Ibu dan Bayi Jadi Korban Malapraktik

Reaksi Dirut RSUD MA Sentot Patrol Kasus Ibu & Bayi Meninggal Usai Persalinan, Bantah Malapraktik

dr Ndaru selaku Dirut RSUD MA Sentot Patrol bereaksi soal kasus ibu dan bayi meninggal saat proses persalinan di rumah sakit, bantah adanya malaprakti

Tribun Jabar / instagram/lambe_turah
Reaksi Dirut RSUD MA Sentot Patrol Kasus Ibu & Bayi Meninggal Usai Persalinan, Bantah Malapraktik 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - dr Ndaru selaku Dirut RSUD MA Sentot Patrol kini bereaksi soal kasus ibu dan bayi meninggal saat proses persalinan di rumah sakit.

Baca juga: Detik-detik Saat Ibu dan Bayi Meninggal Setelah Persalinan di RSUD Indramayu, Bayi Ditarik Langsung

Dengan tegas dr Ndaru membantah jika ibu bernama Kartini (23) dan bayinya meninggal dunia bukan karena malapraktik.

Bahkan Ndaru mengatakan penanganan persalinan sudah sesuai SOP.

Dirut RSUD MA Sentot Patrol, dr Ndaru.
Dirut RSUD MA Sentot Patrol, dr Ndaru. ((Tribun Cirebon/Handhika Rahman))

"Awalnya kami mendapat pasien rujukan dari puskesmas. Diprediksi oleh puskesmas ada kelainan PB," ujar Ndaru kepada saat konferensi pers di rumah sakit, Rabu (20/12/2023).

dr Ndaru menjelaskan jika pihaknya sudah berusaha secara maksimal dalam menyelamatkan nyawa pasien.

Namun pilu, nasib berkata lain.

"Tapi kenyataannya, hailnya (pasien) tidak bisa diselamatkan," ujar dia.

Baca juga: Siasat Risma Pengantin Baru Kabur dengan Pria Lain, Kini Suami Malu & Orangtua Sakit-sakitan

Baca juga: Kronologi Pengantin Baru Sehari Kecelakaan Saat Kembalikan Gaun Menikah, Sempat Pamit ke Keluarga

Bidan atau tenaga medis yang menangani pasien pun, lanjut Ndaru, juga bisa dipertanggungjawabkan kompetensinya dalam menangani proses persalinan.

Meski demikian, pihaknya menerima kritik yang diberikan untuk rumah sakit.

"Ke depan kita akan melakukan evaluasi, tujuannya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, termasuk pelayanan juga," ujar dia.

Kronologi ibu dan bayi meninggal dunia saat melahirkan di salah satu rumah sakit daerah di Indramayu setelah proses melahirkan pada Selasa(19/12/2023)
Kronologi ibu dan bayi meninggal dunia saat melahirkan di salah satu rumah sakit daerah di Indramayu setelah proses melahirkan pada Selasa(19/12/2023) (ig/lambe_turah)

Kejadian tersebut, kata Ndaru, akan menjadi pelajaran agar ke depannya kualitas pelayanan di RSUD MA Sentot Patrol bisa ditingkatkan lagi.

Tujuannya, agar kejadian kematian ibu dan bayi saat persalinan bisa terus ditekan.

"Intinya ini menjadi pelajaran yang sangat berharga agar kemudian kita bisa meningkatkan pelayanan yang lebih baik," ujar dia.

Selain itu soal rumah sakit yang dilaporkan ke polisi, dr Ndaru mengaku tidak akan menuntut balik keluarga pasien.

Pihak rumah sakit pun akan kooperatif dan membantu kepolisian dalam melakukan penyelidikan nanti.

"Kami akan kooperatif, kami juga tidak akan menutup-nutupi kejadian yang sebenarnya," ujarnya dilansir dari Tribun Jabar.

Kronologi Ibu dan Bayi Meninggal Setelah Persalinan di RSUD Indramayu

Sementara itu terungkap kronologi ibu dan bayi baru lahir karena diduga jadi korban malapraktik.

Menurut Tarsun (30) suami korban, Kartini (23) dan anaknua meninggal saat setelah proses persalinan di RSUD Indramayu pada Selasa (19/12/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Awalnya membawa istrinya, Kartini ke Puskesmas Kertawinangun untuk melahirkan.

Oleh pihak puskesmas, korban langsung diarahkan agar dirujuk ke RSUD Indramayu.

Tarsun dan keluarganya menuruti saran dari puskesmas.

Baca juga: Penyebab Kakek Noerman Diusir dari Rumah Datang dari Kalimantan, Keluarga Sebut Sering Mencuri

Tarsun bercerita saat datang ke RSUD Indramayu ia sekeluarga memang sudah tak nyaman lantaran sikap tenaga medis rumah sakit yang tidak ramah hingga abai dalam menangani pasien.

Pasien bahkan baru ditangani 2-3 jam setelahnya.

Pihak rumah sakit beralasan tidak menangani pasien karena istrinya itu masih dalam pembukaan pertama.

"Pas nyampai Sentot itu gak ditangani.

Nyampe 2-3 jam baru ditangani sekitar pukul 20.00 WIB,

itu juga sebentar," ujar Tarsun kepada Tribuncirebon.com di Mapolres Indramayu, Rabu (20/12/2023).

Tangkapan layar video seorang wanita sedang meratapi kejadian ibu dan bayi meninggal diduga malpraktik di RSUD
Tangkapan layar video seorang wanita sedang meratapi kejadian ibu dan bayi meninggal diduga malpraktik di RSUD (Instagram @lambe_turah)

Tarsun menjelaskan, istrinya baru mendapat penanganan yang layak sekitar pukul 21.00 WIB setelah kondisi istrinya sudah kesakitan karena hendak melahirkan.

Oleh sebab itu Tarsun menilai ibu dan bayi meninggal karena adanya dugaan malapraktik.

Pihak keluarga lainnya juga menaruh kekecewaan yang sangat mendalam karena pelayanan RSUD Indramayu yang dinilai buruk.

Suti, saudara korban yang sekaligus perekam video ikut menjelaskan.

Selain pelayanan yang buruk, penanganan yang dilakukan tiga bidan rumah sakit yang menangani korban juga buruk.

Suti menceritakan, penanganan yang buruk itulah membuat saudara dan bayi yang dilahirkannya meninggal dunia.

"Kan awalnya vagina (korban) bengkak,

korban itu juga sudah gak kuat,

saya bilang ke tiga suster,

bu sudah bu sesar saja kasian," ujar dia.

Suti melanjutnya, namun permintaan keluarga itu tidak ditanggapi sama sekali.

Bidan yang menangani korban tetap memaksa agar korban melahirkan secara normal.

Ia menceritakan, kala itu Suti mengaku sudah tak kuasa melihat kondisi korban dan memutuskan keluar ruangan.

Di dalam ruangan saat itu hanya ada orang tuanya dan suami korban, menurut keterangan suami korban, Tarsun, vagina korban digunting sangat dalam oleh pihak bidan.

Darah pun bercucuran dari kemaluan korban hingga lemas dan meninggal dunia.

Bahkan Tarsun menceritakan, tindakan buruk lainnya juga terjadi saat kepala bayi sudah keluar setengahnya.

Saat itu oleh bidan, tali pusar bayi langsung dipotong hingga membuat anak pertamanya yang baru lahir tersebut langsung meninggal dunia.

Ironisnya, bidan tersebut juga menarik kepala bayi secara sekaligus.

"Jadi nariknya itu gak pelan-pelan,

perut istri saya ditekan langsung ditarik.

Bayi saya meninggal duluan,

selang 15 menit istri saya juga meninggal," ujar dia.

Kini, pihak keluarga menuntut dan melaporkan RSUD di Indramayu ke Polres Indramayu, salah satunya menuntut agar Direktur rumah sakit tersebut dicopot dari jabatannya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved