Tungku Smelter Meledak di Morowali

Tangis Histeris Keluarga Irfan Bukhori Sempat Viral Selamat Dari Ledakan Smelter, Tulang Punggung

Isak tangis keluarga terdengar saat jenazah Irfan Bukhori tiba di rumah duka.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
TikTok@ekky3026
Isak tangis keluarga terdengar saat jenazah Irfan Bukhori tiba di rumah duka. 

Kakek korban bernama Jamaluddin (55) berduka cita dan cukup merasa kehilangan atas musibah ini.

Ia bercerita cucunya ini merupakan tulang punggung keluarga, dari tiga orang bersaudara.

Baca juga: Curhat Terakhir Irfan Bukhori, Viral Sempat Selamat Dari Ledakan Smelter Kini Meninggal, Rajin Salat

Ayah dan ibunya bernama Bukhari dan Nawia, sempat bekerja sebagai petani untuk ketiga anaknya.

Namun ayahnya sakit sehingga tidak bekerja lagi.

"Iya tulang punggung juga, karena bapaknya tidak bekerja, sakit kakinya, bulan lalu dia cuti dan di sini sekitar 10 hari," terang Jamaluddin kepada wartawan.

Mengenal sosok Irfan Bukhari korban ledakan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah berjalan dengan tubuh gosong kini meninggal dunia.
Mengenal sosok Irfan Bukhari korban ledakan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah berjalan dengan tubuh gosong kini meninggal dunia. (TribunPalu.com/Youtube BS INFOTAINMENT)

Diakui Jamaluddin bahwa sang cucu ini dikenal dengan sosok penyabar, berbaur di kalangan masyarakat.

Sejak ia berkerja di Morowali satu tahun lebih, dia sudah dua kali pulang, terakhir cuti.

"Kalau datang itu dia ringan tangan untuk memberi, dikenal orang di sini ramah, baik," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Haru Irfan Bukhori Sebelum Meninggal Ledakan Smelter, Sempat Tolong Teman Meski Tubuh Gosong

Kendati demikian, Jamaluddin berharap ada bantuan dari perusahaan sebagai bentuk perhatian yang diberikan.

Senada dengan Jamaluddin, Adi juga menyebut sosok korban saat bergaul cukup sabar dan mudah berbaur.

"Mulai sekolah dasar sampai tamat sekolah menengah kejuruan, di sini terus di Binuang," ungkapnya.

Irfan menyelesaikan studi perguruan tingginya di kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan.

Adik laki-lakinya sudah menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Pare-Pare.

Sementara adik perempuannya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Irfan merupakan satu dari 18 pekerja yang tewas dalam insiden Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT IMIP Morowali.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved