Berita PALI
Banjir di PALI, Warga Titip Sapi ke Polsek Tanah Abang, Khawatir Mati dan Dicuri Orang
Banjir di PALI, warga yang khawatir sapi mereka mati dan dicuri orang menitipkan sapi peliharaan ke Polsek Tanah Abang PALI.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Banjir di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) melanda 11 desa di wilayah Kecamatan Tanah Abang.
Banjir di PALI menimbulkan dampak signifikan bagi masyarakat termasuk bagi warga yang memiliki hewan ternak sapi.
Warga yang khawatir sapi mereka mati, menitipkan sapi-sapi peliharaan mereka ke Polsek Tanah Abang PALI.
Hal tersebut dilakukan karena Desa mereka sampai saat ini masih terendam Banjir dan kandang Sapi mereka juga ikut terendam.
Selain itu mereka juga takut dan khawatir kalau sapi-sapi mereka hanyut terbawa banjir atau dicuri orang.
"Sudah ada 4 ekor Sapi warga yang mati selama banjir ini, punya warga Desa Curup 1 ekor, Desa Sedupi 1 ekor dan Desa Sukaraja 2 ekor,"kata Hendro warga Desa Sukaraja saat ditemui sedang memberi makan sapi miliknya di halaman Polsek Tanah Abang, Sabtu (20/1/2024).
Baca juga: LIPSUS: Pengusaha di OKU Senang, Rencana Eksodus Karyawan SMBR, Beri Dampak Positif -1
Diceritakan Hendro, sapi itu mati disebabkan karena kedinginan terendam banjir. Hal ini menyebabkan sapi stres dan mudah terserang penyakit.
Dampak dari banjir juga membuat warga kesulitan mendapatkan makanan untuk ternaknya. Hal ini menyebabkan hewan ternak sapi mereka kekurangan gizi dan produktivitasnya menurun.
Karena banjir tak hanya merendam rumah tapi juga merendam lahan pertanian dan perkebunan, sehingga warga kesulitan mendapatkan rumput untuk makanan ternaknya.
"Sapi nya kedinginan dan masuk angin, karena kadang juga sudah terendam dan juga makanan rumput yang basah terendam banjir membuat Sapi sakit,"ungkapnya.
Karena kondisi tersebut, Hendro dan 14 warga lainnya dari desa-desa disekitar mapolsek sudah hampir seminggu ini menitipkan sapi-sapi mereka ke Polsek Tanah Abang.
"Alhamdulillah kami diberi ijin oleh pak Kapolsek, selain takut hanyut oleh banjir, kalau kami biarkan di jalanan, takut juga kalau sapi tertabrak mobil atau dicuri orang, dihalaman Polsek juga banyak rumput untuk makanan Sapi, makanya kami titipkan kesini, "tuturnya.
Armanto warga pemilik sapi lainnya juga mengatakan, selama banjir ini mereka juga harus kerja ekstra keras, sebab seluruh Sapi ternak harus di urus dan di jaga.
Menurut Armanto kalau sebelum banjir biasanya hewan ternak dilepas kebun untuk mencari makan, dan mereka bisa bekerja menyadap karet, berkebun dan sebagainya.
Namun sejak kebanjiran ini, praktis mereka tidak bisa bekerja sambilan lainnya, sebab harus menjaga hewan ternaknya mencari makan karena rumput yang tidak terendam air berada dipinggir jalan.
"Kalau tidak dijaga nanti ditabrak mobil atau menganggu pengguna jalan. Selain itu takut hilang dicuri orang, jadi kami merasa aman dan tenang kalau dititipkan di Polsek,"ujar Armanto.
Sementara itu Kapolsek Tanah Abang AKP Darmawansyah mengatakan sejauh ini sudah ada 15 warga yang menitipkan hewan ternak mereka di Mapolsek Tanah Abang.
"Kami mengijinkan para warga, dari pada Sapi mereka di ikat dipinggir jalan dapat menyebabkan tertabrak mobil atau dicuri orang, lebih baik dititipkan di Polsek," kata AKP Darmawansyah.
AKP Darmawansyah juga mengatakan hal tersebut juga dilakukan guna mengantisipasi risiko pencurian ternak.
Menurut nya, banjir juga bisa membuat situasi menjadi rawan dan sulit untuk dikontrol dan bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mencuri ternak sapi.
"Kami juga menindak lanjuti arahan dari Kapolres PALI, terkait situasi Kamtibmas untuk mengantisipasi kejadian pencurian hewan ternak, kemudian sudah ada beberapa kasus sapi yang mati karena kedinginan pada saat banjir ini,"
"Jadi kami merasa prihatin pada masyarakat sekitar, jadi kami berinisiatif membantu dan mengajak masyarakat, silahkan yang ada Sapi untuk dititipkan di Polsek, di ikat sapi nya dan kotoran nya dibersihkan, kebetulan dihalaman Polsek ini juga banyak rumput," ujarnya.
Kapolsek juga secara proaktif mengajak pemilik hewan ternak untuk menitipkan hewan mereka di halaman Polsek guna mencegah potensi tindak pidana pencurian hewan ternak.
Dikatakan Kapolsek, saat ini ada sekitar lebih kurang 30 ekor Sapi dari 15 warga dari beberapa Desa disekitar Polsek Tanah Abang yang menitipkan sapi-sapi mereka.
“Terkait dengan kesehatan hewan ternak, kami harapkan Dinas Peternakan dapat berkoordinasi untuk mengirim Tim Dokter Hewan. Hal ini penting guna mencegah penyakit yang mungkin timbul dampak banjir ini,"pintanya.
Selain itu, Kapolsek juga mengungkapkan untuk situasi banjir di kecamatan Tanah Abang ini, sejak kemarin banjir secara berangsur sudah mulai Surut.
"Terpantau Air mulai surut sejak kemarin dikisaran 50- hingga 100 centimeter, ada beberapa titik jalan sudah tidak terendam lagi, tapi warga tetap kami himbau untuk tetap siaga jika ketinggian Air mengalami peningkatan lagi,"tandasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Berita PALI Terkini
Banjir di PALI
Warga Titip Sapi ke Polsek Tanah Abang
Polsek Tanah Abang PALI
Tribunsumsel.com
Agus Munir, Guru SMPN 7 Penukal PALI Jadi Juara Harapan II Duta Guru CBP Rupiah 2025 Bank Indonesia |
![]() |
---|
Lagi, Kelewar Bersarang di Plafon Sekolah di PALI, Kali ini SDN 3 Tanah Abang, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Launching Perdana Digelar di SDN 2, MBG di Tanah Abang PALI Mulai Didistribusikan ke 3.150 Pelajar |
![]() |
---|
Jawaban Nasib Para Honorer di PALI, BKPSDM Usulkan 1.086 Formasi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Raih Penghargaan Dari Pemerintah, Nyatanya 71 Koperasi Desa Merah Putih di PALI Belum Berjalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.