Remaja Diduga Ditembak Oknum Polisi

Nasib Polisi Diduga Tembak Remaja di Medan saat Bubarkan Tawuran, Kapolres Janji Usut Tuntas

Nasib oknum polisi yang diduga tertembak remaja hingga di Kecamatan Medan Belawan, kini dilaporkan ke Propam Polda Sumut.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribun-Medan.com
Nasib oknum polisi yang diduga tertembak remaja hingga di Kecamatan Medan Belawan, kini dilaporkan ke Propam Polda Sumut. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib oknum polisi yang diduga tembak remaja hingga tewas di Kecamatan Medan Belawan, Medan, Sumatera Utara kini dilaporkan ke Propam Polda Sumut.

Diketahui, RF tewas setelah kepalanya tertembus peluru yang diduga berasal dari senjata api polisi.

Adapun insiden penembakan ini terjadi di Jalan Makam Pahlawan, Lorong Kenangan, Kecamatan Medan Belawan, pada Selasa (16/1/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Saat itu memang terjadi tawuran yang melibatkan sejumlah remaja di sekitaran lokasi dan muncul satu unit mobil patroli Polres Pelabuhan Belawan.

Remaja ini diduga tewas tertembak oleh oknum polisi yang saat itu membubarkan tawuran.

Atas kejadian yang menimpa RF, pihak keluarga mengadu ke Propam Polda Sumatra Utara (Sumut).

Laporan itu dilayangkan karena pihak keluarga menduga kuat korban tewas akibat tertembak senjata api milik personel Polres Pelabuhan Belawan saat membubarkan tawuran di Kecamatan Medan Belawan, Selasa malam.

Sosok RF Remaja di Medan Tewas Diduga Ditembak Polisi, Terkapar Setelah Peluru Tembus Kepala
Sosok RF Remaja di Medan Tewas Diduga Ditembak Polisi, Terkapar Setelah Peluru Tembus Kepala (Kolase Tribun Sumsel / Tribun Medan)

Kuasa hukum keluarga korban, Helmax Alex Sebastian Tampubolon mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan siapa anggota polisi yang menembak.

Namun, ketika kejadian, beberapa saksi melihat ada anggota polisi mengendarai mobil patroli melintas dan terdengar suara tembakan diduga senjata api.

Baca juga: Kejamnya AA Bunuh Pacar di Depok, Leher Dicekik, Pemilik Kontrakan Dengar Tangisan

Di saat yang bersamaan dengan suara tembakan itu, korban ambruk.

"Karena memang kejadian itu secara singkat dan spontan, yang mana mungkin bisa dilihat pada saat itu ada mobil patroli polisi yang melintas." ujar Alex di Polda Sumut, Kamis (18/1/2024). Dikutip dari Tribun-Medan.com

"Dan diletuskanlah kalau gak salah suara tembakan pada saat itu juga korban terjatuh,"  sambungnya.

Kronologi RF Remaja di Medan Tewas Ditembak Diduga Polisi, Salah Sasaran Tawuran Padahal Beli Nasi
Kronologi RF Remaja di Medan Tewas Ditembak Diduga Polisi, Salah Sasaran Tawuran Padahal Beli Nasi (Kolase Tribun Sumsel / Tribun Medan)

Dikatakan Alex, dari hasil pemeriksaan, korban tewas akibat kepalanya tertembus peluru dari arah belakang ke depan.

Kendati begitu, Alex menduga korban tertembak dari jarak dekat.

"Ya makanya itu dia tadi, kalau memang dari korbannya sendiri itu pelurunya masuk dari belakang kepala, jadi kalau dilihat memang dari jarak dekat," ungkap dia.

Baca juga: Tangis Pilu Ibu Remaja Tewas Tertembak Polisi di Medan Usai Pamit Beli Nasi, Histeris Bopong Anaknya

Diketahui, RF tewas tak sampai sehari setelah kejadian. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pirngadi Medan pada Rabu (17/1/2024).

Atas kejadian ini pihak korban berharap Propam Polda Sumut mengusut dugaan penembakan yang dilakukan Polisi terhadap korban.

Detik-detik Mengerikan Saat Remaja di Medan Tewas Ditembak Diduga Oknum Polisi, Peluru Tembus Kepala
Detik-detik Mengerikan Saat Remaja di Medan Tewas Ditembak Diduga Oknum Polisi, Peluru Tembus Kepala (Kolase Tribunsumsel.com)

Mereka menyebut, jika benar polisi yang menembak dengan dalih membubarkan tawuran maupun karena merasa diserang tidak seharusnya ditembak langsung ke arah massa yang akhirnya menyebabkan korban jiwa.

"Harusnya kalau terjadi pun tawuran tersebut, aparat kepolisian datang, mungkin dia memberikan peringatan. Jadi kalaupun dia merasa diserang, dia harus melakukan pelumpuhan, bukan mematikan," jelasnya.

Baca juga: Sosok RF Remaja di Medan Tewas Diduga Ditembak Polisi, Terkapar Setelah Peluru Tembus Kepala

Kapolres Pelabuhan Belawan Minta Maaf

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban melayat ke rumah duka.

Dalam kesempatan itu, Janton menyapaikan belasungkawa dan permintaan maaf kepada keluarga dan masyarakat atas peristiwa yang terjadi di wilayah hukumnya.

"Pada kesempatan ini, saya memohon maaf kepada masyarakat jika ada kekeliruan yang dilakukan personel saat menangani masalah tawuran di Belawan kemarin," ungkap AKBP Janton Silaban

"Kita semua tidak ingin peristiwa itu terjadi. Kehadiran polisi untuk menjaga situasi Kamtibmas agar masyarakat merasa aman dan nyaman," sambungnya.

"Sekali lagi, saya memohon maaf dan bertanggung jawab atas kejadian itu," kata Janton dalam pesan tertulisnya, Kamis, dikutip dari Tribun-Medan.com.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk memastikan penyebab kematian korban.

Janton juga berjanji, akan menangani perkara tersebut secara transparan dan profesional.

"Pihak keluarga korban telah menyerahkan semua penanganannya ke Polres Pelabuhan Belawan," sebutnya.

Lebih lanjut, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi yang dapat memicu terjadinya aksi tawuran di Belawan.

"Saya harap masyarakat dapat menahan diri sehingga peristiwa tawuran tidak kembali terjadi. Sebab para pelaku tawuran di Belawan rata-rata berusia remaja butuh peran semua pihak secara bersama-sama," ujarnya.

Sebelumnya, seorang remaja berinisial RF (17), diduga menjadi korban tembakan yang dilakukan oleh oknum personel Polres Pelabuhan Belawan.

Menurut Adel, kakak korban, kejadian penembakan ini terjadi di Jalan Makam Pahlawan, Lorong Kenangan, Kecamatan Medan Belawan, pada Selasa (16/1/2024) sekira pukul 22.00 WIB.

Katanya, sebelumnya kejadian adiknya ini sempat meminta uang dan pergi meninggalkan rumah untuk membeli makanan.

"Dia baru minta duit Rp 3 ribu sama saya, mau beli nasi," kata Adel saat diwawancarai di Rumah Sakit Pirngadi Medan, tempat korban di rawat, Rabu (17/1/2024).

Ia menjelaskan, tidak lama setelah meninggal rumah tiba-tiba ada terdengar suara tembakan dan beberapa warga datang memberi kabar bahwa adiknya tertembak.

Kebetulan, pada saat kejadian sejumlah remaja sedang terlibat tawuran di sekitaran lokasi dan muncul satu unit mobil patroli polisi Polres Pelabuhan Belawan.

Adel menduga kuat, bahwa personel yang berada di dalam mobil patroli itu yang melakukan penembakan terhadap adiknya.

"Tiba-tiba warga datang, ngasih tahu bahwa adik saya di tembak sama polisi, rupanya di situ ada tawuran, jadi polisi polisi datang jalan langsung nembak. Tapi adik saya nggak ikut tawuran," sebutnya.

Dijelaskannya, setelah kejadian adiknya ini pun langsung dilarikan ke rumah sakit Prima Husada Cipta Medan (PAC) dan setelah itu ditujuk ke Rumah Sakit Pirngadi Medan.

Adel mengungkapkan, kondisi korban saat ini berada di ruang ICU dalam kondisi kritis akibat peluru yang menembus kepalanya.

Katanya, di lokasi juga ditemukan selongsong peluru.

"Pelurunya nembus ke kening. Sekarang kondisinya kritis nggak sadarkan diri. Kepalanya bolong, dibagian belakang kecil dibagian depan besar. Pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa itu bekas peluru," ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kasus ini rencananya akan dilaporkan ke Polda Sumut dan berharap oknum polisi tersebut segera diproses hukum.

"Harapannya oknum itu tertangkap di proses hukum. Kalaupun adik saya hidup, dia pasti cacat kata dokter karena saraf matanya kena dan dia bisa buta," bebernya.

Diketahui, setelah beberapa saat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan, korban pun dinyatakan meninggal dunia.

Humas Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan, Gibson Girsang, membenarkan kabar meninggalnya korban setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU.

"Iya benar meninggal dunia, sekira pukul 16.00 WIB tadi," kata Gibson kepada Tribun-medan, Rabu (17/1/2024).

Ia menyampaikan, korban meninggal dunia karena bekas luka tembakan dibagian kepalanya.

"Iya luka tembakan dibagian kepala, untuk proyektilnya nggak ada ditemukan ditubuhnya," sebutnya.

Lebih lanjut, Gibson menjelaskan bahwa rencananya korban akan dibawa pulang oleh pihak keluarga ke rumah duka.

"Jenazah mau dibawa oleh keluarga duka," ucapnya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved