Berita PLN Insight

PLN Serap Hingga 37,7 MW Listrik dari Sampah dan Minihidro,Kembangkan Potensi Energi Bersih Lokal

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, di tengah tantangan pemanasan global, upaya menekan emisi gas rumah kaca (GRK) harus dilakukan.

Editor: Sri Hidayatun
humas UID WS2JB
PT PLN (Persero) bersiap menyerap listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Kota Palembang dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Salu Noling serta PLTM Tomoni dengan total kapasitas mencapai 37,7 MW. 

Wiluyo melanjutkan, selain meningkatkan bauran EBT, kedua proyek yang listriknya akan diserap PLN ini akan mendorong pengurangan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta menurunkan emisi CO2.

PLTM Salu Noling dan PLTM Tomoni ditargetkan beroperasi komersil atau Commercial Operations Date (COD) pada 2026 mendatang.

Wiluyo melanjutkan, proyek PLTSa Kota Pelembang mendorong pemanfaatan sampah mencapai 1000 ton per hari.

Kehadiran proyek ini bekontribusi pada peningkatan bauran EBT serta penurunan emisi karbon sekitar 111 ribu ton CO2 per tahun.

Director of Investment Zheneng Jinjiang Environment, Liu Tian menilai kerja sama ini merupakan bentuk kemitraan untuk pengembangan energi terbarukan dan program lingkungan hidup di Indonesia.

Menurutnya, dengan sepak terjang perusahaan dalam menangani limbah, kerja sama dengan PLN dapat berjalan dengan baik.

"Kami bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman pengelolaan teknologi sebagai kontribusi terhadap perlindungan lingkungan hidup Indonesia, termasuk untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah melalui program emisi karbon," ujar Liu Tian.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang Akhmad Mustain mengucapkan kebersyukuran atas proses panjang dari keberadaan PLTSa di kotanya sejak 2017.

Proyek PJBL terbaru ini diharapkan menjadi contoh juga untuk kota lain di Indonesia dalam mengejawantahkan komitmen Indonesia mengurangi sampah.

"Sekali lagi kami mengucapkan ribuan terima kasih. Proses ini berjalan sangat luar biasa, ini adalah proyek yang masih relatif baru, saat ini hanya Surabaya, Solo dan Palembang yang ketiga. Tentunya PJBL ini akan menjadi pembelajaran juga untuk kota-kota lain yang masuk ke PLTSa tahun 2025," ujarnya. 

Baca berita menarik lainnya di google news

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved