Tungku Smelter Meledak di Morowali
Sosok Irfan Bukhari Meninggal Ledakan Smelter Sempat Selamat Tubuh Gosong, Disebut Rajin Salat
Mengenal sosok Irfan Bukhari korban ledakan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah berjalan dengan tubuh
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Irfan Bukhari korban ledakan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah berjalan dengan tubuh gosong kini meninggal dunia.
Diketahui, sosok Irfan pekerja yang selamat dari Ledakan Tungku Smelter PT ITSS beredar di media sosial.
Dalam beberapa foto dan video yang beredar, pekerja itu sudah berada di luar bangunan yang terbakar.
Pekerja berjenis kelamin pria itu tampil dengan wajah gosong dan pakaian compang-camping.
Atas foto dan video yang beredar, pria itu pun dikaitkan dengan mukjizat Allah.
Foto dan video pekerja dilengkapi dengan caption bahwa sang pria tidak pernah meninggalkan salat lima waktu.
Bahkan tangkapan layar pesan Whatsapp tentang ibadah pekerja itu juga diunggah akun Yesi Yustianingsih.
Kini Irfan dikabarkan telah meninggal dunia, pada pukul 16.45 Wita, Senin (25/12/2023) sore.
Lantas siapakah sosok korban ?

Irfan (26) sapaan akrabnya almarhum merupakan warga Dusun Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Polman.
Ia besar di lingkungan desa, berbaur bersama warga dan dikenal dengan sosok penyabar.
Jenazah Irfan dikebumikan di pemakaman umum yang berada di Dusun Silopo, tidak jauh dari rumahnya, Selasa (26/12/2023).
Baca juga: Karyawan Viral Selamat dari Ledakan Smelter di Morowali Tubuh Gosong Kini Meninggal Dunia
Dikutip dari Tribun-Sulbar.com, puluhan kerabat dekatnya berdatangan untuk ikut melayat.
Kakek korban bernama Jamaluddin (55) berduka cita dan cukup merasa kehilangan atas musibah ini.
Ia bercerita cucunya ini merupakan tulang punggung keluarga, dari tiga orang bersaudara.

Ayah dan ibunya bernama Bukhari dan Nawia, sempat bekerja sebagai petani untuk ketiga anaknya.
Namun ayahnya sakit sehingga tidak bekerja lagi.
"Iya tulang punggung juga, karena bapaknya tidak bekerja, sakit kakinya, bulan lalu dia cuti dan di sini sekitar 10 hari," terang Jamaluddin kepada wartawan.
Baca juga: Viral Korban Selamat Ledakan Smelter di Morowali, Disebut Rajin Salat, Jalan Dengan Tubuh Gosong
Diakui Jamaluddin bahwa sang cucu ini dikenal dengan sosok penyabar, berbaur di kalangan masyarakat.
Sejak ia berkerja di Morowali satu tahun lebih, dia sudah dua kali pulang, terakhir cuti.
"Kalau datang itu dia ringan tangan untuk memberi, dikenal orang di sini ramah, baik," lanjutnya.

Kendati begitu, Jamaluddin berharap ada bantuan dari perusahaan sebagai bentuk perhatian yang diberikan.
Senada dengan Jamaluddin, Adi juga menyebut sosok korban saat bergaul cukup sabar dan mudah berbaur.
"Mulai sekolah dasar sampai tamat sekolah menengah kejuruan, di sini terus di Binuang," ungkapnya.
Irfan menyelesaikan studi perguruan tingginya di kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Penyebab Tungku Smelter PT ITSS Morowali Meledak, 12 Karyawan Meninggal Dunia, 39 Luka Berat
Adik laki-lakinya sudah menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Pare-Pare.
Sementara adik perempuannya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Irfan merupakan satu dari 13 pekerja yang tewas dalam insiden Ledakan Tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT IMIP Morowali.
Adapun total kini sebanyak k 59 pekerja menjadi korban Ledakan Tungku Smelter itu.
Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bungku Morowali, usai menderita luka bakar.
Menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 16.45 Wita, Senin (25/12/2023) kemarin sore.
Kronologi Ledakan
Tungku smelter nomor 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.
Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.
Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran.
Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.
Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya.
Saat ini, tim internal perusahaan tengah berkoordinasi dengan pihak terkait.
Di antaranya, safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulawesi Tengah, Danrem Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali.
Baca berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
berita nasional
Tungku Smelter Meledak di Morowali
Sosok Irfan Bukhari Meninggal Dunia
Ibu Irfan Bukhari Histeris & Roboh Saat Tulang Punggung Keluarga Dimakamkan, Korban Ledakan Smelter |
![]() |
---|
Nasib Keluarga Irfan Bukhori, Anak Jadi Korban Ledakan Smelter Meninggal, Padahal Tulang Punggung |
![]() |
---|
Gaji Karyawan Perusahaan ITSS Morowali 19 Orang Tewas Ledakan Tungku Smelter, Capai Rp 88 Juta |
![]() |
---|
Keseharian Irfan Bukhori Korban Ledakan Tungku Smelter Sempat Selamat, Sahabat Bersyukur Mengenal |
![]() |
---|
Sosok Xiang Guangda, Pemilik Smelter PT ITSS yang Meledak di Morowali, Rekam Jejaknya Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.