Berita Selebriti

Segini Royalti Dibayar Stinky ke Ndhank Surahman Atas Lagu Mungkinkah : Jauh dari Kata Layak

Terungkap besaran royalti yang dibayar ileh grup band Stinky dan Andre Taulay, hanya Rp 500 ribu.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Ig @irwanstinky/Ig @ndhank_s_hartono
Irwan Batara personel Stinky (kiri) dan Ndhank pencipta lagu Mungkinkah sekaligus eks Band Stinky - Terungkap besaran royalti yang dibayar oleh grup band Stinky dan Andre Taulay, hanya Rp 500 ribu. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap besaran royalti yang dibayar oleh grup band Stinky kepada Ndhank Surahman Hartono atas lagunya berjudul Mungkinkah.

Seperti diketahui, Andre Taulany dan band Stinky dilarang Ndhank Surahman Hartono bawakan lagu 'Mungkinkah' hingga terancam bakal dilaporkan.

Adapun pelarangan menyanyikan karya tersebut telah tertuang dalam UU Hak Cipta No 28 Tahun 2014.

Sementara alasan Ndhank melarang band Stinky dan Andre menyanyikan lagu 'Mungkinkah' lantaran soal royalti yang dibayar kecil.

"Dari Stinky saya sempat membicarakan bahwa performing rights, tapi Stinky memberikan kewajibannya di luar ekspektasi saya dengan nilai yang sangat kecil," kata Ndhank, dikutip TribunSumsel dari Kompas.com, Selasa (2/1/2024).

Kini terungkap besaran royalti yang diterima oleh pencipta lagu 'Mungkinkah' ini.

Ndhank Surahman Hartono akhirnya menanggapi terkait alasannya melarang Andre Taulany membawakan lagu ciptaanya berjudul 'Mungkinkah'.
Ndhank Surahman Hartono akhirnya menanggapi terkait alasannya melarang Andre Taulany membawakan lagu ciptaanya berjudul 'Mungkinkah'. (Tribunnews.com)

Ndhank menyebutkan bahwa ia diberikan Rp 500 ribu setiap Stinky manggung.

"Saya juga kaget ya reaksi seperti itu. Emang ada pembayaran, tapi tidak selama ini hanya beberapa kali bisa dihitung sama jari sebetulnya ya," kata Ndhank.

"Jadi ada kesepakatan waktu saya lagi rehat. Mereka janji saya akan dikasih itu juga enggak seberapa lah, cuma Rp 500.000. Itu jauh dari kata layak kalau dibilang," lanjut Ndhank.

Baca juga: Terungkap Alasan Ndhank Surahman Larang Andre Taulany Nyanyi Lagu Mungkinkah: Royalti Dibayar Kecil

Tak hanya itu, Ndhank mengatakan, ia pernah meminta 2 persen dari pendapatan Stinky manggung terkait royalti musik. Namun, ternyata hal itu tak mencapai kesepakatan.

"Saya sempat minta direct langsung kepada Stinky. Saya pernah mengajukan 2 persen untuk setiap manggung, namun tidak mencapai kesepakatan," tutur Ndhank.

Sementara di sisi lain, Irwan Batara, bassist Stinky, memastikan bahwa selama ini Ndhank juga telah terdaftar untuk mendapatkan royalti dari lagu “Mungkinkah.”

Sehingga ia tak ambil pusing dengan somasi yang dilayangkan Ndhank terkait pelarangan Stinky membawakan lagu “Mungkinkah.”

Baca juga: Reaksi Andre Taulany Bakal Dilaporkan Ndhank Surahman Bawakan Lagu Mungkinkah: Fokus Kedamaian

Alasan Ndhank Larang Bawakan Lagu

Ndhank mengaku karena dorongan dari penggemar dan teman-teman musisi lainnya.

Ia sudah mencoba menghubungi Andre Taulany, tetapi tak mendapat jawaban.

Hingga akhirnya melayangkan somasi ke Andre Taulany.

"Sebenarnya bukan masalah uang, tapi enggak munafik itu ada uang ada nilai sebetulnya. Kenapa saya ada video somasi itu karena saya sudah mencoba WhatsApp Andre dan telepon. Tidak ada direspons sama sekali, dijawab pun enggak," ujar Ndhank melalui pesan suara yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/1/2024).

Penyebab Andre Taulany mendadak dilarang untuk menyanyikan lagi lagu berjudul Mungkinkah oleh mantan gitaris Stinky, Ndhank Surahman Hartono.
Penyebab Andre Taulany mendadak dilarang untuk menyanyikan lagi lagu berjudul Mungkinkah oleh mantan gitaris Stinky, Ndhank Surahman Hartono. (youtube Taulany TV)

Ndhank pun juga sudah berkomunikasi dengan Stinky. Ia dan para personel Stinky sempat berdiskusi mengenai pembayaran performing rights.

Performing rights merupakan hak penggunaan musik yang diperdengarkan di tempat umum, misalnya di kafe, transportasi, radio, konser, dan lain-lain.

Baca juga: Santainya Andre Taulany usai Disomasi Ndhank, Parodikan Main Piano dengan Backsound Mungkinkah

Jadi lagu yang diputar atau dinyanyikan untuk kepentingan komersil harus membayar royalti. Namun, Ndhank merasa performing right yang dibayarkan Stinky kepadanya nilainya sangat kecil.

"Dari Stinky saya sempat membicarakan bahwa performing rights, tapi Stinky memberikan kewajibannya di luar ekspektasi saya dengan nilai yang sangat kecil," kata Ndhank.

Bahkan diakui Ndhank ia sempat bernegosiasi ulang mengenai pembayaran itu pada Stinky, tetapi tak mencapai kesepakatan hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuat video somasi kepada Andre Taulany dan Stinky.

"Saya berunding dengan teman-teman musisi itu sih enggak masuk akal kalau mereka kasih setiap event segitu. Akhirnya setelah saya negoisiasi, tidak ada kesepakatan dan akhirnga memberanikan diri untuk membuat video somasi itu," jelas Ndhank.

Kendati demikian, Ndhank mengambil kesempatan melarang Stinky dan Andre Taulany untuk membawakan lagu “Mungkinkah” di tengah banyaknya musisi bicara soal royalti musik.

Ndhank merasa punya hak eksklusif sebagai pencipta lagu, sesuai dengan UU Hak Cipta No. 28 tahun 2014.

"Bisa bicara juga akhirnya dengan dorongan teman-teman musisi. Saya lakukan ini juga supaya kerapihan pertanggungjawaban hak cipta memakai lagu hak komposer ini lebih ke situ," tutur Ndhank.

Sementara Irwan Batara, bassist Stinky, memastikan bahwa selama ini Ndhank telah terdaftar untuk mendapatkan royalti dari lagu “Mungkinkah.” Sehingga ia tak ambil pusing dengan somasi yang dilayangkan Ndhank terkait pelarangan Stinky membawakan lagu “Mungkinkah.”

Sebab selama ini Stinky sudah melakukan kewajibannya terhadap Ndhank selaku pencipta lagu “Mungkinkah.”

"'Mungkinkah' itu terdaftar di publisher atas nama Irwan dan Ndhank penciptanya," kata Irwan.

"Jadi saya abaikan hal itu enggak masalah. Sudah dapat double dia dari lembaga kolektif royalti seperti KCI (Karya Cipta Indonesia) dia sudah dapat. Dan dari Stinky juga punya kebijakan untuk membagi kepada Ndhank," lanjut Irwan.

Somasi Andre Taulany dan Stinky

Diberitakan sebelumnya, melalui Instagram miliknya, Ndhank Surahman melayangkan somasi secara terang-terangan melarang Andre Taulany untuk tidak menyanyikan lagu Mungkinkah dan beberapa lagu lainnya yaitu Jangan Tutup Dirimu.

Dalam keterangannya menegaskan pelarangan menyanyikan karya tersebut telah tertuang dalam UU Hak Cipta No 28 Tahun 2014.

Kini Andre Taulany akan dilaporkan oleh seseorang bernama Ndhank Surahman Hartono ke polisi.

"Saya dan kuasa hukum saya akan lanjut melaporkan pelarangan penggunaan karya-karya oleh Stinky dan Andre Taulany ke Polda Metro Jaya," kata Ndhank di Instagram, Senin (1/1/2024).

Ndhank sebelumnya secara terang-terangan melarang Andre Taulany untuk tidak menyanyikan lagu Mungkinkah dan beberapa lagu lainnya yaitu Jangan Tutup Dirimu.

"Selamat sore saya Ndhank Surahman Hartono hari ini tanggal 30 Desember 2023 saya membuat video pelarangan terbuka atau somasi untuk diketahui banyak pihak bahwa mulai hari ini saya melarang keras Stinky dan Andre Taulany membawakan lagu karya saya seperti Mungkinkah, Jangan Tutup Dirimu dan lain-lain sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Ndhank Surahman Hartono dikutip Tribunnews.com, Senin (1/1/2024).

Ndhank tidak menjelaskan berapa lama somasi tersebut dilayangkan oleh dirinya.

Namun yang jelas dalam keterangannya menegaskan pelarangan menyanyikan karya tersebut telah tertuang dalam UU Hak Cipta No 28 Tahun 2014.

Sehingga hak dari pencipta lagu tersebut harus diutamakan.

"Berdasar kan UU Hak Cipta No 28 Tahun 2018 bahwa hak ekslusif berrhak dimiliki pencipanya," tegasnya.

Diketahui jika lagu Mungkinkah turut diciptakan dengan campur tangan dari Irwan Batara, sehingga Ndhank mempebolehkan mantan rekan satu grupnya itu membawakan lagu Mungkinkah dengan karya asli miiliknya atau ciptaannya.

"Jika saudara Irwan Batara sebagai personel dari Stinky tetap ingin membawakan lagu 'Mungkinkah' silahkan membawakan sesuai dengan partnya, yang berada pada ending lagu, yang isinya kau 'kusayang selalu kujaga, bla, bla, bla'," ucap Ndhank Surahman Hartono.

Jika Andre dan mantan personil Stinky kedapatan membawakan lagu "Mungkinkah" Ndak dan kuasa hukumnya akan melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya dalam waktu dekat.

Reaksi Andre Taulany

Andre Taulany bak menanggapi somasi tersebut, unggahan Instagram Andre Taulany main piano heboh disorot.

Dalam video itu, Andre Taulany bak merespon lontaran somasi yang melarang Andre Taulany dan Stinky membawakan lagu Mungkinkah.

Ia justru membuat gelak tawa, meski tak sedikit di antara mereka yang agak paham alasan sang komedian membuat parodi di akun Instagram pribadinya.

Andre Taulany justru membuat video parodi dengan latar musik 'Mungkinkah'.

Ia terlihat tengah memainkan piano, namun belum membuka penutup alat musik tersebut.

Tak hanya itu, Andre Taulany kemudian meminta maaf dengan menelungkupkan kedua tangan secara terus menerus ke arah kamera.

"Wooyy salah wooyy buka dulu tutupnya," kata Andre Taulany seperti dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (2/1/2024).

Kendati begitu, parodi tersebut diduga sebagai sindiran untuk Ndhank Surahman ditengah somasi yang dilayangkan hingga tuai beragam komentar warganet.

"Adaaa ajaa..gimana ceritax group n org yg bawain jg populerkan lagux justru ga boleh dinyanyikan kan lucuu bgt tuh" tulis akun @nona

"Nyiptain lagu,tapi Ndak boleh dinyanyikan ????????????Sama Kaya Jualan tapi Ndak boleh dibeli orang,Bener Gitu Ngak Sih" tulis akun @aguk

"Vokalis gaboleh bawain lagu bandny sendiri" tulis akun @faru1

Sementara dalam story Instagramnya pula baru-baru ini membagikan kata-kata bak mengisyaratkan untuk kedamaian ditengah somasi yang dilayangkan oleh Ndhank Surahman.

Andre mengungkapkan tujuannya saat ini ingin berdamai dengan orang yang mencintainya.

"Right now my focus is on peace and happiness i fell like i owe that to my self and then surround my self with people that love me as much as i love them that's the goal (Saat ini fokusku adalah kedamaian dan kebahagiaan. Aku merasa berhutang pada diriku sendiri dan kemudian mengelilingi diriku dengan orang-orang yang mencintaiku sama seperti aku mencintai mereka, itulah tujuannya)," tulisnya.

Baca berita lainnya di Google News

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved