Berita Viral

Pengakuan Diduga Siswi SMK Majene yang Diberi Hadiah Rp350 Ribu Minta Tak Salahkan Kepsek: Ada Oknum

Pengakuan diduga siswi SMKN 2 Majane yang juara satu diberi hadiah Rp350 ribu menang Rp10 juta.

via Tribun-Sulbar.com
Pengakuan diduga siswi SMKN 2 Majane yang juara satu diberi hadiah Rp350 ribu menang Rp10 juta. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pengakuan diduga siswi SMKN 2 Majane yang juara satu diberi hadiah Rp350 ribu menang Rp10 juta.

Diketahui, tengah viral dimedia sosial siswi SMKN 2 Majene Sulawesi Barat mengeluh menerima hadiah uang tunai Rp 10 juta dari hasil lomba juara 1 Sayyang Patudu.

Siswi itu pun kebingungan ke mana uang hadiah itu bisa dicairkan.

Diketahui siswi SMKN 2 Majene tersebut ikut lomba Sayyang Patudu.

Lomba ini digelar saat Celebes Heritage Festival, beberapa minggu yang lalu, di Stadion Prasamya Majene beberapa waktu lalu.

Adapun juara satu dijanjikan dapat hadiah Rp10 juta, namun hadiah yang diterimanya hanya Rp350 ribu.

Kini sosok siswi tersebut akhirnya terungkap.

Setelah ditelusuri, lewat akun Facebook kakak yang memviralkan kejadian ini terkuak nama siswi tersebut.

Baca juga: Nasib Nurdin, Kepsek SMKN 2 Majene Viral Beri Siswi Rp 350 ribu Saat Menang Lomba Rp 10 Juta, Pasrah

Siswi itu diketahui diduga bernama Mutiara yang saat ini tengah duduk dibangku kelas 3 SMKN 2 Majane, Sulawesi Barat.

Usai viralnya kejadian ini, kini uang tersebut diserahkan pihak sekolah kepada siswi yang menang lomba secara tertutup.

Pengakuan diduga siswi SMK yang diberi hadiah uang Rp350 ribu.
Pengakuan diduga siswi SMK yang diberi hadiah uang Rp350 ribu.

Namun siswi yang juara satu ini menegaskan menolak pemberian uang tersebut.

Hal ini pun disampaikannya melalui Facebook akun Nhurul Mutmainnah, menanggapi soal klarifikasi Kepala Sekolah.

"Terkait masalah yg viral dan heboh bberapa hari ini Alhamdulillah tadi malam bapak kepala sekolah dan beberapa oknum yg terlibat sudah datang untuk menyampaikan permohonan maaf. Pihak sekolah tidak ada niat untuk menyalahgunakan hadiah tersebut dan akan memberikan hak kepada semua siswa yg terlibat dalam lomba," jelas akun @Nhurul Mutmainnah.

Sebagai kakak, Nurul menegaskan bahwa adiknya yang juara satu tidak akan menerima hadiah pemberian dari sekolah.

Alasan Siswi SMK di Maneje Menang Lomba Rp 10 Juta Tapi Diberi Rp 350 Ribu, Terinci Banyak Kebutuha
Alasan Siswi SMK di Maneje Menang Lomba Rp 10 Juta Tapi Diberi Rp 350 Ribu, Terinci Banyak Kebutuha (Juita Mammis/Tribun-Sulbar.com)

Ia mengaku sudah mengikhlaskannya.

"Tapi untuk kami pribadi terutama adekku yg ikut lomba sudah mengikhlaskan dan tidak akan menerima hadiah tersebut.

Terimakasih untuk semua teman2 yg sudah mendukung untuk menyuarakan hak. Kalian luar biasa," sambungnya.

Baca juga: Kecewanya Siswi SMK Tolak Pemberian Sekolah Rp 350 Ribu Menang Rp 10 Juta, Serahkan ke Panitia

Pengakuan Diduga Siswi SMK

Sementara lewat komentarnya, pemilik akun @mtiararbbnii yang diduga siswi SMK itu menyampaikan klarifikasinya.

Ia menegaskan bahwa bukan dari sekolah dan Kepala Sekolahnya yang tidak beres, melainkan ada oknum yang bahasanya kasar kepadanya.

Akhir Kisah Siswi SMK Menang Lomba 10 Juta Hanya Dapat Tulisan, Ngaku Tak Akan Terima Hadiah
Akhir Kisah Siswi SMK Menang Lomba 10 Juta Hanya Dapat Tulisan, Ngaku Tak Akan Terima Hadiah (Facebook/Nhurul Muthmainnah)

Untuk itu, ia meminta untuk tidak menjelek-jelekan sekolah dan Kepala Sekolahnya.

Menurutnya, Kepsek, Nurdin dikenalnya sosoknya yang baik dan sabar.

"Jadi teman-teman semua, sebenarnya bukan sekolah yang jelek maupun kepsek dan semua guru yang tidak beres, tapi memang ada beberapa oknum yang bahasanya kasar ke saya, jadi jangan lagi kasian jangan jelek-jelek sekolah sama kepseknya karena kepsek itu orang baik, orang sabar jadi mungkin mengerti toh," balas siswi SMK lewat kolom komentar akun @mtiararbbnii.

Baca juga: Nasib Siswi SMK di Majene, Menang Lomba Rp 10 Juta Tapi Diberi Rp 350 Ribu, Akhirnya Semua Terungkap

Kepsek Minta Maaf

Akibat kejadian itu, Nurdin pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang sempat viral.

Ia menyebut ini semuanya hanya miskomunikasi.

Kendati begitu, kejadian ini menjadikannya ujian dan pembelajaran.

"Ini semua ujian semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpa, dan semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua," kata Nurdin di depan para orangtua siswa. Dikutip dari Tribun-Sulbar.com

Lebih lanjut, Nurdin menyampaikan, salah satu peserta menolak pemberian dari sekolah.

"Kita akan melakukan upaya agar peserta yang ikut, dapat menerima pemberian dari sekolah," ucapnya.

Jika masih ditolak, kata Nurdin, pihak sekolah akan menyerahkan kembali kepada pihak panitia penyelenggara Sayyang Pattuduq.

Hadiah Diberikan Tertutup

Penyerahan hadiah turut dihadiri Sekretaris Komite Nurdin Karim, Wakil Kepala Sekolah Idham Sirunna, dan pembina kesenian Muhammad Iqdar.

Nurdin mengatakan, penyerahan hadiah tersebut untuk mempererat silaturahmi antara orang tua siswa dan juga memberikan klarifikasi.

Adapun hadiah yang diserahkan sekolah kepada siswa sebesar Rp350 ribu per orang, piagam, dan kado sebagai bentuk apresiasi.

Rincian Uang Dipakai Untuk Kebutuhan Sewa

Nurdin Sanuddin menuturkan, jumlah hadiah total memang Rp10 juta tapi dipotong pajak 5 persen.

Kemudian tersisa Rp9,5 juta.

Nurdin kemudian membeberkan apa saja kebutuhan selama kegiatan lomba itu berlangsung.

"Mulai dari sewa kuda saru Rp350 ribu, sewa rebana Rp150 ribu, Make up dua orang Rp400 ribu, sewa baju parrawana 10 orang kali 50ribu jadinya Rp 500 ribu," ujar Nurdin. Dikutip dari TribunSulbar.com, Selasa (16/1/2024).

"Kemudian sewa bawah payung Rp50 ribu, sewa pakkalindadaq Rp50 ribu, sewa pawang kuda Rp50 ribu, sewa Boko pessawe depan Rp350 ribu, sewa totamma belakang Rp150 ribu, konsumsi latihan Rp300 ribu, konsumsi hari H Rp500 ribu hingga kaos tangan enam lembar Rp100 ribu.

Sehingga total perlengkapan biaya Rp3.150.000 ribu. Sisa Rp6.350.000 dari hadiah," jelasnya.

Kendati begitu, untuk masing-masing siswa yang ikut, dari 18 orang diberikan amplop berisi Rp350 ribu per orang.

"Totalnya Rp6.300.000, kemudian sisa Rp50 ribu untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah," pungkasnya.

Viral di Medsos

Sebelumnya, Cerita ini viral di media sosial Facebook setelah akun Nhurul Mutmainnah mengaku jika juara satu belum mendapatkan haknya.

"Masih tentang juara 1 lomba Sayyang pattudu dan uang 10 juta," kata Nhurul Mutmainnah di akun Facebook-nya, Jumat (12/1/2024) sore.

Dalam postingannya, disebutkan adik Nhurul Mutmainah yang mewakili sekolahnya tak kunjung menerima hadiah tersebut.

Melainkan adiknya hanya mendapat tulisan Rp10 juta secara simbolis saja.

"Tidak tau ka bagaimana sistem pembagiannya hadiah, apakah memang 100 persen masuk sekolah atau ada apresiasi untuk siswa yang dipilih untuk ikut lomba."

Kasus ini pun ramai di media sosial Facebook dan menuai sorotan warga setempat.

Baca berita lainnya di Google News

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved