Guru Tabrak Siswa di Jakarta

Penyebab Guru SMP Palmerah Tabrak 3 Siswi Rahim Rusak, Diduga Tak Mahir Mengemudi, Korban Luka Berat

Penyebab seorang guru SMPN 88 Palmerah, Jakarta Barat tabrak tiga siswa hingga rahim rusak diduga tak mahir mengemudi.

Kolase Tribunsumsel.com/ Wartakotalive.com
Penyebab seorang guru SMPN 88 Palmerah, Jakarta Barat tabrak tiga siswa hingga rahim rusak diduga tak mahir mengemudi. 

Terburuknya, siswa A ini ketika sudah menikah nanti tidak bisa mendapatkan keturunan atau tak bisa hamil.

Sementara siswa K mengalami sesak dibagian dada dan punggung, tapi hasil rongen dinyatakan dokter bagus. Sedangkan, AD hanya luka dibagian paha kanan sampai lutut memar.

Kronologi Guru SMPN 88 Jakarta Tabrak Siswa Depan Sekolah, Nekat Kendarai Mobil Padahal Tak Mahir
Kronologi Guru SMPN 88 Jakarta Tabrak Siswa Depan Sekolah, Nekat Kendarai Mobil Padahal Tak Mahir (Surya.co.id / Wartakotalive)

Jabatan Terancam Dipecat

Akibat kejadian ini, Disdik DKI Jakarta telah menerjunkan tim investigasi untuk menindaklanjuti informasi tiga siswa SMP Negeri di Palmerah yang ditabrak oleh gurunya.

Kepala Dinas Pendidikan DKI, Purwosusilo mengatakan, tiga siswa perempuan diduga ditabrak gurunya dengan mobil bagian belakang.

Baca juga: Alasan Ketua PKS Tantang Gus Miftah Ngaji Kitab Bareng Usai Sebut PKS Wahabi: Agar Tidak Adu Domba

Dinas Pendidikan DKI Jakarta lantas memanggil kepala sekolah dan guru SMP negeri di Palmerah yang menabrak siswa tersebut.

"Hari ini kami panggil supaya jelas dan terang benderang informasinya," kataPurwosusilo.

Purwo mengatakan, ia juga sudah mendengar informasi yang berseliweran terkait ancaman keluarga guru B terhadap orangtua korban.

Purwo mengatakan seharusnya guru tersebut bisa mengutarakan dengan bahasa-bahasa yang baik bukan justru mengajak perang.

"Makanya itu saya sudah dengar berita burung itu. Nanti kalau sudah ketemu saya tegur karena tidak begitu caranya bertanggungjawab ke orang tua siswa," imbuhnya.

Purwosusilo mengaku, pihak sekolah dan Kepala Sekolah SMPN 88 Palmerah sudah bertanggungjawab mengantar ke rumah sakit.

Jika memang ada pembiaran dari pihak SMPN 88 Palmerah, guru yang menabrak dan Kepala Sekolah, maka Purwosusilo tak segan mencopot jabatan ataupun pemecatan.

"Saya sudah mengurus tim untuk mengawal kasus ini. Sudah ada kesepakatan antara keluarga korban dengan pihak sekolah untuk biaya perawatan," imbuhnya.

Baca berita lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved