Tungku Smelter Meledak di Morowali

Keseharian Irfan Bukhori Korban Ledakan Tungku Smelter Sempat Selamat, Sahabat Bersyukur Mengenal

Kepergian Irfan Bukhori yang tewas usai selamat dari ledakan Smelter tentu menyisahkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga, maupun para sahabat.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tiktok/irfnbkhary
Kepergian Irfan Bukhori yang tewas usai selamat dari ledakan Smelter tentu menyisahkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga, maupun para sahabat. 

Namun Irfan masih berjalan lantang keluar dari ruangan yang meledak tersebut.

Irfan Bukhari bahkan berjalan tanpa bantuan menuju ke truk yang mengevakuasi para korban.

Kakeknya, Jamaluddin (55) mengatakan kalau Ifran merupakan tulang punggung keluarga.
"Bapaknya tidak bekerja, sakit kakinya," katanya dikutip dari Tribun Sulbar, Selasa (26/12/2023).

Sebelum tragedi ledakan, Irfan sempat pulang kampung.

"Bulan lalu dia cuti di sini sekitar 10 hari," ungkapnya.

Jamaluddin mengatakan kalau cucunya itu adalah sosok penyabar dan ringan tangan.

Irfan Bukhari sudah bekerja selama satu tahun lebih di PT ITSS.

Korban Dapat Santunan

Korban meninggal dalam tragedi Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) menerima santunan kematian dan pendidikan untuk anak.

Kepala Divisi Media Relations PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan menyebutkan, PT ITSS merupakan tenan di kawasan pertambangan PT IMIP, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Kemari sembilan jenazah sudah kami pulangkan ke daerah masing-masing. Hari ini empat TKA dipulangkan ke Tiongkok," kata Dedy Kurniawan melalui rilis tertulisnya, Senin (25/12/2023).

Dia menjelaskan, pengantaran jenazah dilakukan tim PT IMIP dengan bantuan perwakilan tenant dalam kawasan IMIP.

Tak hanya itu, keluarga korban juga diberikan santunan.

"Seluruh biaya transportasi hingga ke rumah keluarga menjadi tanggungan manajemen PT IMIP,” ujar Dedy.

PT IMIP memberikan santunan Rp25 juta untuk setiap korban meninggal dunia.

Bagi korban luka, PT IMIP menanggung biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit.

Manajemen PT IMIP telah berkoordinasi dengan BPJamsostek Sulteng untuk memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal, termasuk jaminan santunan sebanyak 48 kali dari upah pokok terendah.

Upah pokok terendah di Kawasan PT IMIP Rp 3,6 juta atau setara Rp174,4 juta.

Selain itu, dana pemakaman jenazah sebesar Rp10 juta dan santunan berkala sebesar Rp12 juta juga diberikan.

“Korban meninggal yang memiliki anak usia sekolah akan mendapatkan santunan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi,” ucap Dedy.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved