Berita Palembang

Feeder LRT Musi Emas Kembali Operasi, Gaji Awak Pramudi Dibayar Pemkot Palembang

Gaji awak pramudi feeder LRT Musi Emas koridor 1 dan 2 itangani Pemkot Palembang sudah dibayar sehingga tidak ada lagi mogok beroperasi.

Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/HARTATI
Gaji awak pramudi feeder LRT Musi Emas koridor 1 dan 2 citangani Pemkot Palembang sudah dibayar sehingga tidak ada lagi mogok beroperasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gaji awak pramudi angkutan pengumpan atau feeder LRT Musi Emas koridor 1 dan 2 yang ditangani Pemkot Palembang sudah dibayar sehingga tidak ada lagi mogok beroperasi.

Kepala Operasional PT Transportasi Global Mandiri (TGM) Fajar mengatakan pembayaran operasional feeder sudah dilakukan prosesnya.

"Sudah dalam proses pembayaran bulan oktober untuk hari ini," ujar Fajar, Senin (11/12/2023).

Sementara itu untuk pembayaran November katanya akan dibayar sebelum 20 Desember.

Sesuai dengan kespakatan rapat Jumat (8/12/2023) Feeder LRT koridor 1 dan 2 itu tidak lagi atau setop beroperasi hingga gaji dibayarkan Pemkot Palembang.

Baca juga: Pengunjung Diskotik Eks Lokalisasi Kampung Baru Positif Narkoba, Polisi Evaluasi Izin Operasional

Sebelumnya Feeder LRT Musi Emas Koridor 1 koridor 1 dan 2 yakni rute koridor 1 Talang Kelapa – Talang Buruk dan koridor 2 Asrama Haji – Sematang Borang mogok beroperasi tiga hari karena kendala gaji belum dibayar Pemkot Palembang karena adanya audit per triwulan yang dilakukan BPKB untuk meninjau apakah pengeluaran subsidi untuk transportasi umum itu sudah sesuai aay belum.

Feeder LRT Musi Emas yang setop beroperasi sebanyak 29 unit terdiri dari 26 yang beroperasi dan 3 cadangan, dengan jumlah Pramudi 62 orang. Dengan jumlah penumpang setiap harinya sekitar 4500 penumpang.

Gaji Awak Teman Bus Juga Dibayar

Di sisi lain, setelah selesai masalah pembayaran gaji Feeder LRT Musi Emas, menyusul pembayaran biaya operasional Teman Bus juga sudah menemui titik terang.

Direktur PT Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) Anthony Rais mengatakan, masalah biaya operasional Teman Bus sudah diselesaikan Jumat (8/12/2023) lalu.

Namun karena kendala akhir pekan sehingga pembayaran baru diselesaikan pekan ini atau hari ini.

"Iya pembayarannya sudah dilakukan bertahap Jumat tapi karena libur jadi baru diangsur sebagian itulah sebabnya Sabtu (9/12/2023) kita kembali beroperasi karena sudah dibayar," ujar Antony, Senin (11/12/2023).

Antony menjelaskan semua bus beroperasi lagi normal dengan jumlah armada 66 bus yakni 59 dioperasikan dan sisanya 7 bus sebagai cadangan.

Rute yang dilayani yakni Alang-alang Lebar (AAL) – Dempo, AAL-Talang Jambe, Sako-Palembang Icon, Palembang Icon-Pusri.

Angkutan massal ini juga sudah menerapkan biaya bagi penumpang yang memanfaatkan jasanya yakni Rp4.000 untuk penumpang umum serta Rp2.000 untuk pelajar dan lansia.

Pembayaran khusus dilakukan menggunakan transaksi non tunai yakni dengan uang elektronik atau menggunakan QRIS di semua bus.

"Iya sudah diberlakukan pembayaran tapi non tunai bisa QRIS bisa juga uang elektronik jadi banyak pilihan pembayarannya," ujar Antony Rais.

Diberitakan sebelumnya, Teman Bus yang dikelola PT Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) juga berhenti operasi karena tiga bulan biaya operasional belum dibayarkan oleh Kementerian Perhubungan sebagai pengelola Teman Bus tiga bulan atau sebesar Rp 6 miliar.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved