Remaja Putri Duel di Palembang Tersangka
Pengakuan Remaja Putri Duel Pakai Celurit di Palembang, Wasit dan Penonton Ikut Diciduk Polisi
PTR (14) dan INT (15) dua remaja duel pakai celurit di Palembang mengaku motif perkelahian mereka karena saling ejek dan tantang di sosial media.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - PTR (14) dan INT (15) dua remaja duel pakai celurit di Palembang mengaku motif perkelahian mereka karena saling ejek dan tantang di sosial media.
Akibat perkelahian itu, wasit dan penonton yang menyaksikan duel ikut diciduk polisi.
"PTR ini terlalu menyombongkan diri sering koar-koar kalau dia sering menang dalam duel. Lalu kami saling tantang karena kesal lihat dia begitu ," ujar INT saat dirilis di Polda Sumsel, Rabu (17/1/2024).
Menerima tantangan itu keduanya sepakat janji untuk melangsungkan pertarungan di TPU Talang Kerikil (kuburan cina) dan disaksikan oleh masing-masing kelompok mereka.
INT mengaku kenal PTR dari media sosial.
"Kenal dari medsos pak di Instagram. Saya baca story Instagram dia sok-sok membanggakan kemenangan dia, terus saya DM Instagramnya," katanya.
Baca juga: Penyebab Buya Syakur Meninggal Dunia Usia 75 Tahun, Sempat Kritis 2 Hari, Berawal Idap Asam Lambung
Kedua gadis tersebut bersama wasit dan penonton duel diciduk tim gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes Palembang.
Total ada delapan orang remaja yang diamankan. Selain pelaku duel, polisi juga mengamankan KV yang berperan sebagai wasit serta empat orang lainnya sebagai penonton.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan sementara, pihaknya menetapkan PTR sebagai pelaku duel dan INT sebagai tersangka.
"Ada dua yang sudah kita tetapkan tersangka, dari dua gadis itu satu kita jadikan tersangka yakni PTR dan INT. Sementara satu lagi yakni KV wasit masih kita proses dan lakukan pendalaman," ujar Anwar saat rilis di Polda Sumsel, Rabu (17/1/2024).
Untuk kedua gadis tersebut diterapkan pasal 76c Juncto 80 ayat 1 UU perlindungan anak, sementara KV masih proses pendalaman dan bisa dikenakan pasal penghasutan. Karena KV yang bertindak sebagai wasit terlibat untuk mengajak dua remaja tersebut duel.
"Yang bertindak sebagai wasit bisa kita kenakan pasal penghasutan dengan ancaman maksimalnya tiga tahun. Tapi dalam prosesnya tetap yang dikedepankan adalah peradilan anak," katanya.
Anwar menambahkan peristiwa itu terjadi pada Minggu 7 Januari 2024 sekitar pukul 16:00 WIB, di Jalan Sukabangun I (kuburan cina) Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami.
"Masih tergolong baru kejadiannya. Dari hasil gelar perkara yang kami lakukan anak-anak yang maju duel kami proses sementara penonton tidak ditahan," katanya.
Orangtua Saling Lapor Polisi
Viral video dua remaja putri duel pakai celurit di Palembang kini berbuntut panjang sebab orangtua masing-masing remaja tersebut saling lapor polisi.
Sebelumnya, kabar terbaru diketahui kedua remaja putri duel pakai celurit itu sudah ditangkap polisi.
Hingga kini kedua remaja berinisial PTR dan INT tersebut masih menjalani pemeriksaan oleh kepolisian.
Nasbirin (50) orangtua INT membuat laporan ke Polrestabes Palembang.
Laporan ini menyusul tindakan Cecep Ican Saputra (35), orangtua PTR yang sudah lebih dulu membuat laporan ke polisi.
Kepada petugas, Nasbirin menuturkan peristiwa kekerasan yang dialami anaknya baru dia ketahu setelah melihat video viral kejadian itu dari keponakannya.
"Tahu dari keponakan saya awalnya pak. Lalu saya melihat video tersebut. Ternyata memang bener anak saya," ungkapnya kepada petugas saat membuat laporan, Rabu (17/1/2024) dini hari.
Setelah melihat video itu, Nasirin langsung bergegas bertanya kepada anaknya.
Kata Nasirin, anaknya mengakui bahwa orang dalam video viral tersebut benar dirinya.
"Ketika saya tanya sama anak saya bener dalam video itu anak saya," katanya.
Lalu, ia pun mengecek kondisi INT dan diketahui anaknya mengalami luka di bagian muka dan kepala.
"Oleh itulah saya laporankan. Anak saya juga mengalami luka. Mereka melapor saya juga melapor, jadi sama sama lapor," katanya.
"Saya berharap atas laporan ini, laporan kami ditindaklanjuti segera," harapnya.
Sementara, laporan Nasbirin sudah diterima oleh anggota SPKT, Poltestabes, Palembang dan akan ditindaklanjuti segera.
Viral Duel Di Kuburan
Sebelumnya, detik-detik mengerikan terjadi saat dua remaja putri duel di Palembang.
Bahkan tak hanya tangan kosong, keduanya menggunakan senjata tajam berupa celurit.
Kejadian ini viral disejumlah media sosial.
Dari postingan di akun instagram @palembang.kantep yang dilihat Minggu, (14/1/2024), disebutkan aksi dua remaja putri duel itu terjadi di area Kuburan Cina, Sukabangun 1, Palembang.
Dalam video terlihat dua remaja putri itu masing-masing membawa senjata tajam jenis celurit kemudian saling duel.
"Tawuran min dikuburan cino buyan nian hebat idak Lokasi sukabangun 1," tulis keterangan akun @palembang.kantep.
Dalam video tersebut salah satu remaja putri tampak mengenakan jaket abu-abu dan celana warna pink.
Sementara itu, remaja putri lainnya mengenakan kaos hitam dan celana jeans.
Remaja putri yang mengenakan celana warna pink terlihat maju menyerang terlebih dahulu dan tebasan celurit.
Lawannya yang datang dari sudut lain juga tampak tak mau kalah dan mencoba menebaskan celurit yang berukuran sama besar.
Tampak seorang pemuda bertindak bak sebagai wasit dan memberi aba-aba.
Sementara, beberapa dari kelompok remaja tersebut berada di sisi kanan dan kiri hanya menonton dan tidak berupaya melerai.
Terdengar suara sorak-sorai menyemangati.
Dua gadis dari dua arah itu kemudian beraksi saling serang dengan celurit yang dipegangnya.
Viral beredar di media sosial dua remaja berduel menggunakan senjata tajam.
Sejumlah kelompok remaja lain hanya menonton dan tidak berupaya melerai.
Setelah saling serang dengan senjata keduanya kemudian jambak-jambakan.
Tampak salah satu dari remaja tersebut tangannya mengeluarkan darah akibat kena besatan celurit.
Video tersebut pun lantas menuai banyak sorotan warganet hingga viral di media sosial.
"padahal rame orang bisanya gak di pisahin dari awal," ujar Dania_fitri
"Kenapa GK di cegah / di damaikan Secara baik2? GK tega ngeliatnya.
Tolong lah masyarakat Indonesia kita harus lebih perduli dengan saudara sendiri,
masa iya ada saudara kita yg sedang bertengkar Kalian malah diem aja malah ngevideoin?
Dimana rasa empati Kalian?," ujar @jenghiburan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/pengakuan-pelajar-duel-maut-pakai-celurit-di-Palembang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.