Berita Viral

Motif Muhammad Syukron Guru di Malang Bohongi Istri jadi Korban Begal, Ingin Ganti Hp Teman Hilang

Terkuak motif yang dilakukan Muhammad Syukron guru asal Malang, Jawa Timur membohongi istri mengaku jadi korban begal, ingin ganti hp teman hilang..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
Kompas.com/Nugraha Perdana
Motif Muhammad Syukron Guru di Malang Bohongi Istri jadi Korban Begal, Ingin Ganti Hp Teman Hilang 

"Niat saya membohongi istri, dan saya lakukan secara spontanitas. Dan pada saat itu, saya belum ngomong ke istri kalau punya utang," terangnya.

Muhammad Syukron, Guru di Malang bohongi istri demi lunasi hutang pada teman, pura-pura jadi korban begal
Muhammad Syukron, Guru di Malang bohongi istri demi lunasi hutang pada teman, pura-pura jadi korban begal (Kompas.com)

Bukan tanpa sebab, Syukron mengaku menyesal dan merasa bersalah.

Ia tak menyangka jika kebohongannya berbuntut panjang.

"Saya tidak berpikir bisa sampai sejauh ini," jujurnya.

Imbas perbuatannya, Syukron harus berurusan dengan polisi.

 

Restorative justice

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menduga Syukron mengetahui kabar bohong yang dibuatnya akan disebarkan seseorang ke media sosial.

"Sudah dibuat laporan polisi, kami kenakan terkait laporan palsu, tentu ada ancaman pidana (kepada Syukron), ada dugaan yang bersangkutan mengetahui akan di-upload oleh salah satu akun kemudian viral, jadi seperti mempersilahkan," kata Kompol Danang.

Baca juga: Viral Pengamen di Yogyakarta Hasilkan Rp 500 Ribu Selama 6 Jam Kerja, 1 Bulan Mampu Beli Motor Baru

Pihaknya juga akan meminta keterangan dari pemilik akun media sosial yang menyebarkan berita bohong dari Syukron.

"Nanti kami mintai keterangan apa maksud dari si peng-upload," katanya.

Meski begitu, pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan memberikan ruang restorative justice (RJ) atau penyelesaian hukum secara mediasi.

"Ketika proses penyelidikan, jika memungkinkan adanya ruang layak untuk RJ, akan kita berikan, dengan (catatan) masyarakat diberikan informasi yang benar bahwasannya hal tersebut suatu kebohongan sehingga kecemasan dan kegelisahan masyarakat terkait kejadian tersebut bisa dihilangkan," katanya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved