasil diringkus jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Prabumulih.

Pelaku yakni W (25 tahun) yang merupakan warga Kelurahan Karang Jaya Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih mengaku tak sengaja melakukan pelecehan terhadap muridnya. 

Berdasarkan pengakuan tersangka, peristiwa pencabulan tersebut bermula pada Senin (15/1/2024) sekitar pukul 12.00 di parkiran SMKN 3 Prabumulih.

Saat itu korban inisial SA meminta tolong ke oknum guru itu untuk mengeluarkan sepeda motornya yang terhalang kendaraan lainnya.

Setelah menolong korban, tersangka memaksa korban untuk ikut dengan dirinya beriringan motor dan mengajak korban makan Mie Ayam yang ada di kawasan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

Setelah itu tersangka mengambil kunci motor korban namun sempat ditolak oleh korban tetapi karena dipaksa ia hanya pasrah.

Kemudian Wiwin menitipkan motor ke penjual Mie Ayam karena akan mengajak korban untuk jalan berboncengan.

Tersangka lalu mengajak korban berkeliling di seputaran Prabujaya sampai Sukajadi dan keduanya sempat berhenti di Indomaret untuk membeli minuman.

Selanjutnya setelah keliling selama sekitar 30 menit,  tersangka menghentikan kendaraannya di Jalan Kerinci Kelurahan Prabujaya yang saat itu sepi.

Oknum guru bejat ini lalu melancarkan aksinya dengan merayu korban dan mengajaknya ke kontrakan.

Tersangka lalu menggesekkan sikunya ke bagian dada korban dan sempat memegang dagu korban, mendapat perlakuan itu SA kemudian meminta diantarkan ke toko Mie Ayam tempat motornya dititip.

Korban yang tidak terima dengan perlakuan oknum guru tersebut kemudian menceritakan apa yang dialaminya ke keluarganya dan kemudian bersama keluarga melapor ke SPKT Polres Prabumulih.

"Setelah tim kita mendapat laporan, langsung bergerak dan meringkus pelaku di kediamanny di kawasan Kelurahan Karang Jaya," ungkap Wakapolres Kompol Hendri didampingi Kasat Reskrim, AKP Herli Setiawan SH MH dalam rilis di Polres Prabumulih, Rabu (24/1/2024).

Wakapolres mengatakan, atas perbuatannya tersangka akan dijerat pasal 82 JO 76E UU No.17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No.1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. 

"Tersangka akan diancam hukuman penjara kurang lebih minimal 5 tahun maksimal 15 tahun dan denda paling banyak 5 miliar," ungkap Wakapolres.

Sementara tersangka Wiwin mengakui perbuatannya yang telah melakukan pelecehan terhadap muridnya tersebut.

"Saya tak sengaja pak, saya pegang dagunya karena ada jerawat, tangan saya tak sengaja kena bagian dada saat memutar," bebernya.

Tersangka juga mengakui jika dirinya mengajak korban keliling dan mencari tempat sepi serta mengajak ke kontrakan tersangka. "Saya ajak tapi dia tidak mau," kata tersangka. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved